Liburan dan Belajar Sejarah Soekarno The Phoenix Hotel Yogyakarta
Rabu, 19 Agustus 2020 - 17:33 WIB
YOGYAKARTA - Anda ingin merasakan pengalaman berbeda sekaligus mengenal sejarah Indonesia saat di hotel ? Hal itu bisa didapat jika menginap di The Phoenix Hotel Yogyakarta – MGallery.
Hotel yang merupakan properti Accor itu memperkenalkan "Soekarno Signature", yakni paket eksklusif untuk pengalaman menginap di kamar The Merdeka Suite sekaligus menawarkan tur ke ruangan yang dulu digunakan sebagai kantor Presiden Soekarno, dan pengalaman bersantap dengan hidangan yang terinspirasi dari makanan kegemaran sang Proklamator. Tawaran ini sudah dimulai pada 17 Agustus lalu, menandai HUT ke-75 Kemerdekaan RI.
The Phoenix Hotel Yogyakarta - MGallery merupakan tempat kerja Soekarno ketika ibu kota Indonesia pindah ke Yogyakarta . Berangkat dari informasi tersebut, SINDOmedia melakukan tinjauan literasi dan wawancara dengan mantan pemilik gedung, Bernie Liem, pensiunan staf bernama Karmin saat hotel itu masih bernama Hotel Merdeka, dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. ( )
Hasilnya, ditemukan fakta bahwa bangunan hotel disewakan kepada pemerintah dan digunakan sebagai the Hotel National and Tourism Office (NV HONET) pada 1951 hingga 1988. Itu adalah lembaga yang mengelola hotel-hotel yang sebelumnya dimiliki oleh Belanda pada masa kolonial. Jejak Soekarno membekas di gedung yang berusia 100 tahun lebih, yang dibangun dengan perpaduan arsitektur klasik Eropa dan Jawa ini, serta dihiasi ornamen antik dan kaya akan budaya tradisional.
Chief Operating Officer Accor Malaysia, Indonesia, Singapore and South Asia Garth Simmons menyampaikan, pihaknya merasa bangga dapat membantu melestarikan nilai sejarah bangsa sekaligus mendukung pariwisata di Yogyakarta melalui program ini. Penawaran eksklusif tersebut diluncurkan bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Ini adalah momen yang tepat untuk meningkatkan kesadaran, terutama seluruh masyarakat Indonesia, akan pentingnya menghargai dan melestarikan nilai-nilai sejarah bangsa, seperti yang ditawarkan The Phoenix Hotel Yogyakarta-MGallery.
"Kami berharap inisiatif tersebut dapat menarik wisatawan domestik untuk mengunjungi Yogyakarta dan menginap di hotel menakjubkan ini," katanya.
Saat hadir dalam konferensi pers virtual Vice President Sales, Marketing, Distribution and Loyalty Accor Malaysia, Indonesia, Singapore Adi Satria mengaku, yakin "Soekarno Signature" bisa menjadi daya tarik wisatawan.
"Kami yakin program "Soekarno Signature" akan menjadi daya tarik wisatawan karena ada dukungan pemerintah, terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif," ujarnya.
Sementara itu Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Vinsensius Jemadu menyatakan mendukung serta bekerja sama dengan Accor dan yang lain untuk memulihkan industri pariwisata Indonesia yang terdampak oleh pandemi COVID-19. ( )
Hotel yang merupakan properti Accor itu memperkenalkan "Soekarno Signature", yakni paket eksklusif untuk pengalaman menginap di kamar The Merdeka Suite sekaligus menawarkan tur ke ruangan yang dulu digunakan sebagai kantor Presiden Soekarno, dan pengalaman bersantap dengan hidangan yang terinspirasi dari makanan kegemaran sang Proklamator. Tawaran ini sudah dimulai pada 17 Agustus lalu, menandai HUT ke-75 Kemerdekaan RI.
The Phoenix Hotel Yogyakarta - MGallery merupakan tempat kerja Soekarno ketika ibu kota Indonesia pindah ke Yogyakarta . Berangkat dari informasi tersebut, SINDOmedia melakukan tinjauan literasi dan wawancara dengan mantan pemilik gedung, Bernie Liem, pensiunan staf bernama Karmin saat hotel itu masih bernama Hotel Merdeka, dan Balai Pelestarian Cagar Budaya Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. ( )
Hasilnya, ditemukan fakta bahwa bangunan hotel disewakan kepada pemerintah dan digunakan sebagai the Hotel National and Tourism Office (NV HONET) pada 1951 hingga 1988. Itu adalah lembaga yang mengelola hotel-hotel yang sebelumnya dimiliki oleh Belanda pada masa kolonial. Jejak Soekarno membekas di gedung yang berusia 100 tahun lebih, yang dibangun dengan perpaduan arsitektur klasik Eropa dan Jawa ini, serta dihiasi ornamen antik dan kaya akan budaya tradisional.
Chief Operating Officer Accor Malaysia, Indonesia, Singapore and South Asia Garth Simmons menyampaikan, pihaknya merasa bangga dapat membantu melestarikan nilai sejarah bangsa sekaligus mendukung pariwisata di Yogyakarta melalui program ini. Penawaran eksklusif tersebut diluncurkan bertepatan dengan perayaan Hari Kemerdekaan Indonesia. Ini adalah momen yang tepat untuk meningkatkan kesadaran, terutama seluruh masyarakat Indonesia, akan pentingnya menghargai dan melestarikan nilai-nilai sejarah bangsa, seperti yang ditawarkan The Phoenix Hotel Yogyakarta-MGallery.
"Kami berharap inisiatif tersebut dapat menarik wisatawan domestik untuk mengunjungi Yogyakarta dan menginap di hotel menakjubkan ini," katanya.
Saat hadir dalam konferensi pers virtual Vice President Sales, Marketing, Distribution and Loyalty Accor Malaysia, Indonesia, Singapore Adi Satria mengaku, yakin "Soekarno Signature" bisa menjadi daya tarik wisatawan.
"Kami yakin program "Soekarno Signature" akan menjadi daya tarik wisatawan karena ada dukungan pemerintah, terutama Kementerian Pariwisata dan Ekonomi kreatif," ujarnya.
Sementara itu Direktur Pemasaran Pariwisata Regional I Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Vinsensius Jemadu menyatakan mendukung serta bekerja sama dengan Accor dan yang lain untuk memulihkan industri pariwisata Indonesia yang terdampak oleh pandemi COVID-19. ( )
tulis komentar anda