Kisah Pebisnis Hotel Bertahan dari Badai Pandemi Covid-19
Kamis, 30 Mei 2024 - 20:06 WIB
JAKARTA - Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak 2020 di Indonesia berdampak pada berbagai sektor, termasuk bisnis perhotelan. Banyak pengusaha hotel yang tiarap hingga harus memangkas karyawan karena tidak ada tamu yang datang selama pandemi Covid-19.
President Director of Best Western Hotels & Resorts Indonesia Iwanto Hartojo menceritakan saat bisnisnya menghadapi pandemi. Dia mengibaratkan momen tersebut seperti nyetir mobil dengan mata tertutup.
"Kita nggak tahu mesti gimana, besok kayak gimana, langkah apa yang diambil, bingung. Saya yakin itu langkah sulit yang dihadapi para pengusaha hotel di dunia," ujar Iwanto dalam acara Chief Talk, Kamis (30/5/2024).
Di situasi pandemi kala itu, Iwanto mengatakan, penghasilan di hotel yang ia kelola menurun drastis. Sebab, kala itu pemerintah membuat aturan untuk tidak boleh beraktivitas di luar rumah.
"Tamu yang datang bisa dihitung pakai jari. Cuma 10, parah sekali. Kita sampai bingung," kenangnya.
Seiring berjalannya waktu, Iwanto lantas memutar otak agar hotel yang dikelola tetap berjalan. Bahkan ia harus melakukan pengurangan gaji hingga jam kerja karyawan. Hal itu dilakukan untuk bertahan hidup satu sama lain.
"Waktu itu saya berikan sembako karena mereka adalah manusia. Mereka mengerti saya susah, mereka juga susah, saya ada lebih sedikit (uang), saya kasih (sembako) ke karyawan buat mereka bertahan. Biar karyawan tahu saya masih mikirin mereka. Dan akhirnya mereka nggak ninggalin saya, mereka tetap stay karena ada kedekatan hubungan itu," paparnya.
President Director of Best Western Hotels & Resorts Indonesia Iwanto Hartojo menceritakan saat bisnisnya menghadapi pandemi. Dia mengibaratkan momen tersebut seperti nyetir mobil dengan mata tertutup.
"Kita nggak tahu mesti gimana, besok kayak gimana, langkah apa yang diambil, bingung. Saya yakin itu langkah sulit yang dihadapi para pengusaha hotel di dunia," ujar Iwanto dalam acara Chief Talk, Kamis (30/5/2024).
Di situasi pandemi kala itu, Iwanto mengatakan, penghasilan di hotel yang ia kelola menurun drastis. Sebab, kala itu pemerintah membuat aturan untuk tidak boleh beraktivitas di luar rumah.
"Tamu yang datang bisa dihitung pakai jari. Cuma 10, parah sekali. Kita sampai bingung," kenangnya.
Seiring berjalannya waktu, Iwanto lantas memutar otak agar hotel yang dikelola tetap berjalan. Bahkan ia harus melakukan pengurangan gaji hingga jam kerja karyawan. Hal itu dilakukan untuk bertahan hidup satu sama lain.
"Waktu itu saya berikan sembako karena mereka adalah manusia. Mereka mengerti saya susah, mereka juga susah, saya ada lebih sedikit (uang), saya kasih (sembako) ke karyawan buat mereka bertahan. Biar karyawan tahu saya masih mikirin mereka. Dan akhirnya mereka nggak ninggalin saya, mereka tetap stay karena ada kedekatan hubungan itu," paparnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda