Apa Itu Asian Value yang Tengah Viral di Media Sosial? Ternyata Ini Artinya
Jum'at, 07 Juni 2024 - 17:10 WIB
JAKARTA - Istilah ‘Asian Value’ tengah ramai dibicarakan publik setelah viral melalui podcast Total Politik yang mengundang Pandji Pragiwaksono. Lalu, apa itu arti Asian value?
Pada podcast terkait, Pandji sempat memberi pertanyaan soal dinasti politik pada dua host, yakni Arie Putra dan Budi Adiputro. Sepakat bahwa dinasti politik sah-sah saja, Arie sempat berkata bahwa pendapatnya soal dinasti politik berdasarkan Asian Value.
Lantas, apa sebenarnya arti dari istilah ‘Asian Value’ yang tengah viral belakangan ini? Berikut ulasannya.
Mengutip laman SouthChinaMorningPost, Jumat (7/6/2024), konsep ‘asian value’ bisa ditelusuri sejak era 1990-an. Waktu itu, dunia Barat sedang menikmati tingkat kepercayaan tinggi di bidang politik dan ekonomi.
Melalui salah satu makalahnya yang terbit pada 2000, Michael Barr, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Flinders menyebut bahwa negara Barat tengah mengalami antusiasme yang sangat tinggi setelah memenangkan Perang Dingin.
Salah satu hasilnya, muncul keinginan dari mereka untuk mengekspor demokrasi dan hak asasi manusia ke seluruh dunia. Namun, rencana tersebut mendapat tantangan dari belahan dunia lain, khususnya Asia-Pasifik.
Pada podcast terkait, Pandji sempat memberi pertanyaan soal dinasti politik pada dua host, yakni Arie Putra dan Budi Adiputro. Sepakat bahwa dinasti politik sah-sah saja, Arie sempat berkata bahwa pendapatnya soal dinasti politik berdasarkan Asian Value.
Lantas, apa sebenarnya arti dari istilah ‘Asian Value’ yang tengah viral belakangan ini? Berikut ulasannya.
Apa Itu Asian Value?
Asian Value bisa saja dipandang berbeda oleh sejumlah orang. Namun, secara umum istilah tersebut merujuk kepada serangkaian nilai-nilai politik yang dipakai sebagai alternatif terhadap pemikiran politik Barat.Mengutip laman SouthChinaMorningPost, Jumat (7/6/2024), konsep ‘asian value’ bisa ditelusuri sejak era 1990-an. Waktu itu, dunia Barat sedang menikmati tingkat kepercayaan tinggi di bidang politik dan ekonomi.
Melalui salah satu makalahnya yang terbit pada 2000, Michael Barr, seorang profesor hubungan internasional di Universitas Flinders menyebut bahwa negara Barat tengah mengalami antusiasme yang sangat tinggi setelah memenangkan Perang Dingin.
Salah satu hasilnya, muncul keinginan dari mereka untuk mengekspor demokrasi dan hak asasi manusia ke seluruh dunia. Namun, rencana tersebut mendapat tantangan dari belahan dunia lain, khususnya Asia-Pasifik.
Lihat Juga :
tulis komentar anda