IKN Disebut Sarang Malaria, Kenali Gejalanya agar Tak Berujung Fatal

Minggu, 09 Juni 2024 - 10:18 WIB

Apa Itu Malaria

Mengutip laman resmi Kemenkes RI, penyebaran malaria disebabkan oleh parasit bernama plasmodium. Parasit ini dibawa oleh nyamuk Anopheles betina. Maka itu, penyakit malaria paling banyak terjadi di daerah tropis dan subtropis, di mana nyamuk Anopheles dapat berkembang biak, demikian juga parasit plasmodium.



Apabila manusia terkena gigitan nyamuk yang terinfeksi parasit plasmodium, maka plasmodium akan berkembang biak di organ hati (liver) dan menginfeksi sel darah merah. Akibat parasit penyebab malaria bersarang di sel darah merah, maka malaria bisa menular melalui transfusi darah, transplantasi organ, atau penggunaan alat suntik bekas pasien yang terinfeksi malaria.

Pada ibu hamil, malaria juga bisa bertransmisi ke janin, baik sebelum atau sesudah kelahiran. Namun, Anda tidak perlu khawatir berlebihan karena malaria tidak akan menular dari orang ke orang seperti flu, dan tidak menular lewat hubungan seksual. Malaria juga tidak menular lewat kontak atau sentuhan dengan orang yang terinfeksi malaria atau bersentuhan dengan benda-benda mereka.

Gejala Malaria

Malaria tidak langsung muncul ketika seseorang terkena gigitan nyamuk pembawa parasit. Apabila imunitas tubuh seseorang sangat baik, maka kemungkinan terinfeksi malaria menjadi lebih kecil.

Sementara, bagi orang dengan imunitas kurang baik, gejala malaria biasanya muncul 10-15 hari setelah gigitan nyamuk.

Gejala awal malaria biasanya menyerupai flu, demam, dan sakit kepala. Gejala-gejala tersebut sangat umum terjadi pada penyakit ringan lain, sehingga sulit untuk diidentifikasi sebagai malaria. Mual, muntah-muntah, dan diare juga sering terjadi. Jika dibiarkan lama, malaria juga bisa menyebabkan anemia dan penyakit kuning akibat kekurangan darah merah.

Jika tidak ditangani dalam 24 jam, gejala tersebut bisa cepat berubah menjadi sakit parah. Infeksi parasit penyebab malaria yang tidak ditangani dengan cepat bisa menyebabkan komplikasi seperti gagal ginjal, kejang-kejang, gangguan mental, tidak sadarkan diri (koma), dan tidak jarang berujung pada kematian.
(tsa)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More