7 Negara dengan Tingkat Kesuburan Tertinggi di Dunia, Seluruhnya dari Afrika
Selasa, 11 Juni 2024 - 00:05 WIB
Faktor-faktor yang berkontribusi pada tingginya kesuburan di Chad mirip dengan Niger. Ini terjadi karena pernikahan dini, kurangnya akses ke pendidikan dan kontrasepsi, kemiskinan, dan norma sosial serta budaya.
Somalia memiliki tingkat kesuburan tinggi karena perang dan ketidakstabilan politik. Kondisi ini dapat menyebabkan tingginya angka kematian anak, mendorong pasangan untuk memiliki lebih banyak anak.
Kurangnya akses ke layanan kesehatan reproduksi membuat banyak wanita di Somalia tidak memiliki akses ke layanan antenatal dan postnatal yang memadai. Selain itu, memiliki banyak anak dianggap sebagai simbol status dan kemakmuran di Somalia.
Tingkat kesuburan tinggi di Republik Demokratik Kongo disebabkan oleh kemiskinan ekstrem. Negara ini termasuk salah satu negara termiskin di dunia, dengan tingkat akses yang rendah terhadap pendidikan dan layanan kesehatan.
Perang dan konflik juga berpengaruh. Konflik yang berkepanjangan di negara ini telah menyebabkan displacement dan gangguan pada layanan kesehatan reproduksi. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi meningkatkan risiko kematian anak, mendorong pasangan untuk memiliki lebih banyak anak.
Faktor-faktor yang berkontribusi pada tingginya TFR di Republik Afrika Tengah meliputi ketidakstabilan politik dan keamanan. Konflik dan kekacauan di negara ini telah menyebabkan displacement dan gangguan pada layanan kesehatan.
3. Somalia (6,2 anak per wanita)
Somalia memiliki tingkat kesuburan tinggi karena perang dan ketidakstabilan politik. Kondisi ini dapat menyebabkan tingginya angka kematian anak, mendorong pasangan untuk memiliki lebih banyak anak.
Kurangnya akses ke layanan kesehatan reproduksi membuat banyak wanita di Somalia tidak memiliki akses ke layanan antenatal dan postnatal yang memadai. Selain itu, memiliki banyak anak dianggap sebagai simbol status dan kemakmuran di Somalia.
4. Republik Demokratik Kongo (6,1 Anak per Wanita)
Tingkat kesuburan tinggi di Republik Demokratik Kongo disebabkan oleh kemiskinan ekstrem. Negara ini termasuk salah satu negara termiskin di dunia, dengan tingkat akses yang rendah terhadap pendidikan dan layanan kesehatan.
Perang dan konflik juga berpengaruh. Konflik yang berkepanjangan di negara ini telah menyebabkan displacement dan gangguan pada layanan kesehatan reproduksi. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi meningkatkan risiko kematian anak, mendorong pasangan untuk memiliki lebih banyak anak.
5. Republik Afrika Tengah (5,91 Anak per Wanita)
Faktor-faktor yang berkontribusi pada tingginya TFR di Republik Afrika Tengah meliputi ketidakstabilan politik dan keamanan. Konflik dan kekacauan di negara ini telah menyebabkan displacement dan gangguan pada layanan kesehatan.
Lihat Juga :
tulis komentar anda