Hati-hati! Judi Online Terbukti Merusak Keharmonisan Rumah Tangga
Jum'at, 14 Juni 2024 - 16:20 WIB
JAKARTA - Judi online semakin merajalela dan dampak negatifnya mulai dirasakan banyak keluarga di Indonesia. Banyak kasus menunjukkan bahwa judi online bukan hanya merugikan secara finansial, tetapi juga merusak keharmonisan rumah tangga.
Terbaru, judi online menjadi penyebab seorang polwan di Mojokerto, Jawa Timur nekat membakar hidup-hidup suaminya. Dilansir dari Lifetime Recovery Center, Jumat (14/6/2024), judi online dapat merusak keharmonisan rumah tangga karena bisa memberikan dampak kepada keluarga.
"Jika salah satu anggota keluarga terjerat judi online, maka dia bukanlah satu-satunya orang yang menderita. Seringkali, anggota keluarga lain kena dampak dari perilaku penjudi tersebut," jelas laporan di Lifetime Recovery Center.
Seseorang yang terjerat judi online pada umumnya akan menyembunyikan hal buruk itu dari pasangannya, pun anaknya. Hal ini tentu memicu perilaku berbohong di dalam rumah tangga.
Tak hanya itu, kemungkinan pelaku judi online mencuri uang dari pasangan atau pihak keluarga lain sangat besar. Bahkan, pelaku tidak segan-segan menjual barang-barang yang ada di rumah atau aset untuk memenuhi hasrat bermain judi online.
"Hal seperti itu dapat menyebabkan serangkaian kehancuran emosional pada suatu keluarga, karena mereka kehilangan kepercayaan dan rasa hormat terhadap pelaku judi online," terang laporan itu.
"Jika pasangan ketahuan judi online, anak-anak bisa menjadi korban. Bukan hanya kehilangan waktu berkualitas, tapi ada tekanan emosional yang dialami si anak," tambah laporan itu.
Selain itu, anak dari orang tua yang merupakan pelaku judi online akan mengalami masalah emosi seperti:
Terbaru, judi online menjadi penyebab seorang polwan di Mojokerto, Jawa Timur nekat membakar hidup-hidup suaminya. Dilansir dari Lifetime Recovery Center, Jumat (14/6/2024), judi online dapat merusak keharmonisan rumah tangga karena bisa memberikan dampak kepada keluarga.
"Jika salah satu anggota keluarga terjerat judi online, maka dia bukanlah satu-satunya orang yang menderita. Seringkali, anggota keluarga lain kena dampak dari perilaku penjudi tersebut," jelas laporan di Lifetime Recovery Center.
Seseorang yang terjerat judi online pada umumnya akan menyembunyikan hal buruk itu dari pasangannya, pun anaknya. Hal ini tentu memicu perilaku berbohong di dalam rumah tangga.
Tak hanya itu, kemungkinan pelaku judi online mencuri uang dari pasangan atau pihak keluarga lain sangat besar. Bahkan, pelaku tidak segan-segan menjual barang-barang yang ada di rumah atau aset untuk memenuhi hasrat bermain judi online.
"Hal seperti itu dapat menyebabkan serangkaian kehancuran emosional pada suatu keluarga, karena mereka kehilangan kepercayaan dan rasa hormat terhadap pelaku judi online," terang laporan itu.
"Jika pasangan ketahuan judi online, anak-anak bisa menjadi korban. Bukan hanya kehilangan waktu berkualitas, tapi ada tekanan emosional yang dialami si anak," tambah laporan itu.
Selain itu, anak dari orang tua yang merupakan pelaku judi online akan mengalami masalah emosi seperti:
tulis komentar anda