Keberuntungan Saja Tidak Cukup: Survei Trader Octa
Jum'at, 14 Juni 2024 - 21:25 WIB
● Berinteraksi dengan jimat keberuntungan, misalnya pohon uang, patung bertuah (maneki-neko), atau catatan post it di layar komputer mereka.
Meski beberapa metode di atas dianggap lebih terbukti secara ilmiah dibandingkan metode lain, kita dapat berasumsi bahwa trader berpengalaman mementingkan keseimbangan mental mereka, sehingga mereka menggunakan berbagai teknik untuk mencapai keadaan pikiran yang tenang dan terfokus sebelum memasuki sesi.
Perlu dicatat bahwa lebih dari 8 persen responden juga membaca horoskop untuk mengetahui apa yang dapat mereka harapkan dari sesi trading pada hari tertentu, atau menggunakan jimat agar keberuntungan berpihak pada mereka.
Kemudian, 17 persen responden mengatakan pertanda dan simbol bertuah telah membawa keberuntungan dalam trading kepada mereka di masa lalu. Mereka menyebutkan melempar dadu, melempar koin, atau menyimpan jimat keberuntungan di saku sebagai cara yang paling kondusif untuk mencapai hasil yang positif.
Beberapa Temuan yang Menarik di Survei
● 49 persen responden percaya beberapa hari tertentu lebih baik untuk trading dibanding hari-hari lainnya. Di antaranya, 46 persen memilih menjadwalkan sesi mereka untuk hari Rabu atau Kamis.
● 38 persen trader melacak pertanda yang terkait bidang sosial dan politik. Misalnya, beberapa hal di pakaian ketua organisasi keuangan internasional dapat membantu trader untuk memprediksikan keputusannya, dan pergerakan pasar yang terjadi setelahnya.
● 54 persen peserta percaya ada musim yang lebih baik untuk trading dibanding musim-musim lainnya. Misalnya, banyak trader yang meyakini prinsip 'Sell in May and go away' — dan mengambil jeda dari trading selama musim panas dikarenakan dugaan aktivitas dan volatilitas pasar finansial yang rendah.
Namun, menurut pakar Octa, perubahan musiman tidaklah begitu drastis. 'Penurunan volume trading tidak begitu kritis untuk berhenti trading sama sekali, karena absennya para pemain utama di pasar menjadikan kuotasi makin mudah dan makin bisa diprediksi. Di sisi lain, publikasi statistik makroekonomi vital dan rapat bank sentral berjalan sesuai jadwal selama musim panas, dan ini adalah salah satu pendorong utama aktivitas trading,' ucap Kar Yong Ang, analis pasar keuangan Octa.
● 53 persen berpikir bahwa kesuksesan trading bergantung sepenuhnya pada keterampilan dan strategi yang mereka pilih. Di sisi lain, 39 persen percaya peran keterampilan dan keberuntungan sama pentingnya.
Meski beberapa metode di atas dianggap lebih terbukti secara ilmiah dibandingkan metode lain, kita dapat berasumsi bahwa trader berpengalaman mementingkan keseimbangan mental mereka, sehingga mereka menggunakan berbagai teknik untuk mencapai keadaan pikiran yang tenang dan terfokus sebelum memasuki sesi.
Perlu dicatat bahwa lebih dari 8 persen responden juga membaca horoskop untuk mengetahui apa yang dapat mereka harapkan dari sesi trading pada hari tertentu, atau menggunakan jimat agar keberuntungan berpihak pada mereka.
Kemudian, 17 persen responden mengatakan pertanda dan simbol bertuah telah membawa keberuntungan dalam trading kepada mereka di masa lalu. Mereka menyebutkan melempar dadu, melempar koin, atau menyimpan jimat keberuntungan di saku sebagai cara yang paling kondusif untuk mencapai hasil yang positif.
Beberapa Temuan yang Menarik di Survei
● 49 persen responden percaya beberapa hari tertentu lebih baik untuk trading dibanding hari-hari lainnya. Di antaranya, 46 persen memilih menjadwalkan sesi mereka untuk hari Rabu atau Kamis.
● 38 persen trader melacak pertanda yang terkait bidang sosial dan politik. Misalnya, beberapa hal di pakaian ketua organisasi keuangan internasional dapat membantu trader untuk memprediksikan keputusannya, dan pergerakan pasar yang terjadi setelahnya.
● 54 persen peserta percaya ada musim yang lebih baik untuk trading dibanding musim-musim lainnya. Misalnya, banyak trader yang meyakini prinsip 'Sell in May and go away' — dan mengambil jeda dari trading selama musim panas dikarenakan dugaan aktivitas dan volatilitas pasar finansial yang rendah.
Namun, menurut pakar Octa, perubahan musiman tidaklah begitu drastis. 'Penurunan volume trading tidak begitu kritis untuk berhenti trading sama sekali, karena absennya para pemain utama di pasar menjadikan kuotasi makin mudah dan makin bisa diprediksi. Di sisi lain, publikasi statistik makroekonomi vital dan rapat bank sentral berjalan sesuai jadwal selama musim panas, dan ini adalah salah satu pendorong utama aktivitas trading,' ucap Kar Yong Ang, analis pasar keuangan Octa.
● 53 persen berpikir bahwa kesuksesan trading bergantung sepenuhnya pada keterampilan dan strategi yang mereka pilih. Di sisi lain, 39 persen percaya peran keterampilan dan keberuntungan sama pentingnya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda