Perkuat Identitas dan Standar Layanan, Grand Dafam Kini Bernama Morazen Yogyakarta
Senin, 24 Juni 2024 - 00:30 WIB
YOGYAKARTA - PT. Surabaya Mercusuar Indonesia (SMI) melakukan penjenamaan ulang atau rebranding terhadap Hotel Grand Dafam Signature International Airport Yogyakarta menjadi Morazen Yogyakarta.
General Manager Morazen Yogyakarta Hengky Tambayong menjelaskan, rebranding tersebut berlaku efektif sejak April 2024.
“Rebranding ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat identitas dan standar layanan hotel,” kata Hengky dalam konferensi pers di Palatier Restaurant Hotel Morazen, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (23/6/2024).
Hengky menjelaskan, nama Morazen diambil dari bahasa Latin “Mora” yang berarti “berlama-lama” serta "Zen" dari bahasa Jepang yang menandakan ketenangan. Dengan demikian, pihaknya menawarkan konsep serta pengalaman menginap yang mewah dan santai bagi para tamu.
Meskipun lokasi hotel terletak begitu dekat dengan Bandara Yogyakarta International Airport, Hengky menyebut bahwa segmentasi pengunjung tidak bergantung pada pengguna bandara yang sekadar transit.
“Ada tamu individu yang datang memang untuk healing. Itu menduduki posisi dua teratas pengunjung. (Urutan) ketiga ada segmen pemerintahan. Ini yang mendasari Morazen bukan hanya hotel transit dengan fasilitas yang ditawarkan," beber Hengky.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi menyampaikan apresiasinya terhadap rebranding yang dilakukan oleh pihak hotel. Dengan rebranding tersebut, diharapkan Morazen menjadi harapan baru bagi kenaikan destinasi wisata di Kulon Progo.
General Manager Morazen Yogyakarta Hengky Tambayong menjelaskan, rebranding tersebut berlaku efektif sejak April 2024.
“Rebranding ini merupakan langkah strategis dalam memperkuat identitas dan standar layanan hotel,” kata Hengky dalam konferensi pers di Palatier Restaurant Hotel Morazen, Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Minggu (23/6/2024).
Baca Juga
Hengky menjelaskan, nama Morazen diambil dari bahasa Latin “Mora” yang berarti “berlama-lama” serta "Zen" dari bahasa Jepang yang menandakan ketenangan. Dengan demikian, pihaknya menawarkan konsep serta pengalaman menginap yang mewah dan santai bagi para tamu.
Meskipun lokasi hotel terletak begitu dekat dengan Bandara Yogyakarta International Airport, Hengky menyebut bahwa segmentasi pengunjung tidak bergantung pada pengguna bandara yang sekadar transit.
“Ada tamu individu yang datang memang untuk healing. Itu menduduki posisi dua teratas pengunjung. (Urutan) ketiga ada segmen pemerintahan. Ini yang mendasari Morazen bukan hanya hotel transit dengan fasilitas yang ditawarkan," beber Hengky.
Sementara itu, Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi menyampaikan apresiasinya terhadap rebranding yang dilakukan oleh pihak hotel. Dengan rebranding tersebut, diharapkan Morazen menjadi harapan baru bagi kenaikan destinasi wisata di Kulon Progo.
tulis komentar anda