Hati-Hati! Minum Obat Migrain Tak Boleh Lebih dari 5 Hari karena Ini Bahayanya
Rabu, 03 Juli 2024 - 18:28 WIB
JAKARTA - Migrain merupakan salah satu penyakit yang hampir pernah dialami oleh semua orang. Namun, ternyata masih banyak yang tidak mengetahui penanganan tepat untuk mengatasi sakit kepala sebelah satu ini.
Biasanya, saat mengalami migrain, kebanyakan orang akan langsung mengonsumsi berbagai jenis obat-obatan analgesik alias obat pereda nyeri kepala. Obat-obatan analgesik ini kerap menjadi andalan karena dinilai lebih efektif dan efisien dalam meredakan nyeri sakit kepala sebelah yang timbul saat migrain.
Meski begitu, mengonsumsi obat-obatan analgesik untuk mengatasi migrain ternyata tidak bisa sembarangan. Bahkan, menurut Dokter Spesialis Saraf dari Perhimpunan Dokter Neurologi Indonesia (PERDOSNI) Prof. Dr. dr. Hasan Sjahrir, mengonsumsi obat-obatan analgesik dalam jangka waktu lama bisa memicu overdosis dan justru membuat migrain menjadi lebih parah.
“Padahal minum obat analgetik yang berterusan seperti yang dibilang itu akan ada medical overdose, penggunaan obat yang berlebihan. Jadi lebih banyak kita minum analgetik, lebih nyeri sakit kita,” ujar Prof. Hasan dalam Seminar Bulan Kesadaran Migrain dan Nyeri Kepala di Jakarta, Rabu (3/7/2024).
Prof. Hasan mengimbau, mengonsumsi obat-obatan analgesik sah-sah saja sebagai pengobatan tahap awal untuk meredakan nyeri kepala saat migrain. Namun, ia mengimbau agar obat-obatan analgesik sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jangka waktu lebih dari 5 hari.
Prof. Hasan menyarankan, jika migrain tidak kunjung hilang dalam waktu 5 hari, sebaiknya penderita harus segera memeriksakan diri ke dokter.
“Jadi boleh tahap awal nyeri kepala, minum analgetik, tetapi nggak boleh lebih dari 5 hari,” katanya.
Biasanya, saat mengalami migrain, kebanyakan orang akan langsung mengonsumsi berbagai jenis obat-obatan analgesik alias obat pereda nyeri kepala. Obat-obatan analgesik ini kerap menjadi andalan karena dinilai lebih efektif dan efisien dalam meredakan nyeri sakit kepala sebelah yang timbul saat migrain.
Meski begitu, mengonsumsi obat-obatan analgesik untuk mengatasi migrain ternyata tidak bisa sembarangan. Bahkan, menurut Dokter Spesialis Saraf dari Perhimpunan Dokter Neurologi Indonesia (PERDOSNI) Prof. Dr. dr. Hasan Sjahrir, mengonsumsi obat-obatan analgesik dalam jangka waktu lama bisa memicu overdosis dan justru membuat migrain menjadi lebih parah.
“Padahal minum obat analgetik yang berterusan seperti yang dibilang itu akan ada medical overdose, penggunaan obat yang berlebihan. Jadi lebih banyak kita minum analgetik, lebih nyeri sakit kita,” ujar Prof. Hasan dalam Seminar Bulan Kesadaran Migrain dan Nyeri Kepala di Jakarta, Rabu (3/7/2024).
Prof. Hasan mengimbau, mengonsumsi obat-obatan analgesik sah-sah saja sebagai pengobatan tahap awal untuk meredakan nyeri kepala saat migrain. Namun, ia mengimbau agar obat-obatan analgesik sebaiknya tidak dikonsumsi dalam jangka waktu lebih dari 5 hari.
Prof. Hasan menyarankan, jika migrain tidak kunjung hilang dalam waktu 5 hari, sebaiknya penderita harus segera memeriksakan diri ke dokter.
“Jadi boleh tahap awal nyeri kepala, minum analgetik, tetapi nggak boleh lebih dari 5 hari,” katanya.
Lihat Juga :
tulis komentar anda