Benarkah Kecubung Sama dengan Narkoba? Dari Halusinasi hingga Ketagihan
Kamis, 18 Juli 2024 - 12:07 WIB
JAKARTA - Kasus konsumsi kecubung yang dilakukan puluhan pemuda di Banjarmasin menjadi viral. Pasalnya, korban kecubung bertambah menjadi 47 orang, dua di antaranya meninggal dunia.
Lantas, apakah kecubung berbahaya?
Hematologi-Onkologi Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD menjelaskan mengonsumsi kecubung memiliki dampak negatif, seperti halusinasi, memengaruhi sistem saraf hingga bisa bikin ketagihan.
“Kalau mulai ketagihan biasanya ingin yang lebih kuat dan akhirnya memakai narkotika suntikan,” ujar Prof Zubairi seperti dikutip dari akun X @profesorzubairi, Kamis (18/7/2024).
Prof Zubairi mengatakan biasanya remaja atau dewasa muda memakai suntiknya secara bergantian sehingga terjadi penularan dan yang paling banyak adalah penularan Hepatitis C.
“Prevalensi Hepatitis C tinggi hingga 70 persen lebih. Selain Hepatitis C, yang amat mudah menular lewat jarum suntik dengan penggunaan bersama-sama adalah HIV,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof Zubairi mengatakan informasi mengenai kecubung itu harus selalu dikaitkan dengan bahaya yang mengarah ke narkotika dan HIV sehingga orang tidak ingin mencoba kecubung.
Ini seperti kasus beberapa tahun lalu yang sempat menggemparkan, yakni penggunaan lem yang membuat halusinasi. Kemudian dari ngelem itu mereka memakai narkotik suntikan dan terkena Hepatitis C, HIV dan banyak yang meninggal karena overdosis waktu memakai narkotik suntikan.
“Jadi memang bahayanya amat banyak. Informasi mengenai kecubung ini bisa menjadi pintu masuk untuk memberikan edukasi mengenai narkotik yang kemudian terkait dengan overdosis, meninggal karena Hepatitis C, kena sakit liver yang gawat, dan berakhir risiko penularan HIV,” ujar dia.
Lihat Juga: Inul Daratista Laporkan Karyawan ke Polisi, Diduga Curi Mobil untuk Narkoba dan Judi Online
Lantas, apakah kecubung berbahaya?
Hematologi-Onkologi Prof. dr. Zubairi Djoerban, Sp.PD menjelaskan mengonsumsi kecubung memiliki dampak negatif, seperti halusinasi, memengaruhi sistem saraf hingga bisa bikin ketagihan.
“Kalau mulai ketagihan biasanya ingin yang lebih kuat dan akhirnya memakai narkotika suntikan,” ujar Prof Zubairi seperti dikutip dari akun X @profesorzubairi, Kamis (18/7/2024).
Prof Zubairi mengatakan biasanya remaja atau dewasa muda memakai suntiknya secara bergantian sehingga terjadi penularan dan yang paling banyak adalah penularan Hepatitis C.
“Prevalensi Hepatitis C tinggi hingga 70 persen lebih. Selain Hepatitis C, yang amat mudah menular lewat jarum suntik dengan penggunaan bersama-sama adalah HIV,” jelasnya.
Lebih lanjut, Prof Zubairi mengatakan informasi mengenai kecubung itu harus selalu dikaitkan dengan bahaya yang mengarah ke narkotika dan HIV sehingga orang tidak ingin mencoba kecubung.
Ini seperti kasus beberapa tahun lalu yang sempat menggemparkan, yakni penggunaan lem yang membuat halusinasi. Kemudian dari ngelem itu mereka memakai narkotik suntikan dan terkena Hepatitis C, HIV dan banyak yang meninggal karena overdosis waktu memakai narkotik suntikan.
“Jadi memang bahayanya amat banyak. Informasi mengenai kecubung ini bisa menjadi pintu masuk untuk memberikan edukasi mengenai narkotik yang kemudian terkait dengan overdosis, meninggal karena Hepatitis C, kena sakit liver yang gawat, dan berakhir risiko penularan HIV,” ujar dia.
Lihat Juga: Inul Daratista Laporkan Karyawan ke Polisi, Diduga Curi Mobil untuk Narkoba dan Judi Online
(tdy)
tulis komentar anda