Jaga Lingkungan dan Tubuh dari Dalam Penting untuk Hindari DBD

Senin, 24 Agustus 2020 - 18:39 WIB
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus DBD hingga Juli 2020 telah mencapai 71.633 kasus dengan angka kematian mencapai 459 kasus. / Foto: ilustrasi/SINDOnews
JAKARTA - Demam berdarah dengue (DBD) masih menjadi momok di Tanah Air. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ), kasus DBD hingga Juli 2020 telah mencapai 71.633 kasus dengan angka kematian mencapai 459 kasus. Meski kondisi saat ini masih pandemi Covid-19, masyarakat juga perlu mendapatkan edukasi terkait DBD .

(Baca juga: Studi: Cegukan Jadi Gejala Baru Covid-19 )

Beranjak dari hal tersebut, apotek online khusus penderita penyakit kronis Lifepack bersama Jovee, aplikasi yang dapat merekomendasikan suplemen secara personal, kembali menghadirkan web seminar (webinar) We The Health pada 22 Agustus lalu. Mengangkat tema mengenai DBD, webinar ini menghadirkan dua narasumber yakni Dr. Dominicus Husada dr.,DTM&H.,MCTM(TP).,SpA(k) dan Chusnur Ismiati Hendro Gunawan, Ketua Dharma Wanita Persatuan Kota Surabaya.



CEO Lifepack & Jovee, Natali Ardianto mengungkapkan, Lifepack dan Jovee tergerak untuk memberikan peringatan sekaligus mengedukasi masyarakat Indonesia, bahwa selain bahaya virus corona yang masih mengintai, ancaman penyakit lainnya salah satunya adalah DBD perlu juga diwaspadai.

"Maka dari itu kami hadirkan webinar tentang DBD dengan menghadirkan pakar yang ahli di bidangnya, untuk membantu mempersiapkan masyarakat Indonesia agar dapat mencegah terkena penyakit DBD . Karena masih banyak sekali hoax yang beredar terkait penyakit ini," ujar Natali.

Dokter spesialis anak, Dr. Dominicus Husada mengungkapkan, hingga saat ini masih banyak berita palsu (hoax) mengenai virus dengue, salah satunya adalah penyebutan nama. "Sebenarnya yang betul adalah infeksi virus dengue bukan demam berdarah, masih banyak masyarakat yang keliru akan hal ini," imbuhnya.

Dr. Dominicus menambahkan, demam berdarah masih tergolong dalam penyakit yang membahayakan, hingga dapat menghilangkan nyawa seseorang. Oleh karena itu, ada empat unsur yang membuat penyakit ini bisa menular ke banyak orang yakni virus dengue, nyamuk Aedes Aegypti, manusia, serta lingkungan sekitar, dan diperlukan berbagai persiapan untuk mencegah agar terhindar dari DBD.

"Untuk mencegah terkena DBD, masyarakat perlu untuk membersihkan lingkungan sekitar mereka tinggal. Namun membersihkan lingkungan dan rumah saja tidak cukup. Harus ada upaya pencegahan lain agar nyamuk tidak berkembang biak di rumah seperti, memakai obat nyamuk, lotion anti nyamuk, dan lain sebagainya," terangnya.

Di musim pancaroba seperti sekarang ini, perlu banyak melakukan berbagai pencegahan penyakit DBD, salah satunya adalah dengan gerakan 3M yaitu Menguras, Mengubur, dan Mendaur Ulang. Namun selain memperhatikan lingkungan, tetap perlu memenuhi asupan untuk tubuh agar daya tahan tubuh tetap terjaga.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More