Tersangka Teroris Konser Taylor Swift di Austria Berencana Menabrakkan Mobil ke Penonton
Jum'at, 09 Agustus 2024 - 12:20 WIB
AUSTRIA - Serangan teroris di konser Taylor Swift di Wina, Austria yang direncanakan oleh ekstremis yang terhubung dengan ISIS berhasil digagalkan. Polisi sudah menangkap dua orang tersangka.
Salah satu tersangka, seorang remaja Austria berusia 19 tahun dilaporkan berencana menyerang konser Taylor Swift di Stadion Ernst Happel, yang dapat memakan banyak korban. Polisi berhasil mengamankannya di Ternitz, sebelah selatan Wina.
Rencana tersebut termasuk menabrakkan mobil ke sekitar 20.000 penonton yang berada di luar stadion. Pelaku kemudian menyerang mereka dengan parang serta pisau.
Dilansir dari Mirror, Jumat (9/8/2024), tersangka teroris di konser Swift ini juga diduga berencana membuat bom menggunakan bahan kimia TATP yang sangat berbahaya, setelah zat tersebut ditemukan di rumahnya.
Foto/People
Polisi menyatakan bahwa tersangka ini telah teradikalisasi secara daring dan telah bersumpah setia kepada pemimpin ISIS. Akibat ancaman ini, tiga konser pelantun Blank Spance itu di Wina dibatalkan demi keselamatan para penggemar.
Penangkapan ini terjadi setelah kerja sama intensif antara kepolisian Austria dan Direktorat Keamanan dan Intelijen, yang memungkinkan identifikasi dan pencegahan ancaman tersebut sebelum terlaksana.
Salah satu tersangka, seorang remaja Austria berusia 19 tahun dilaporkan berencana menyerang konser Taylor Swift di Stadion Ernst Happel, yang dapat memakan banyak korban. Polisi berhasil mengamankannya di Ternitz, sebelah selatan Wina.
Rencana tersebut termasuk menabrakkan mobil ke sekitar 20.000 penonton yang berada di luar stadion. Pelaku kemudian menyerang mereka dengan parang serta pisau.
Dilansir dari Mirror, Jumat (9/8/2024), tersangka teroris di konser Swift ini juga diduga berencana membuat bom menggunakan bahan kimia TATP yang sangat berbahaya, setelah zat tersebut ditemukan di rumahnya.
Foto/People
Polisi menyatakan bahwa tersangka ini telah teradikalisasi secara daring dan telah bersumpah setia kepada pemimpin ISIS. Akibat ancaman ini, tiga konser pelantun Blank Spance itu di Wina dibatalkan demi keselamatan para penggemar.
Penangkapan ini terjadi setelah kerja sama intensif antara kepolisian Austria dan Direktorat Keamanan dan Intelijen, yang memungkinkan identifikasi dan pencegahan ancaman tersebut sebelum terlaksana.
tulis komentar anda