Kemenparekraf Optimistis IKN Jadi Tuan Rumah Olimpiade 2036
Senin, 12 Agustus 2024 - 23:03 WIB
Pasalnya, ujar Nia, terkadang kekuatan dalam penyelenggaraan event besar justru bisa membuat sesuatu yang tidak ada, menjadi ada karena dibutuhkan.
Nia menyebut, belajar dari berbagai drama Olimpiade 2024 di Paris, Indonesia harus bisa berbenah agar lebih siap meningkatkan sarana penginapan. Tak hanya hotel, namun juga dengan peningkatan penyediaan homestay yang fasilitasnya yang tetap mengutamakan keamanan dan kenyamanan.
“Kalau hotelnya kurang ya itu memang harus menjadi PR yang menjadi basic. Karena gini, mau event olahraga, event Olimpic atau event apa pun itu, tetapi yang digunakan itu adalah sarana-sarana pariwisata. Di situlah Kemenparekraf harus hadir,” tuturnya.
“Misalnya kalau tidak cukup akomodasi, maka homestay menjadi pilihan. Tapi itu harus kita bina, jangan dilepas. Dan faktor kebersihan itu nomor satu kalau untuk pariwisata. Itu kan soal kenyamanan, soal kebersihan dan hal lain adalah keamanan dan ketertiban,” lanjut Nia.
Karena itu Nia menegaskan, di sinilah peran pemerintah melalui Kemenparekraf dalam mempersiapkan segala sesuatu ketika akan mengadakan event besar, khususnya dalam skala internasional.
“Jadi, menurut saya, ketika kita menjadi tuan rumah event apa pun, karena supporting-nya itu adalah sektor parekraf, di situ parekraf harus hadir,” ungkapnya.
Nia juga optimistis Indonesia bisa dan siap menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 yang rencananya digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Harus optimis. Boleh dong mimpi besar, karena semua berangkat dari mimpi,” pungkasnya.
Nia menyebut, belajar dari berbagai drama Olimpiade 2024 di Paris, Indonesia harus bisa berbenah agar lebih siap meningkatkan sarana penginapan. Tak hanya hotel, namun juga dengan peningkatan penyediaan homestay yang fasilitasnya yang tetap mengutamakan keamanan dan kenyamanan.
Baca Juga
“Kalau hotelnya kurang ya itu memang harus menjadi PR yang menjadi basic. Karena gini, mau event olahraga, event Olimpic atau event apa pun itu, tetapi yang digunakan itu adalah sarana-sarana pariwisata. Di situlah Kemenparekraf harus hadir,” tuturnya.
“Misalnya kalau tidak cukup akomodasi, maka homestay menjadi pilihan. Tapi itu harus kita bina, jangan dilepas. Dan faktor kebersihan itu nomor satu kalau untuk pariwisata. Itu kan soal kenyamanan, soal kebersihan dan hal lain adalah keamanan dan ketertiban,” lanjut Nia.
Karena itu Nia menegaskan, di sinilah peran pemerintah melalui Kemenparekraf dalam mempersiapkan segala sesuatu ketika akan mengadakan event besar, khususnya dalam skala internasional.
“Jadi, menurut saya, ketika kita menjadi tuan rumah event apa pun, karena supporting-nya itu adalah sektor parekraf, di situ parekraf harus hadir,” ungkapnya.
Nia juga optimistis Indonesia bisa dan siap menjadi tuan rumah Olimpiade 2036 yang rencananya digelar di Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Harus optimis. Boleh dong mimpi besar, karena semua berangkat dari mimpi,” pungkasnya.
(tsa)
tulis komentar anda