Sarihusada 70 Tahun Berkiprah untuk Nutrisi dan Kesehatan Anak Bangsa
Selasa, 20 Agustus 2024 - 18:20 WIB
JAKARTA - Tahun ini, Sarihusada Generasi Mahardika (SGM) merayakan 70 tahun perjalanannya memberikan nutrisi terbaik untuk anak-anak Indonesia. Perjalanan ini diawali dengan berdirinya NV Saridele di tahun 1954, sebagai jawaban atas tantangan mengalami kelaparan dan permasalahan gizi yang dialami Indonesia pasca kemerdekaan, berdirinya NV Saridele diinisiasi oleh pemerintah Indonesia dan PBB.
Seiring perkembangannya, NV Saridele berubah nama menjadi Sarihusada yang kini dikenal luas masyarakat melalui produk SGM yang terus berinovasi menghadirkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Sejak 1954 hingga hari ini, Sarihusada terus menunjukkan komitmennya untuk menutrisi anak Indonesia lewat produk yang terus berinovasi dan pengembangan program yang mengedukasi.
Dosen Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada Dr. Sri Margana menjelaskan bagaimana keadaan Indonesia pasca kemerdekaan dan bagaimana pemerintah mengambil langkah mengatasi masalah gizi.
“Kondisi masyarakat Indonesia di awal kemerdekaan cukup memprihatinkan, kemiskinan dan kelaparan masih banyak ditemukan di Jawa, tidak jarang masyarakat makannya bongkol pisang, juga ketela pohon, apa saja yang bisa dimakan di masa itu. Hingga akhirnya di tahun 1950 didirikan Lembaga Makanan Rakyat untuk membantu masyarakat mengakses makanan yang sehat," papar Sri Margana.
Pemerintah Indonesia terus berusaha meningkatkan sumber daya manusia di bidang kesehatan, mulai dari mendirikan fakultas kedokteran hingga mendapat bantuan tenaga ahli . Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan tenaga ahli di bidang kesehatan, pemerintah Indonesia mulai menggagas pendirian pabrik susu pertama untuk atasi masalah nutrisi di masyarakat, terutama anak Indonesia.
"Di tahun 1955, Hamengkubuwono IX menyediakan lahan untuk keberadaan pabrik NV Saridele, pertimbangannya adalah saat itu Yogyakarta memiliki pasokan dan kualitas kedelai yang cukup. Setelah beberapa tahun berjalan, Hamengkubuwono IX juga melihat bahwa prospek pabrik ini cukup baik, jadi tidak hanya lahan untuk pabrik, disediakan juga lahan untuk penanaman dan pembibitan kedelai. Berdirinya pabrik NV Saridele atau saat ini Sarihusada dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, petani kedelai mendapat pendapatan yang stabil sehingga berdampak positif pada ekonomi. Produktivitas pabrik juga sangat baik, sampai menghasilkan 300 ton susu, 100 ton diantaranya dijual langsung ke masyarakat selama tahun 1957. Harapannya, sejak dirintis di tahun 1954, semoga SGM dapat terus eksis dan memberikan kualitas yang terbaik dengan harga yang terjangkau," jelas Putri Keempat Sri Sultan Hamengkubuwono X Gusti Kanjeng Ratu Hayu.
Dalam mendukung akses nutrisi terbaik, Sarihusada berkomitmen untuk terus melakukan riset dan inovasi dengan tim peneliti terbaik didukung dengan fasilitas Research Center di Yogyakarta, untuk menghadirkan produk bergizi yang dibuat khusus untuk menjawab tantangan kebutuhan gizi, termasuk kekurangan Zat Besi seperti SGM Eksplor, sebagai satu-satunya susu formula dengan IronC - kombinasi unik Zat Besi dan Vitamin C untuk dukung penyerapan nutrisi 2x lipat.
Selain pengembangan produk, Sarihusada dalam perjalanannya juga menghadirkan berbagai inisiatif dan program yang berfokus pada edukasi dan kesejahteraan masyarakat.
Seiring perkembangannya, NV Saridele berubah nama menjadi Sarihusada yang kini dikenal luas masyarakat melalui produk SGM yang terus berinovasi menghadirkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang terjangkau. Sejak 1954 hingga hari ini, Sarihusada terus menunjukkan komitmennya untuk menutrisi anak Indonesia lewat produk yang terus berinovasi dan pengembangan program yang mengedukasi.
Dosen Ilmu Sejarah Universitas Gadjah Mada Dr. Sri Margana menjelaskan bagaimana keadaan Indonesia pasca kemerdekaan dan bagaimana pemerintah mengambil langkah mengatasi masalah gizi.
“Kondisi masyarakat Indonesia di awal kemerdekaan cukup memprihatinkan, kemiskinan dan kelaparan masih banyak ditemukan di Jawa, tidak jarang masyarakat makannya bongkol pisang, juga ketela pohon, apa saja yang bisa dimakan di masa itu. Hingga akhirnya di tahun 1950 didirikan Lembaga Makanan Rakyat untuk membantu masyarakat mengakses makanan yang sehat," papar Sri Margana.
Pemerintah Indonesia terus berusaha meningkatkan sumber daya manusia di bidang kesehatan, mulai dari mendirikan fakultas kedokteran hingga mendapat bantuan tenaga ahli . Seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan tenaga ahli di bidang kesehatan, pemerintah Indonesia mulai menggagas pendirian pabrik susu pertama untuk atasi masalah nutrisi di masyarakat, terutama anak Indonesia.
Baca Juga
"Di tahun 1955, Hamengkubuwono IX menyediakan lahan untuk keberadaan pabrik NV Saridele, pertimbangannya adalah saat itu Yogyakarta memiliki pasokan dan kualitas kedelai yang cukup. Setelah beberapa tahun berjalan, Hamengkubuwono IX juga melihat bahwa prospek pabrik ini cukup baik, jadi tidak hanya lahan untuk pabrik, disediakan juga lahan untuk penanaman dan pembibitan kedelai. Berdirinya pabrik NV Saridele atau saat ini Sarihusada dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat, petani kedelai mendapat pendapatan yang stabil sehingga berdampak positif pada ekonomi. Produktivitas pabrik juga sangat baik, sampai menghasilkan 300 ton susu, 100 ton diantaranya dijual langsung ke masyarakat selama tahun 1957. Harapannya, sejak dirintis di tahun 1954, semoga SGM dapat terus eksis dan memberikan kualitas yang terbaik dengan harga yang terjangkau," jelas Putri Keempat Sri Sultan Hamengkubuwono X Gusti Kanjeng Ratu Hayu.
Dalam mendukung akses nutrisi terbaik, Sarihusada berkomitmen untuk terus melakukan riset dan inovasi dengan tim peneliti terbaik didukung dengan fasilitas Research Center di Yogyakarta, untuk menghadirkan produk bergizi yang dibuat khusus untuk menjawab tantangan kebutuhan gizi, termasuk kekurangan Zat Besi seperti SGM Eksplor, sebagai satu-satunya susu formula dengan IronC - kombinasi unik Zat Besi dan Vitamin C untuk dukung penyerapan nutrisi 2x lipat.
Selain pengembangan produk, Sarihusada dalam perjalanannya juga menghadirkan berbagai inisiatif dan program yang berfokus pada edukasi dan kesejahteraan masyarakat.
tulis komentar anda