Pulo Cinta Tinggal Kenangan, Pemprov Gorontalo Ajak Investor Kembangkan Wisata Berkualitas
Rabu, 04 September 2024 - 23:55 WIB
GORONTALO - Pulo Cinta Eco Resort di Provinsi Gorontalo yang dikenal karena menyuguhkan suasana romantis bak Maldives kini hanya tinggal kenangan. Pulo Cinta terpaksa berhenti beroperasi lantaran kondisi bangunannya sudah tidak layak untuk ditempati.
Kerusakan yang terjadi di Pulo Cinta terbilang parah dibandingkan objek wisata lain di Gorontalo. Pada 2021, badai besar dan gelombang tinggi menerjang resort ini hingga menyebabkan kerusakan yang sangat parah.
Meski durasi pengelolaan pulau tersebut masih berjalan, pihak pengelola ternyata memutuskan untuk berhenti beroperasi. Padahal, potensi yang disuguhkan resort tersebut tidak terbantahkan lagi.
Saat pertama kali dibangun, nama Pulo Cinta langsung menyita perhatian masyarakat berkat keindahan pantainya yang asri berpadu dengan desain penginapan dan pelayanan berkelas internasional. Kala itu, di sepanjang garis pantai Kabupaten Boalemo memang belum terlalu terjamah oleh aktivitas wisata.
Permasalahan ini kembali menjadi perhatian Kepala Dinas Pariwisata Gorontalo Aryanto Husain, mengingat pihaknya kini tengah mendorong pengembangan wisata berkualitas.
"Durasi untuk pengelolaannya masih ada, dan kami menyambut baik bila ada investor yang ingin kembali menghidupkan Pulo Cinta," kata Aryanto saat temu media di Kantor Gubernur Gorontalo, baru-baru ini.
Aryanto pun berharap ke depannya Provinsi Gorontalo dapat menarik perhatian para investor. Terlebih setelah diterapkannya Pergub Prov Gorontalo No.6 Tahun 2023 tentang Pendelegasian Kewenangan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Non Perizinan Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
"Potensi investasi pariwisata di Gorontalo itu sangat menjanjikan. Pada semester 1 tahun 2024 kami sudah menerima investasi di sektor pariwisata senilai, Rp8,4 miliar. Sementara tahun lalu, di sepanjang tahun 2023 investasi yang masuk senilai Rp16,4 miliar," jelasnya.
"Harapan kami mudah-mudahan akan semakin banyak investasi yang masuk. Namun harus tetap memperhatikan value budaya masyarakat Gorontalo," tandasnya.
Kerusakan yang terjadi di Pulo Cinta terbilang parah dibandingkan objek wisata lain di Gorontalo. Pada 2021, badai besar dan gelombang tinggi menerjang resort ini hingga menyebabkan kerusakan yang sangat parah.
Meski durasi pengelolaan pulau tersebut masih berjalan, pihak pengelola ternyata memutuskan untuk berhenti beroperasi. Padahal, potensi yang disuguhkan resort tersebut tidak terbantahkan lagi.
Saat pertama kali dibangun, nama Pulo Cinta langsung menyita perhatian masyarakat berkat keindahan pantainya yang asri berpadu dengan desain penginapan dan pelayanan berkelas internasional. Kala itu, di sepanjang garis pantai Kabupaten Boalemo memang belum terlalu terjamah oleh aktivitas wisata.
Permasalahan ini kembali menjadi perhatian Kepala Dinas Pariwisata Gorontalo Aryanto Husain, mengingat pihaknya kini tengah mendorong pengembangan wisata berkualitas.
"Durasi untuk pengelolaannya masih ada, dan kami menyambut baik bila ada investor yang ingin kembali menghidupkan Pulo Cinta," kata Aryanto saat temu media di Kantor Gubernur Gorontalo, baru-baru ini.
Aryanto pun berharap ke depannya Provinsi Gorontalo dapat menarik perhatian para investor. Terlebih setelah diterapkannya Pergub Prov Gorontalo No.6 Tahun 2023 tentang Pendelegasian Kewenangan Penyelenggaraan Pelayanan Perizinan Berusaha Berbasis Risiko dan Non Perizinan Kepada Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
"Potensi investasi pariwisata di Gorontalo itu sangat menjanjikan. Pada semester 1 tahun 2024 kami sudah menerima investasi di sektor pariwisata senilai, Rp8,4 miliar. Sementara tahun lalu, di sepanjang tahun 2023 investasi yang masuk senilai Rp16,4 miliar," jelasnya.
"Harapan kami mudah-mudahan akan semakin banyak investasi yang masuk. Namun harus tetap memperhatikan value budaya masyarakat Gorontalo," tandasnya.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda