Menyicipi Lezatnya Sate Ayam Kampung Khas Gunungkidul
Sabtu, 02 Mei 2020 - 09:45 WIB
SATE ayam merupakan makanan yang dikenal luas masyarakat di Indonesia. Bahkan mantan Presiden Amerika Barack Husein Obama ketika berkunjung ke- Indonesia beberapa tahun silam mencari menu sate untuk di santap.
Berbagai sate khas pun muncul di Indonesia. Seperti sate madura, sate padang, atau sate ambal di Kebumen dan lain sebagainya.
Namun berbicara sate, di Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga ada yang khas. Sebuah warung sate satu satunya yang menjual sate ayam kampung. Namanya sate ayam Bu Noto Taman.
Sejak mulai usaha warung sate di tahun 1963, sate ini tidak melakukan perubahan atau bergeser memakai daging ayam negeri (broiler). Namun tetap menyembelih ayam kampung jantan yang dijajakannya di Taman parkir Wonosari, tepatnya di depan Pasar Argosari Wonosari.
Meskipun hanya kios, namun usaha yang dilakoni bersama anak satu satunya tersebut menjadi salah satu kuliner khas di kabupaten terluas di DIY ini.
Menurut penuturan Bu Noto, dirinya dulu berjualan Terminal Lama Wonosari. Diapun merintis dari menyembelih satu ayam hingga saat ini delapan hingga 10 ayam besar jantan disembelih untuk dibuat sate. “Saya mulai usaha karena memang dulu di sini tidak ada ayam broiler. Maka saya mulai jual sate ayam kampung, “ tuturnya kepada Koran SINDO.
Usaha inipun terus digelutinya. Hingga terminal digeser dan sekarang menjadi taman parkir. “Lokasi saya tidak berubah ya di sini hanya sekarang bangunan beda dengan dulu,” imbuhnya.
Di tengah perjalanan dirinya pernah ditawari untuk berganti ke ayam broiler. Namun dirinya tidak mau. Dia memilih ayam kampung karena memang berbeda tekstur rasanya.
Tekstur ayam kampung menurutnya lebih padat. Selain itu juga lebih sehat karena tidak banyak menggunakan obat-obatan untuk mengemukakan. “Jadi ini asli ayam kampung, bukan ayam Jawa super. Karena kami sengaja mencari ayam jago yang besar sehingga banyak kalau dijadikan sate pertusuknya,” lanjut dia.
Berbagai sate khas pun muncul di Indonesia. Seperti sate madura, sate padang, atau sate ambal di Kebumen dan lain sebagainya.
Namun berbicara sate, di Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga ada yang khas. Sebuah warung sate satu satunya yang menjual sate ayam kampung. Namanya sate ayam Bu Noto Taman.
Sejak mulai usaha warung sate di tahun 1963, sate ini tidak melakukan perubahan atau bergeser memakai daging ayam negeri (broiler). Namun tetap menyembelih ayam kampung jantan yang dijajakannya di Taman parkir Wonosari, tepatnya di depan Pasar Argosari Wonosari.
Meskipun hanya kios, namun usaha yang dilakoni bersama anak satu satunya tersebut menjadi salah satu kuliner khas di kabupaten terluas di DIY ini.
Menurut penuturan Bu Noto, dirinya dulu berjualan Terminal Lama Wonosari. Diapun merintis dari menyembelih satu ayam hingga saat ini delapan hingga 10 ayam besar jantan disembelih untuk dibuat sate. “Saya mulai usaha karena memang dulu di sini tidak ada ayam broiler. Maka saya mulai jual sate ayam kampung, “ tuturnya kepada Koran SINDO.
Usaha inipun terus digelutinya. Hingga terminal digeser dan sekarang menjadi taman parkir. “Lokasi saya tidak berubah ya di sini hanya sekarang bangunan beda dengan dulu,” imbuhnya.
Di tengah perjalanan dirinya pernah ditawari untuk berganti ke ayam broiler. Namun dirinya tidak mau. Dia memilih ayam kampung karena memang berbeda tekstur rasanya.
Tekstur ayam kampung menurutnya lebih padat. Selain itu juga lebih sehat karena tidak banyak menggunakan obat-obatan untuk mengemukakan. “Jadi ini asli ayam kampung, bukan ayam Jawa super. Karena kami sengaja mencari ayam jago yang besar sehingga banyak kalau dijadikan sate pertusuknya,” lanjut dia.
tulis komentar anda