Menyicipi Lezatnya Sate Ayam Kampung Khas Gunungkidul
Sabtu, 02 Mei 2020 - 09:45 WIB
Benar saja, Sate Ayam Kapung Noto Taman memang berbeda. Dilengkapi dengan bumbu kacang kemudian irisan cabai bawang merah dan juga mentimun di berikan terpisah, menjadikan penikmat sate bisa menambahkan cabai irisan sesuai selera.
Aroma khas sate yang keluar memang berbeda dengan ayam negeri. Karena daging yang dipanggang tidak terlalu berminyak dan harus dipanggang lebih lama agar dagingnya matang secara keseluruhan.
Untuk membuat sate ayam ini, Bu Noto mengaku mendapatkan ayam dari penjual langganan. Penjual ayam sudah mengetahui keinginan ayam untuk bahan sate yang dibuatnya. “Ayam harus sehat, kalau sakit saya tolak, “ tegasnya.
Setelah ayam disembelih dan dibersihkan, dia bersama tenaga di rumah mengiris daging untuk bahan sate. Kemudian dibawa ke warung untuk dijual. Satu porsi sate ayam kampung lengkap dengan nasi dan minum, Anda hanya mengeluarkan Rp23.000. Harga yang sedikit mahal dari sate ayam broiler ini terobati dengan rasa sate yang lebih kenyal dan lezat.
Amelia salah satu penikmat sate dari Yogyakarta mengaku tidak sengaja menemukan sate ayam kampung Bu Noto saat dirinya bertandang di rumah kerabatnya di Wonosari. Saat menyantap sate Bu Noto, Amelia kaget karena rasanya jauh di luar ekspektasi makan sate.
Amelia merasa ketegihan setelah mencoba menyantapnya. Apalagi jarang sekali ditemukan sate dengan kelezatan yang sama Yogyakarta. “Sate ini menurut saya lebih sehat karena ayamnya ayam kampung tidak banyak obat untuk penggemuk seperti ayam broiler,” ucapnya.
Diapun mengaku setiap ke Gunungkidul, selalu mampir di warung Sate Ayam Kampung Bu Noto Taman ini. (Suharjono)
Aroma khas sate yang keluar memang berbeda dengan ayam negeri. Karena daging yang dipanggang tidak terlalu berminyak dan harus dipanggang lebih lama agar dagingnya matang secara keseluruhan.
Untuk membuat sate ayam ini, Bu Noto mengaku mendapatkan ayam dari penjual langganan. Penjual ayam sudah mengetahui keinginan ayam untuk bahan sate yang dibuatnya. “Ayam harus sehat, kalau sakit saya tolak, “ tegasnya.
Setelah ayam disembelih dan dibersihkan, dia bersama tenaga di rumah mengiris daging untuk bahan sate. Kemudian dibawa ke warung untuk dijual. Satu porsi sate ayam kampung lengkap dengan nasi dan minum, Anda hanya mengeluarkan Rp23.000. Harga yang sedikit mahal dari sate ayam broiler ini terobati dengan rasa sate yang lebih kenyal dan lezat.
Amelia salah satu penikmat sate dari Yogyakarta mengaku tidak sengaja menemukan sate ayam kampung Bu Noto saat dirinya bertandang di rumah kerabatnya di Wonosari. Saat menyantap sate Bu Noto, Amelia kaget karena rasanya jauh di luar ekspektasi makan sate.
Amelia merasa ketegihan setelah mencoba menyantapnya. Apalagi jarang sekali ditemukan sate dengan kelezatan yang sama Yogyakarta. “Sate ini menurut saya lebih sehat karena ayamnya ayam kampung tidak banyak obat untuk penggemuk seperti ayam broiler,” ucapnya.
Diapun mengaku setiap ke Gunungkidul, selalu mampir di warung Sate Ayam Kampung Bu Noto Taman ini. (Suharjono)
(ysw)
Lihat Juga :
tulis komentar anda