Mengenal Teknologi PGT-A, Solusi untuk Kurangi Risiko Bayi Lahir dengan Kelainan Kromosom
Kamis, 19 September 2024 - 19:00 WIB
JAKARTA - Kelainan kromosom adalah kondisi genetik yang terjadi akibat kesalahan dalam pembelahan sel selama proses pembentukan sperma atau sel telur. Akibatnya, bayi dapat lahir dengan jumlah kromosom tak normal yang berisiko menyebabkan berbagai penyakit bawaan, seperti down syndrome.
Untuk mengurangi risiko kelainan kromosom, Jessica Iskandar mengambil langkah terbaik ketika mengikuti program bayi tabung di Morula IVF Surabaya.
Dokter obgyn Morula IVF Surabaya Benediktus Arifin MPH SPOG (K), FICS dalam acara seputar kehamilan di Surabaya, akhir pekan lalu menjelaskan, kelainan kromosom dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada bayi seperti keterlambatan perkembangan fisik, mental, serta cacat bawaan. Beberapa jenis kelainan kromosom yang umum di antaranya Down Syndrome (Trisomi 21). Bayi yang lahir dengan Down syndrome memiliki tiga salinan kromosom 21.
"Mereka akan mengalami keterlambatan perkembangan intelektual dan fisik. Kelainan kromosom berikutnya yaitu Sindrom Turner," terang pria yang akrab dipanggil dr. Benny itu.
Kondisi ini terjadi pada wanita dan disebabkan oleh hilangnya sebagian atau seluruh kromosom X, yang menyebabkan kemandulan serta masalah pendengaran dan penglihatan.
Ketiga adalah kelainan kromosom yang disebut Sindrom Klinefelter (XXY). Sindrom ini terjadi pada pria yang memiliki kromosom X tambahan, menyebabkan gangguan perkembangan fisik dan disfungsi seksual.
Keempat adalah Trisomi 13 (Sindrom Patau) dengan kelainan yang menyebabkan cacat fisik dan intelektual berat serta kelainan organ seperti otak dan jantung.
Faktor penyebab kelainan kromosom. Meski penyebab pastinya belum bisa ditentukan, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko kelainan kromosom pada bayi.
Pertama, usia ibu hamil. Wanita yang hamil di usia 35 tahun ke atas memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan kelainan kromosom.
Untuk mengurangi risiko kelainan kromosom, Jessica Iskandar mengambil langkah terbaik ketika mengikuti program bayi tabung di Morula IVF Surabaya.
Dokter obgyn Morula IVF Surabaya Benediktus Arifin MPH SPOG (K), FICS dalam acara seputar kehamilan di Surabaya, akhir pekan lalu menjelaskan, kelainan kromosom dapat menimbulkan berbagai masalah kesehatan pada bayi seperti keterlambatan perkembangan fisik, mental, serta cacat bawaan. Beberapa jenis kelainan kromosom yang umum di antaranya Down Syndrome (Trisomi 21). Bayi yang lahir dengan Down syndrome memiliki tiga salinan kromosom 21.
"Mereka akan mengalami keterlambatan perkembangan intelektual dan fisik. Kelainan kromosom berikutnya yaitu Sindrom Turner," terang pria yang akrab dipanggil dr. Benny itu.
Kondisi ini terjadi pada wanita dan disebabkan oleh hilangnya sebagian atau seluruh kromosom X, yang menyebabkan kemandulan serta masalah pendengaran dan penglihatan.
Ketiga adalah kelainan kromosom yang disebut Sindrom Klinefelter (XXY). Sindrom ini terjadi pada pria yang memiliki kromosom X tambahan, menyebabkan gangguan perkembangan fisik dan disfungsi seksual.
Keempat adalah Trisomi 13 (Sindrom Patau) dengan kelainan yang menyebabkan cacat fisik dan intelektual berat serta kelainan organ seperti otak dan jantung.
Faktor penyebab kelainan kromosom. Meski penyebab pastinya belum bisa ditentukan, ada beberapa faktor yang meningkatkan risiko kelainan kromosom pada bayi.
Pertama, usia ibu hamil. Wanita yang hamil di usia 35 tahun ke atas memiliki risiko lebih tinggi melahirkan bayi dengan kelainan kromosom.
Lihat Juga :
tulis komentar anda