Fotografer Indra Leonardi Ungkap Perjalanan Kehidupannya lewat Tangkapan Lensa Kamera di Pameran 365
Selasa, 22 Oktober 2024 - 07:30 WIB
JAKARTA - Fotografer senior Indra Leonardi menampilkan karya terbarunya, 365 by Indra Leonardi, yang dipamerkan di Spac8, Ashta District 8, Senopati, Jakarta Selatan. Pameran foto ini adalah proyek satu tahun yang dibuat dalam rangka merayakan ulang tahun ke-60 sang fotografer.
“365 adalah konsep yang saya buat dalam merayakan kehidupan dengan menangkap gambar setiap hari mulai dari Agustus 2023. Dengan menggunakan teknik konvensional dan lensa manual, saya sengaja menciptakan gambar buram yang abstrak, mencerminkan kehidupan dan perjalanan sehari-hari selama periode waktu satu tahun itu,” kata Indra soal konsep 365 yang ia angkat.
Konsep gambar buram itu bermaksud menyoroti keindahan ketidaksempurnaan dan keaslian artistik dengan tujuan memperkuat pemahaman lintas budaya.
“Dalam seri ini, fokus beralih dari ketajaman kejelasan, dan kualitas yang sering diasosiasikan di dalam fotografi profesional, kini justru merangkul kekaburan sebagai metafora untuk memori dan refleksi. Saya ingin mengajak pengunjung untuk melihat keindahan dalam ketidaksempurnaan dan merayakan momen-momen kecil yang sering kali terlewatkan dalam kehidupan kita. Melalui Pameran 365, saya ingin mengajak semua orang untuk merenungkan perjalanan hidup mereka sendiri dan menemukan arti di balik setiap momen,” beber Indra.
Pameran yang dibuka untuk umum pada 13 Oktober 2024 hingga 3 November 2024 ini didukung dengan konsep ruang pamer yang berkolaborasi dengan Gregorius Supie Yolodi dan Maria Rosantina dari Yolodi+Maria Architects.
Maria menjelaskan, pameran karya Indra Leonardi di Spac8, Ashta, menampilkan deretan karya hitam putih yang dihasilkan dari rekaman gambar yang dibuat oleh Indra Leonardi setiap hari selama 365 hari. Penciptaan desain ruang pameran didasari oleh tulisan buah pemikiran Enin Supriyanto tentang karya Indra Leonardi. Dan dalam proses diskusi diperkaya oleh Henricus Linggawidjaja, Artnivora.
Maria menambahkan, intensi desain exhibition ini adalah bagaimana mencipta perjalanan jalinan bidang demi bidang yang mengubah persepsi orang tentang sebuah tempat yang sudah terbiasa diadakan pameran.
“Pengalaman spasial yang direncanakan dapat memperkuat karya hitam putih seorang Indra Leonardi, seorang fotografer, seorang sahabat, yang karya-karyanya indah dan memiliki karakter yang kuat. Karena pertimbangan dan intensi tersebut, ruang-ruang yang terbentuk adalah hasil komposisi bidang-bidang putih sebagai latar yang memperkuat karya seni fotografi Indra Leonardi dengan di beberapa tempat diberi penekanan berupa bidang plafon dan dinding berbahan reflektif seperti cermin untuk memberikan rasa spasial yang berbeda, memperlebar atau menambah tinggi ruang bahkan memanipulasi ruang,” paparnya.
Nippon Paint Indonesia melihat sosok Indra Leonardi sebagai fotografer dan juga pelaku seni yang berpengaruh dan patut mendapatkan dukungan dalam mewujudkan pameran foto hasil karyanya yang luar biasa. Untuk itu, Nippon Paint menyambut dengan sangat baik konsep ruang pameran 365 yang dirancang oleh Gregorius Supie Yolodi dan Maria Rosantina dari Yolodi+Maria Architects.
“365 adalah konsep yang saya buat dalam merayakan kehidupan dengan menangkap gambar setiap hari mulai dari Agustus 2023. Dengan menggunakan teknik konvensional dan lensa manual, saya sengaja menciptakan gambar buram yang abstrak, mencerminkan kehidupan dan perjalanan sehari-hari selama periode waktu satu tahun itu,” kata Indra soal konsep 365 yang ia angkat.
Konsep gambar buram itu bermaksud menyoroti keindahan ketidaksempurnaan dan keaslian artistik dengan tujuan memperkuat pemahaman lintas budaya.
“Dalam seri ini, fokus beralih dari ketajaman kejelasan, dan kualitas yang sering diasosiasikan di dalam fotografi profesional, kini justru merangkul kekaburan sebagai metafora untuk memori dan refleksi. Saya ingin mengajak pengunjung untuk melihat keindahan dalam ketidaksempurnaan dan merayakan momen-momen kecil yang sering kali terlewatkan dalam kehidupan kita. Melalui Pameran 365, saya ingin mengajak semua orang untuk merenungkan perjalanan hidup mereka sendiri dan menemukan arti di balik setiap momen,” beber Indra.
Pameran yang dibuka untuk umum pada 13 Oktober 2024 hingga 3 November 2024 ini didukung dengan konsep ruang pamer yang berkolaborasi dengan Gregorius Supie Yolodi dan Maria Rosantina dari Yolodi+Maria Architects.
Maria menjelaskan, pameran karya Indra Leonardi di Spac8, Ashta, menampilkan deretan karya hitam putih yang dihasilkan dari rekaman gambar yang dibuat oleh Indra Leonardi setiap hari selama 365 hari. Penciptaan desain ruang pameran didasari oleh tulisan buah pemikiran Enin Supriyanto tentang karya Indra Leonardi. Dan dalam proses diskusi diperkaya oleh Henricus Linggawidjaja, Artnivora.
Maria menambahkan, intensi desain exhibition ini adalah bagaimana mencipta perjalanan jalinan bidang demi bidang yang mengubah persepsi orang tentang sebuah tempat yang sudah terbiasa diadakan pameran.
“Pengalaman spasial yang direncanakan dapat memperkuat karya hitam putih seorang Indra Leonardi, seorang fotografer, seorang sahabat, yang karya-karyanya indah dan memiliki karakter yang kuat. Karena pertimbangan dan intensi tersebut, ruang-ruang yang terbentuk adalah hasil komposisi bidang-bidang putih sebagai latar yang memperkuat karya seni fotografi Indra Leonardi dengan di beberapa tempat diberi penekanan berupa bidang plafon dan dinding berbahan reflektif seperti cermin untuk memberikan rasa spasial yang berbeda, memperlebar atau menambah tinggi ruang bahkan memanipulasi ruang,” paparnya.
Nippon Paint Indonesia melihat sosok Indra Leonardi sebagai fotografer dan juga pelaku seni yang berpengaruh dan patut mendapatkan dukungan dalam mewujudkan pameran foto hasil karyanya yang luar biasa. Untuk itu, Nippon Paint menyambut dengan sangat baik konsep ruang pameran 365 yang dirancang oleh Gregorius Supie Yolodi dan Maria Rosantina dari Yolodi+Maria Architects.
Lihat Juga :
tulis komentar anda