Usung Budaya Tradisional dan Modern dalam Desain, Songket Palembang Hadir di Jakarta Fashion Week 2025

Rabu, 30 Oktober 2024 - 19:37 WIB
Ki-ka: Desainer Temma Prasetio, Ketua PIKA-PI Grup Tata Rahmad Pribadi, dan Desainer Maya Ratih di perhelatan Jakarta Fashion Week belum lama ini. Foto/Istimewa
JAKARTA - PT Pupuk Indonesia menunjukkan kontribusinya dalam memberdayakan UMKM lokal. Melalui Perkumpulan Istri Karyawan Pupuk Indonesia (PIKA-PI), mereka melakukan pembinaan hingga meningkatkan eksposur UMKM binaan di skala nasional dan internasional.

Kali ini, PIKA-PI mengajak para pengrajin songket Palembang yang tergabung sebagai UMKM binaan untuk berpartisipasi dalam Jakarta Fashion Week (JFW) 2025 dalam tema Menenun Benang Emas Sriwidjaja. Desainer lokal berbakat, Maya Ratih dan Temma Prasetio, turut digandeng untuk meningkatkan nilai jual kain Songket Palembang yang syarat akan nilai kebudayaan tinggi.

"Kami berharap kolaborasi ini tidak hanya menunjukkan dukungan Pupuk Indonesia dalam mewujudkan pemberdayaan UMKM dan peningkatan ekonomi lokal, namun juga misi pelestarian budaya. Indonesia merupakan negara yang kaya akan warisan kebudayaan, termasuk wastra Nusantara yang dihasilkan oleh tangan terampil UMKM lokal. Sehingga diperlukan dukungan dan kolaborasi kreatif untuk terus memajukan UMKM lokal dan melestarikan kebudayaan tersebut," kata Ketua Umum PIKA-PI Group Tata Rahmad Pribadi.



"Kami juga percaya bahwa setiap helai songket membawa cerita, dan Pupuk Indonesia bangga dapat menjadi bagian dari perjalanan UMKM binaan kami,” lanjutnya.

Pemilihan kain songket dalam koleksi ini memiliki makna khusus, di mana itu mencerminkan perjalanan “back to the beginning” atau kembali ke awal. Seperti Pupuk Sriwidjaja, pabrik pupuk tertua, kain songket juga menjadi salah satu warisan budaya tertua di Indonesia. Kombinasi ini menghasilkan karya wastra baru yang menggabungkan keindahan tradisi lokal dengan sentuhan modern yang stylish dan trendi.

Koleksi ini menampilkan dua motif baru, yaitu Setir Nahkoda Kapal dan Burung Phoenix.

Motif Setir Nahkoda Kapal melambangkan kendali dan tekad dalam menentukan arah kehidupan. Sementara motif Burung Phoenix mencerminkan kebangkitan budaya yang tetap relevan di era modern. Keduanya menjadi simbol perjalanan hidup yang penuh makna.

Motif Setir Nahkoda Kapal Setir kapal melambangkan kendali, visi, dan tekad untuk menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan. Motif ini melambangkan kekuatan individu untuk menentukan arah kehidupan mereka. Nahkoda dalam motif ini menunjukkan bahwa setiap orang dapat menentukan arah hidupnya sendiri, serta pentingnya keseimbangan dalam mengambil keputusan.

Sedangkan untuk motif Burung Phoenix, layaknya burung Phoenix yang bangkit dari abu, motif ini menunjukkan ketangguhan budaya Nusantara untuk lahir kembali dengan semangat baru di zaman modern. Burung Phoenix juga menggambarkan pentingnya evolusi agar tetap relevan dan tidak terlekang waktu.
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More