13 Hotel Saksi Bisu Sejarah Indonesia, Nomor 10 Pernah Jadi Markas Jenderal Sudirman
Sabtu, 02 November 2024 - 22:00 WIB
Kemudian pada 1953, namanya berubah lagi menjadi Hotel Pelangi, yang dikenal hingga saat ini. Daya tarik utama hotel ini terletak pada kemampuannya untuk mempertahankan arsitektur asli dari berbagai periode, menjadikannya salah satu bangunan tua bersejarah di kota Malang yang menarik bagi para pengunjung.
Foto/Google Maps Sriwijaya Hotel
Hotel yang terletak di Jalan Veteran No. 1, Gambir, Jakarta Pusat ini memiliki sejarah yang menarik sebagai bekas restoran yang dimiliki oleh Conrad Alexander William Cavadino. Pada masanya, restoran ini meraih kesuksesan besar, yang mendorong Cavadino untuk memperluas bisnisnya dengan membangun Hotel Cavadino, yang beroperasi dari 1898 hingga 1899.
Setelah itu, hotel ini berganti nama menjadi Lion d'Or, lalu Park Hotel pada 1941, dan lebih dikenal sebagai Hotel Sriwijaya pada 1950-an. Perubahan nama-nama ini mencerminkan perjalanan panjang dan transformasi hotel yang terus menjadi bagian dari sejarah Jakarta.
Foto/Booking.com
Hotel Tjampuhan, salah satu hotel mewah tertua yang masih beroperasi di Bali terletak di Jalan Raya Tjampuhan, Ubud, Sayan. Awalnya, hotel ini dibangun sebagai wisma tamu kerajaan di Istana Ubud pada 1928 dan dibangun di bawah instruksi Raja Tjokorda Gede Sukawati.
Namun, pada 1970-an, hotel ini dibuka untuk umum. Daya tarik hotel ini semakin meningkat karena pernah disinggahi oleh pelukis asal Jerman, Walter Spies, yang menjadi tamu putra bungsu raja, Pangeran Tjokorda Gde Agung Sukawati. Hotel ini kini menjadi destinasi menarik bagi wisatawan yang ingin merasakan kombinasi kemewahan dan sejarah budaya Bali.
12. Hotel Sriwijaya, Jakarta
Foto/Google Maps Sriwijaya Hotel
Hotel yang terletak di Jalan Veteran No. 1, Gambir, Jakarta Pusat ini memiliki sejarah yang menarik sebagai bekas restoran yang dimiliki oleh Conrad Alexander William Cavadino. Pada masanya, restoran ini meraih kesuksesan besar, yang mendorong Cavadino untuk memperluas bisnisnya dengan membangun Hotel Cavadino, yang beroperasi dari 1898 hingga 1899.
Setelah itu, hotel ini berganti nama menjadi Lion d'Or, lalu Park Hotel pada 1941, dan lebih dikenal sebagai Hotel Sriwijaya pada 1950-an. Perubahan nama-nama ini mencerminkan perjalanan panjang dan transformasi hotel yang terus menjadi bagian dari sejarah Jakarta.
13. Hotel Tjampuhan, Bali
Foto/Booking.com
Hotel Tjampuhan, salah satu hotel mewah tertua yang masih beroperasi di Bali terletak di Jalan Raya Tjampuhan, Ubud, Sayan. Awalnya, hotel ini dibangun sebagai wisma tamu kerajaan di Istana Ubud pada 1928 dan dibangun di bawah instruksi Raja Tjokorda Gede Sukawati.
Namun, pada 1970-an, hotel ini dibuka untuk umum. Daya tarik hotel ini semakin meningkat karena pernah disinggahi oleh pelukis asal Jerman, Walter Spies, yang menjadi tamu putra bungsu raja, Pangeran Tjokorda Gde Agung Sukawati. Hotel ini kini menjadi destinasi menarik bagi wisatawan yang ingin merasakan kombinasi kemewahan dan sejarah budaya Bali.
tulis komentar anda