Alasan Putri Charlotte Miliki Peluang Lebih Besar Jadi Ratu daripada Putri Anne
Selasa, 19 November 2024 - 15:40 WIB
Oleh karena itu, George adalah pewaris langsung dan calon Raja sebagai anak pertama William dan Kate. Kemungkinan Putri Charlotte akan menjadi Ratu masih kecil selama George menginginkan jabatan tersebut.
Jika aturan tidak berubah saat adik laki-laki Charlotte, Pangeran Louis lahir, Charlotte akan turun ke urutan keempat, dan George akan mengambil posisi Charlotte saat ini sebagai urutan ketiga pewaris takhta.
Sebaliknya, seperti yang terjadi saat ini, Charlotte akan tetap berada di posisinya dalam garis suksesi tepat di belakang kakak laki-lakinya, George hingga dia memiliki anak sendiri - yang masih sangat lama, mengingat anak bungsu kerajaan tersebut baru berusia 11 tahun.
Kemungkinan Charlotte akan menjadi Ratu masih sangat kecil, tetapi jika George turun takhta tanpa memiliki anak sebagai ahli warisnya, maka Charlotte berpotensi menjadi ratu. Hal ini terjadi pada 1936 ketika Edward VIII yang tidak memiliki anak melepaskan jabatannya sebagai Raja untuk menikahi Wallis Simpson - seorang janda cerai Amerika, yang menciptakan konflik karena ia tetap menjadi ratu karena ia juga merupakan kepala Gereja Inggris, yang tidak mengizinkan orang yang bercerai untuk menikah lagi selama mantan pasangannya masih hidup.
Setelah Edward turun takhta, saudaranya Raja George VI, ayah mendiang Ratu Elizabeth, mengambil alih dan mengubah garis suksesi selamanya.
Jika aturan tidak berubah saat adik laki-laki Charlotte, Pangeran Louis lahir, Charlotte akan turun ke urutan keempat, dan George akan mengambil posisi Charlotte saat ini sebagai urutan ketiga pewaris takhta.
Sebaliknya, seperti yang terjadi saat ini, Charlotte akan tetap berada di posisinya dalam garis suksesi tepat di belakang kakak laki-lakinya, George hingga dia memiliki anak sendiri - yang masih sangat lama, mengingat anak bungsu kerajaan tersebut baru berusia 11 tahun.
Baca Juga
Kemungkinan Charlotte akan menjadi Ratu masih sangat kecil, tetapi jika George turun takhta tanpa memiliki anak sebagai ahli warisnya, maka Charlotte berpotensi menjadi ratu. Hal ini terjadi pada 1936 ketika Edward VIII yang tidak memiliki anak melepaskan jabatannya sebagai Raja untuk menikahi Wallis Simpson - seorang janda cerai Amerika, yang menciptakan konflik karena ia tetap menjadi ratu karena ia juga merupakan kepala Gereja Inggris, yang tidak mengizinkan orang yang bercerai untuk menikah lagi selama mantan pasangannya masih hidup.
Setelah Edward turun takhta, saudaranya Raja George VI, ayah mendiang Ratu Elizabeth, mengambil alih dan mengubah garis suksesi selamanya.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda