7 Film yang Buat Studionya Gulung Tikar, Bangkrut Rugi Besar
Senin, 25 November 2024 - 09:00 WIB
Foto/Stars Insider
Life Of Pi (2012) adalah film yang secara visual mengesankan dan mendapat pengakuan di ajang Oscar, menang dalam kategori seperti Sutradara Terbaik, Efek Visual Terbaik, Sinematografi Terbaik, dan Musik Orisinal Terbaik. Meskipun sukses, Rhythm & Hues Studios menghadapi kesulitan keuangan.
Setelah film tersebut selesai, perusahaan tersebut terpaksa memberhentikan 254 karyawannya dan menyatakan bangkrut. Meskipun film tersebut sukses besar, studio tersebut tidak dapat memanfaatkan keuntungannya tepat waktu
Foto/Stars Insider
Dirilis pada 2011, Mars Needs Moms adalah film animasi berbiaya mahal, mengumpulkan anggaran yang mengejutkan sebesar USD150 juta atau Rp2,3 tirilun, namun gagal untuk mendapatkan kembali sepertiga dari pengeluarannya.
Disney turut memproduksi film tersebut, yang mengakibatkan kerugian finansial terbesar mereka hingga sekarang. Selain itu, hal ini menyebabkan perusahaan produksi digital milik produser Robert Zemeckis bangkrut, yang menyebabkan perusahaan itu ditutup setelah hanya dua kali dirilis. Jelas, hasil ini jauh dari yang diantisipasi Zemeckis.
Foto/Stars Insider
Space Jam (1996) meraih sukses besar dengan berhasil menggabungkan karakter animasi yang disukai dengan bintang-bintang live-action. Namun, Looney Tunes: Back in Action (2003) tidak mencapai tingkat kesuksesan yang sama.
Life Of Pi (2012) adalah film yang secara visual mengesankan dan mendapat pengakuan di ajang Oscar, menang dalam kategori seperti Sutradara Terbaik, Efek Visual Terbaik, Sinematografi Terbaik, dan Musik Orisinal Terbaik. Meskipun sukses, Rhythm & Hues Studios menghadapi kesulitan keuangan.
Setelah film tersebut selesai, perusahaan tersebut terpaksa memberhentikan 254 karyawannya dan menyatakan bangkrut. Meskipun film tersebut sukses besar, studio tersebut tidak dapat memanfaatkan keuntungannya tepat waktu
5. Mars Needs Moms (2011)
Foto/Stars Insider
Dirilis pada 2011, Mars Needs Moms adalah film animasi berbiaya mahal, mengumpulkan anggaran yang mengejutkan sebesar USD150 juta atau Rp2,3 tirilun, namun gagal untuk mendapatkan kembali sepertiga dari pengeluarannya.
Disney turut memproduksi film tersebut, yang mengakibatkan kerugian finansial terbesar mereka hingga sekarang. Selain itu, hal ini menyebabkan perusahaan produksi digital milik produser Robert Zemeckis bangkrut, yang menyebabkan perusahaan itu ditutup setelah hanya dua kali dirilis. Jelas, hasil ini jauh dari yang diantisipasi Zemeckis.
6. Looney Tunes: Back in Action (2003)
Foto/Stars Insider
Space Jam (1996) meraih sukses besar dengan berhasil menggabungkan karakter animasi yang disukai dengan bintang-bintang live-action. Namun, Looney Tunes: Back in Action (2003) tidak mencapai tingkat kesuksesan yang sama.
tulis komentar anda