10 Sifat Buruk Meghan Markle yang Bikin Keluarga Kerajaan Lelah
Rabu, 27 November 2024 - 08:20 WIB
Berdasarkan buku Valentine Low, Courtiers: The Hidden Power Behind the Crown, bintang Suits itu merundung para staf kerajaan yang bekerja dengannya. Hal ini membuat sejumlah staf merasa hancur dan gemetar ketakutan, hingga menjulukinya sebagai sosiopat narsis. Wanita 43 tahun itu bahkan kedapatan berteriak pada stafnya, meski klaim ini sempat dibantah.
Mantan staf mengatakan bahwa mereka yakin ibu dua anak itu memanipulasi dan mengarang sendiri narasi tentang penolakannya oleh para bangsawan agar sesuai dengan narasi selanjutnya yang akan diceritakannya setelah ia dan Harry mengundurkan diri dari peran mereka sebagai bangsawan senior, termasuk klaim sempat mempertimbangkan bunuh diri dan diabaikan begitu saja saat ia mencari pertolongan.
Banyak laporan menyebutkan bahwa Meghan memiliki sifat yang dominan dalam hubungan rumah tangganya. Ia dituding menjadi sosok yang terlalu mengontrol keputusan Harry, termasuk keputusan besar untuk meninggalkan kerajaan. Beberapa media bahkan mengklaim bahwa Meghan adalah pengendali utama di balik keputusan kontroversial keluarga kecil mereka.
Sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris, Meghan dianggap tidak menunjukkan rasa hormat yang cukup terhadap tradisi. Beberapa tindakan dan komentarnya, seperti wawancara dengan Oprah Winfrey pada 2021, dinilai membuka aib Keluarga Kerajaan ke publik. Hal ini dianggap melanggar etika diam yang telah lama dijunjung tinggi oleh kerajaan.
Meghan sering dikritik karena ambisinya yang dianggap terlalu tinggi. Beberapa pihak menilai ia menggunakan statusnya sebagai Duchess untuk meningkatkan popularitas dan pengaruhnya. Hal ini semakin disorot setelah ia dan Harry memutuskan mundur dari Keluarga Kerajaan pada 2020, yang dikenal dengan istilah Megxit. Kritikus menganggap langkah tersebut sebagai upaya Meghan untuk mencari kebebasan guna mengejar kepentingan pribadi.
3. Memanipulasi
Mantan staf mengatakan bahwa mereka yakin ibu dua anak itu memanipulasi dan mengarang sendiri narasi tentang penolakannya oleh para bangsawan agar sesuai dengan narasi selanjutnya yang akan diceritakannya setelah ia dan Harry mengundurkan diri dari peran mereka sebagai bangsawan senior, termasuk klaim sempat mempertimbangkan bunuh diri dan diabaikan begitu saja saat ia mencari pertolongan.
4. Terlalu Mengontrol
Banyak laporan menyebutkan bahwa Meghan memiliki sifat yang dominan dalam hubungan rumah tangganya. Ia dituding menjadi sosok yang terlalu mengontrol keputusan Harry, termasuk keputusan besar untuk meninggalkan kerajaan. Beberapa media bahkan mengklaim bahwa Meghan adalah pengendali utama di balik keputusan kontroversial keluarga kecil mereka.
5. Kurang Hormat pada Tradisi Kerajaan
Sebagai anggota keluarga Kerajaan Inggris, Meghan dianggap tidak menunjukkan rasa hormat yang cukup terhadap tradisi. Beberapa tindakan dan komentarnya, seperti wawancara dengan Oprah Winfrey pada 2021, dinilai membuka aib Keluarga Kerajaan ke publik. Hal ini dianggap melanggar etika diam yang telah lama dijunjung tinggi oleh kerajaan.
Baca Juga
6. Ambisius Berlebihan
Meghan sering dikritik karena ambisinya yang dianggap terlalu tinggi. Beberapa pihak menilai ia menggunakan statusnya sebagai Duchess untuk meningkatkan popularitas dan pengaruhnya. Hal ini semakin disorot setelah ia dan Harry memutuskan mundur dari Keluarga Kerajaan pada 2020, yang dikenal dengan istilah Megxit. Kritikus menganggap langkah tersebut sebagai upaya Meghan untuk mencari kebebasan guna mengejar kepentingan pribadi.
tulis komentar anda