Manfaat Minum Kopi Pagi Hari, Meningkatkan Kesehatan Usus hingga Baik untuk Diabetes
Senin, 02 Desember 2024 - 09:00 WIB
JAKARTA - Banyak dari kita menikmati kopi di pagi hari dan ternyata minum kopi dapat memberikan dampak besar pada kesehatan.
Dikutip mirror, sebuah studi baru mengatakan kopi kerap dikonsumsi banyak orang di seluruh dunia dan minum kopi, tidak hanya memengaruhi tingkat energi, juga pencernaan dan keseimbangan metabolisme.
Penelitian telah mengungkap bahwa minum kopi memiliki dampak signifikan pada mikrobioma usus. Ditemukan bahwa hubungan antara kopi dan mikrobioma usus begitu kuat sehingga para peneliti dapat mengidentifikasi peminum kopi hanya dengan menganalisis usus mereka.
Penelitian yang diterbitkan dalam Nature Microbiology menegaskan bahwa kopi tidak hanya bermanfaat bagi tubuh secara keseluruhan, juga memelihara dan merangsang jenis bakteri usus tertentu, seperti Lawsonibacter asaccharolyticus.
Pada penelitian yang melibatkan lebih dari 22.000 partisipan ini menemukan bahwa peminum kopi memiliki enam hingga delapan kali lebih banyak bakteri ini di usus mereka dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.
Para peneliti telah menyoroti bahwa bukan hanya sensasi dari kafein yang membuat kopi bermanfaat bagi mikrobioma, juga polifenolnya—antioksidan yang terbukti membantu mengurangi kadar gula darah yang memengaruhi diabetes dan tekanan darah, serta memelihara bakteri usus.
Bahkan senyawa lain dalam kopi seperti asam klorogenat, kina dan turunan asam quinat diubah oleh mikrobioma menjadi senyawa sekunder yang dapat bermanfaat bagi kesehatan kita. Hal ini berlaku untuk kopi biasa dan kopi tanpa kafein, yang menunjukkan bahwa bahkan mereka yang sensitif terhadap kafein dapat menikmati manfaatnya tanpa rasa gelisah.
Mikrobioma usus, dengan ekosistem bakteri, jamur, dan mikroorganisme lainnya yang kompleks, berperan penting dalam pencernaan, menyerap nutrisi, mendukung fungsi kekebalan tubuh, dan bahkan dapat memengaruhi kesehatan mental.
Mikrobioma setiap orang bersifat unik, dibentuk oleh genetika, lingkungan, dan pola makan. Kopi, yang mendukung beragam mikrobiota, mungkin tidak hanya membantu menjaga kesehatan usus tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan suasana hati.
Implikasi lengkap Lawsonibacter asaccharolyticus belum terungkap, tetapi para ilmuwan percaya penemuan ini hanyalah "puncak gunung es" dalam memahami dampaknya terhadap kesehatan manusia.
Dikutip mirror, sebuah studi baru mengatakan kopi kerap dikonsumsi banyak orang di seluruh dunia dan minum kopi, tidak hanya memengaruhi tingkat energi, juga pencernaan dan keseimbangan metabolisme.
Penelitian telah mengungkap bahwa minum kopi memiliki dampak signifikan pada mikrobioma usus. Ditemukan bahwa hubungan antara kopi dan mikrobioma usus begitu kuat sehingga para peneliti dapat mengidentifikasi peminum kopi hanya dengan menganalisis usus mereka.
Penelitian yang diterbitkan dalam Nature Microbiology menegaskan bahwa kopi tidak hanya bermanfaat bagi tubuh secara keseluruhan, juga memelihara dan merangsang jenis bakteri usus tertentu, seperti Lawsonibacter asaccharolyticus.
Pada penelitian yang melibatkan lebih dari 22.000 partisipan ini menemukan bahwa peminum kopi memiliki enam hingga delapan kali lebih banyak bakteri ini di usus mereka dibandingkan dengan mereka yang tidak minum kopi.
Para peneliti telah menyoroti bahwa bukan hanya sensasi dari kafein yang membuat kopi bermanfaat bagi mikrobioma, juga polifenolnya—antioksidan yang terbukti membantu mengurangi kadar gula darah yang memengaruhi diabetes dan tekanan darah, serta memelihara bakteri usus.
Bahkan senyawa lain dalam kopi seperti asam klorogenat, kina dan turunan asam quinat diubah oleh mikrobioma menjadi senyawa sekunder yang dapat bermanfaat bagi kesehatan kita. Hal ini berlaku untuk kopi biasa dan kopi tanpa kafein, yang menunjukkan bahwa bahkan mereka yang sensitif terhadap kafein dapat menikmati manfaatnya tanpa rasa gelisah.
Mikrobioma usus, dengan ekosistem bakteri, jamur, dan mikroorganisme lainnya yang kompleks, berperan penting dalam pencernaan, menyerap nutrisi, mendukung fungsi kekebalan tubuh, dan bahkan dapat memengaruhi kesehatan mental.
Mikrobioma setiap orang bersifat unik, dibentuk oleh genetika, lingkungan, dan pola makan. Kopi, yang mendukung beragam mikrobiota, mungkin tidak hanya membantu menjaga kesehatan usus tetapi juga memperkuat sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan suasana hati.
Implikasi lengkap Lawsonibacter asaccharolyticus belum terungkap, tetapi para ilmuwan percaya penemuan ini hanyalah "puncak gunung es" dalam memahami dampaknya terhadap kesehatan manusia.
(tdy)
Lihat Juga :
tulis komentar anda