Putri Charlotte Ikut Kursus Kilat Kerajaan demi Menyandang Gelar Baru
Rabu, 01 Januari 2025 - 18:20 WIB
Potensi adik Pangeran George itu untuk menyandang gelar Putri Kerajaan menjadi perbincangan hangat di kalangan pengamat kerajaan. Gelar ini, yang secara tradisional diberikan kepada putri tertua dari seorang raja, merupakan salah satu kehormatan tertinggi yang dapat diterima oleh seorang putri dalam monarki Inggris.
Meski demikian, gelar ini tidak diwariskan secara otomatis. Adik Raja Charles III itu sendiri baru menerima gelar ini pada 1987, meskipun ayahnya, Pangeran Philip, telah menjadi konsort raja selama beberapa dekade. Jika nantinya William naik takhta, keputusan untuk memberikan gelar Putri Kerajaan kepada Charlotte akan sepenuhnya berada di tangannya.
Dalam sebuah diskusi di podcast Palace Confidential, Editor Buku Harian Daily Mail, Richard Eden, menyebutkan bahwa gelar tersebut kemungkinan besar akan diberikan kepada Charlotte jika Anne meninggal dunia. "Secara tradisional, Putri Kerajaan diberikan kepada putri tertua dari seorang raja. Jadi, ketika William menjadi raja, kemungkinan besar Charlotte akan menyandang gelar tersebut,” ujarnya.
Namun, Eden juga menggarisbawahi kemungkinan bahwa Charlotte dapat menolak gelar ini di masa depan. “Ya, dia bisa saja menolak. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan? Namun, tradisi di masa lalu menunjukkan bahwa gelar ini biasanya diberikan kepada putri tertua raja,” jelasnya.
Di sisi lain, gelar Putri Kerajaan pertama kali digunakan pada abad ke-17, terinspirasi dari gelar Prancis Madame Royale yang diberikan kepada putri tertua raja yang belum menikah. Gelar ini merupakan simbol kehormatan tinggi dalam tradisi kerajaan Inggris dan mencerminkan status putri tertua raja di mata publik.
Namun, ada sejumlah kondisi khusus yang memengaruhi penerusan gelar ini. Jika Anne masih hidup ketika William naik takhta, Charlotte tidak akan langsung memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar tersebut. Situasi serupa terjadi pada mendiang Ratu Elizabeth II, yang tidak pernah diberi gelar Putri Kerajaan karena gelar itu masih dipegang oleh bibinya, Putri Mary hingga 1932.
Meski demikian, gelar ini tidak diwariskan secara otomatis. Adik Raja Charles III itu sendiri baru menerima gelar ini pada 1987, meskipun ayahnya, Pangeran Philip, telah menjadi konsort raja selama beberapa dekade. Jika nantinya William naik takhta, keputusan untuk memberikan gelar Putri Kerajaan kepada Charlotte akan sepenuhnya berada di tangannya.
Dalam sebuah diskusi di podcast Palace Confidential, Editor Buku Harian Daily Mail, Richard Eden, menyebutkan bahwa gelar tersebut kemungkinan besar akan diberikan kepada Charlotte jika Anne meninggal dunia. "Secara tradisional, Putri Kerajaan diberikan kepada putri tertua dari seorang raja. Jadi, ketika William menjadi raja, kemungkinan besar Charlotte akan menyandang gelar tersebut,” ujarnya.
Namun, Eden juga menggarisbawahi kemungkinan bahwa Charlotte dapat menolak gelar ini di masa depan. “Ya, dia bisa saja menolak. Siapa yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan? Namun, tradisi di masa lalu menunjukkan bahwa gelar ini biasanya diberikan kepada putri tertua raja,” jelasnya.
Di sisi lain, gelar Putri Kerajaan pertama kali digunakan pada abad ke-17, terinspirasi dari gelar Prancis Madame Royale yang diberikan kepada putri tertua raja yang belum menikah. Gelar ini merupakan simbol kehormatan tinggi dalam tradisi kerajaan Inggris dan mencerminkan status putri tertua raja di mata publik.
Namun, ada sejumlah kondisi khusus yang memengaruhi penerusan gelar ini. Jika Anne masih hidup ketika William naik takhta, Charlotte tidak akan langsung memenuhi syarat untuk mendapatkan gelar tersebut. Situasi serupa terjadi pada mendiang Ratu Elizabeth II, yang tidak pernah diberi gelar Putri Kerajaan karena gelar itu masih dipegang oleh bibinya, Putri Mary hingga 1932.
(dra)
Lihat Juga :
tulis komentar anda