Menelusuri Keindahan Tersembunyi Taiwan, Intip 5 Destinasi yang Wajib Dikunjungi
Rabu, 19 Februari 2025 - 21:40 WIB
Dihua Street di Taipei adalah kawasan bersejarah yang penuh dengan toko-toko tradisional dan pasar yang menjual berbagai barang antik, herbal, serta kerajinan tangan. Tempat ini sangat cocok bagi wisatawan yang ingin merasakan sensasi mengenakan pakaian tradisional khas Tionghoa (chiongsam). Banyak toko di sepanjang Dihua Street yang menawarkan penyewaan chiongsam dengan harga yang relatif beragam.
Mengenakan chiongsam sambil berjalan di sepanjang jalanan bersejarah ini memberikan kesan seperti melangkah mundur ke masa lalu. Anda dapat berfoto dengan latar belakang bangunan-bangunan tua yang masih terjaga dengan baik dan pasar tradisional yang dipenuhi dengan aroma teh herbal dan rempah-rempah. Pengalaman ini memberi Anda gambaran lebih dalam tentang budaya Tionghoa yang sudah berkembang di Taiwan selama berabad-abad.
Selain mengenakan chiongsam, Dihua Street juga tempat yang sempurna untuk membeli barang-barang khas Taiwan. Dari teh oolong yang harum hingga kue-kue tradisional, Anda akan menemukan banyak produk lokal yang sulit ditemukan di tempat lain. Jangan lewatkan juga beberapa toko yang menjual kerajinan tangan yang dibuat dengan tangan terampil para pengrajin lokal.

3. The Golden Triangle - Zhongzheng New Village
Terkenal dengan keberagaman masyarakatnya, kawasan ini mencampurkan tradisi Hakka, Aborigin, dan berbagai etnis lainnya, yang membentuk pengalaman wisata menjadi sangat sangat unik. Terdapat sebuah objek wisata bernama Zhongzheng New Village yang menarik untuk dieksplorasi.
Desa ini memiliki nilai sejarah besar menyimpan masa lalu Taiwan yang penuh dengan perubahan sosial dan politik. Anda bisa mengunjungi Museum Veteran - Lost Army Story House, yang memamerkan berbagai artefak sejarah dan memorabilia dari masa lalu. Di tempat ini, ada banyak wawasan tentang kehidupan para veteran perang dan kontribusi mereka terhadap Taiwan.
Lost Army Story House didirikan oleh Wang Ken-sheng, seorang veteran perang yang terlibat dalam perang triangle di kawasan Myanmar, Thailand, dan Vietnam, serta Perang Saudara antara Partai Nasionalis dan Partai Komunis di Cina. Wang bertugas sebagai tentara nasionalis selama enam tahun, sebelum menjadi intelijen selama tujuh tahun.
Setelah perang berakhir, ia kembali ke Taiwan pada 1978 dan mendirikan Lost Army Story House di Kampung Tentara, Taoyuan, pada 1981. Mengunjungi tempat ini membawa pengunjung ke dalam kisah sejarah yang mendalam, menghubungkan cerita masa lalu dengan kehidupan yang ada sekarang.
Mengenakan chiongsam sambil berjalan di sepanjang jalanan bersejarah ini memberikan kesan seperti melangkah mundur ke masa lalu. Anda dapat berfoto dengan latar belakang bangunan-bangunan tua yang masih terjaga dengan baik dan pasar tradisional yang dipenuhi dengan aroma teh herbal dan rempah-rempah. Pengalaman ini memberi Anda gambaran lebih dalam tentang budaya Tionghoa yang sudah berkembang di Taiwan selama berabad-abad.
Selain mengenakan chiongsam, Dihua Street juga tempat yang sempurna untuk membeli barang-barang khas Taiwan. Dari teh oolong yang harum hingga kue-kue tradisional, Anda akan menemukan banyak produk lokal yang sulit ditemukan di tempat lain. Jangan lewatkan juga beberapa toko yang menjual kerajinan tangan yang dibuat dengan tangan terampil para pengrajin lokal.

3. The Golden Triangle - Zhongzheng New Village
Terkenal dengan keberagaman masyarakatnya, kawasan ini mencampurkan tradisi Hakka, Aborigin, dan berbagai etnis lainnya, yang membentuk pengalaman wisata menjadi sangat sangat unik. Terdapat sebuah objek wisata bernama Zhongzheng New Village yang menarik untuk dieksplorasi.
Desa ini memiliki nilai sejarah besar menyimpan masa lalu Taiwan yang penuh dengan perubahan sosial dan politik. Anda bisa mengunjungi Museum Veteran - Lost Army Story House, yang memamerkan berbagai artefak sejarah dan memorabilia dari masa lalu. Di tempat ini, ada banyak wawasan tentang kehidupan para veteran perang dan kontribusi mereka terhadap Taiwan.
Lost Army Story House didirikan oleh Wang Ken-sheng, seorang veteran perang yang terlibat dalam perang triangle di kawasan Myanmar, Thailand, dan Vietnam, serta Perang Saudara antara Partai Nasionalis dan Partai Komunis di Cina. Wang bertugas sebagai tentara nasionalis selama enam tahun, sebelum menjadi intelijen selama tujuh tahun.
Setelah perang berakhir, ia kembali ke Taiwan pada 1978 dan mendirikan Lost Army Story House di Kampung Tentara, Taoyuan, pada 1981. Mengunjungi tempat ini membawa pengunjung ke dalam kisah sejarah yang mendalam, menghubungkan cerita masa lalu dengan kehidupan yang ada sekarang.
Lihat Juga :
tulis komentar anda