Edwin Cokelat Tampil Solo Lagi lewat Demi Nafasmu
Minggu, 20 September 2020 - 20:21 WIB
JAKARTA - Musisi Edwin Marshal Syarif yang dikenal sebagai gitaris band Cokelat kembali menelurkan single solo. Setelah memperkenalkan lagu "Sore" pada 2016 dalam format instrumental, kini Edwin tampil bernyanyi sambil bermain gitar membawakan lagu "Demi Nafasmu".
“Ini pertama kali saya menampilkan diri bernyanyi dalam sebuah karya rekaman. Sekaligus sebagai gitaris, bassis, pencipta lagu, dan produser. Saya dibantu oleh Axel Andaviar (personel Cokelat) pada drum," kata Edwin melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (20/9). ( )
Edwin bebas menuangkan isi hati tentang bagaimana menghargai, menjalani, dan menjaga kehidupan dengan sebaik-baiknya ke dalam lagu ini. Ia ingin memberikan semua hal terbaik kepada orang-orang yang sangat berharga dalam hidupnya.
Gitaris kelahiran Plaju, Sumatera Selatan, 19 Maret 1975 ini menciptakan lagu karena terinspirasi oleh perannya sebagai kepala keluarga. Dia mengusung tema keseharian yang realistis dan apa adanya, tanpa embel-embel tuturan puitis.
“Liriknya terinspirasi dari peran saya sebagai ayah dua anak. Selalu melindungi mereka sebaik-baiknya, selamanya. Anak-anakku, pasangan hidupku, dan keluargaku tercinta," ungkap Edwin
Edwin menulis lagu "Demi Nafasmu" 10 tahun lalu, lantas memberikan sentuhan baru pada Agustus 2019. Penggarapannya berjalan kurang lebih satu tahun, mulai proses rekaman, mixing dan mastering, serta pembuatan klip video.
Keseluruhan track direkam di Sine Studio. Edwin mengatakan, karakteristik musik band Incubus dan Smashing Pumpkins turut menginspirasi aransemen lagu "Demi Nafasmu", termasuk beat statis dengan emosi yang terjaga.
“Menggarap lagu ini tidak mengandalkan distorsi sound yang keras. Beda dengan cara saya menggarap (lagu-lagu) Cokelat yang kental akan karakter distorsi gitar, tempo cepat, dan beat yang lebih atraktif," ucap ayah Ashka Devon Marshal dan Kineta Sabrina Ashka itu. ( )
Lagu "Demi Nafasmu" sudah bisa disimak di berbagai kanal digital sejak 18 September 2020. Penikmat musik dapat mengaksesnya di Spotify, Amazon Music, Apple iTunes, Google Music, IHeartRadio, Pandora, Tidal, KKBox, Napster, TikTok, dan YouTube Music.
“Ini pertama kali saya menampilkan diri bernyanyi dalam sebuah karya rekaman. Sekaligus sebagai gitaris, bassis, pencipta lagu, dan produser. Saya dibantu oleh Axel Andaviar (personel Cokelat) pada drum," kata Edwin melalui keterangan tertulis yang diterima SINDOnews, Minggu (20/9). ( )
Edwin bebas menuangkan isi hati tentang bagaimana menghargai, menjalani, dan menjaga kehidupan dengan sebaik-baiknya ke dalam lagu ini. Ia ingin memberikan semua hal terbaik kepada orang-orang yang sangat berharga dalam hidupnya.
Gitaris kelahiran Plaju, Sumatera Selatan, 19 Maret 1975 ini menciptakan lagu karena terinspirasi oleh perannya sebagai kepala keluarga. Dia mengusung tema keseharian yang realistis dan apa adanya, tanpa embel-embel tuturan puitis.
“Liriknya terinspirasi dari peran saya sebagai ayah dua anak. Selalu melindungi mereka sebaik-baiknya, selamanya. Anak-anakku, pasangan hidupku, dan keluargaku tercinta," ungkap Edwin
Edwin menulis lagu "Demi Nafasmu" 10 tahun lalu, lantas memberikan sentuhan baru pada Agustus 2019. Penggarapannya berjalan kurang lebih satu tahun, mulai proses rekaman, mixing dan mastering, serta pembuatan klip video.
Keseluruhan track direkam di Sine Studio. Edwin mengatakan, karakteristik musik band Incubus dan Smashing Pumpkins turut menginspirasi aransemen lagu "Demi Nafasmu", termasuk beat statis dengan emosi yang terjaga.
“Menggarap lagu ini tidak mengandalkan distorsi sound yang keras. Beda dengan cara saya menggarap (lagu-lagu) Cokelat yang kental akan karakter distorsi gitar, tempo cepat, dan beat yang lebih atraktif," ucap ayah Ashka Devon Marshal dan Kineta Sabrina Ashka itu. ( )
Lagu "Demi Nafasmu" sudah bisa disimak di berbagai kanal digital sejak 18 September 2020. Penikmat musik dapat mengaksesnya di Spotify, Amazon Music, Apple iTunes, Google Music, IHeartRadio, Pandora, Tidal, KKBox, Napster, TikTok, dan YouTube Music.
(tsa)
Lihat Juga :
tulis komentar anda