Bulan Ini, Linkin Park Rilis Album Spesial 20 Tahun Hybrid Theory
Minggu, 04 Oktober 2020 - 04:24 WIB
LOS ANGELES - Tidak terasa, sudah 20 tahun berlalu Linkin Park meluncurkan debut albumnya Hybrid Theory. Band yang pernah diperkuat mendiang Chester Bennington sebagai vokalis ini kali pertama memperkenalkan Hybrid Theory pada 24 Oktober 2000.
(Baca juga: Amaranthe Bangga Akhirnya Ungkap Manifest kepada Dunia )
Berkat album tersebut, Linkin Park pun memperoleh popularitasnya. Empat single dari Hybrid Theory, yakni One Step Closer, In the End, Crawling dan Papercut mendapatkan respons yang sangat positif kala itu. Hybrid Theorysukses terjual lebih dari 12 juta kopi hanya di Amerika Serikat .
Kini, setelah 20 tahun berselang, Mike Shinoda dkk akan menghadirkan edisi ulang tahun dua dasawarsa Hybrid Theory. Pada album ini akan terselip salah satu lagu In The End versi demo.
Mulai tersedia pada 9 Oktober melalui Warner Records, Hybrid Theory terbaru ini akan disajikan dalam berbagai format fisik dan digital, termasuk set kotak super deluxe, set kotak vinil super deluxe dan CD deluxe yang semuanya itu mencakup Hybrid Theory asli dan B-Side Rarities.
"Sungguh luar biasa berpikir sudah 20 tahun sejak Hybrid Theory dirilis. Banyak terima kasih buat penggemar kami yang telah membuat perjalanan epik yang kami mulai 20 tahun lalu ini menjadi mungkin. Kami mempersembahkan musik kami untuk Anda. Kami mempersembahkan kembali Hybrid Theory kami untuk Anda," tulis Linkin Park dalam akun Facebooknya.
Sebelum tutup usia pada 20 Juli 2017, mendiang Chester bersama Shinoda dalam sebuah wawancara dengan The Pulse of Radio pernah mengungkapkan tentang sejumlah tantangan yang dihadapi dia dan personel lain dalam membuat debut album mereka. "Kami masuk ke setiap lagu dengan pandangan yang segar, dan kami memfokuskan energi yang sama pada setiap lagu," ujar Bennington kala itu.
"Dan itu pada saat yang cukup menarik, dan juga sulit pada saat yang sama. Jadi kami benar-benar belajar bagaimana mendorong diri kami sendiri ke tingkat yang baru, dan itu adalah pencapaian," lanjutnya.
(Baca juga: Musisi-Musisi Metal Ini Pernah Berjuang Pulih dari Covid-19 )
"Hambatan terbesar kami adalah mengumpulkan sesuatu yang kami rasa kuat dari awal hingga akhir dan melakukan yang terbaik untuk memberikan perhatian yang tepat pada setiap lagu," sahut Shinoda.
(Baca juga: Amaranthe Bangga Akhirnya Ungkap Manifest kepada Dunia )
Berkat album tersebut, Linkin Park pun memperoleh popularitasnya. Empat single dari Hybrid Theory, yakni One Step Closer, In the End, Crawling dan Papercut mendapatkan respons yang sangat positif kala itu. Hybrid Theorysukses terjual lebih dari 12 juta kopi hanya di Amerika Serikat .
Kini, setelah 20 tahun berselang, Mike Shinoda dkk akan menghadirkan edisi ulang tahun dua dasawarsa Hybrid Theory. Pada album ini akan terselip salah satu lagu In The End versi demo.
Mulai tersedia pada 9 Oktober melalui Warner Records, Hybrid Theory terbaru ini akan disajikan dalam berbagai format fisik dan digital, termasuk set kotak super deluxe, set kotak vinil super deluxe dan CD deluxe yang semuanya itu mencakup Hybrid Theory asli dan B-Side Rarities.
"Sungguh luar biasa berpikir sudah 20 tahun sejak Hybrid Theory dirilis. Banyak terima kasih buat penggemar kami yang telah membuat perjalanan epik yang kami mulai 20 tahun lalu ini menjadi mungkin. Kami mempersembahkan musik kami untuk Anda. Kami mempersembahkan kembali Hybrid Theory kami untuk Anda," tulis Linkin Park dalam akun Facebooknya.
Sebelum tutup usia pada 20 Juli 2017, mendiang Chester bersama Shinoda dalam sebuah wawancara dengan The Pulse of Radio pernah mengungkapkan tentang sejumlah tantangan yang dihadapi dia dan personel lain dalam membuat debut album mereka. "Kami masuk ke setiap lagu dengan pandangan yang segar, dan kami memfokuskan energi yang sama pada setiap lagu," ujar Bennington kala itu.
"Dan itu pada saat yang cukup menarik, dan juga sulit pada saat yang sama. Jadi kami benar-benar belajar bagaimana mendorong diri kami sendiri ke tingkat yang baru, dan itu adalah pencapaian," lanjutnya.
(Baca juga: Musisi-Musisi Metal Ini Pernah Berjuang Pulih dari Covid-19 )
"Hambatan terbesar kami adalah mengumpulkan sesuatu yang kami rasa kuat dari awal hingga akhir dan melakukan yang terbaik untuk memberikan perhatian yang tepat pada setiap lagu," sahut Shinoda.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda