Hindarkan Masalah, Ini Remedi untuk Kulit Selama Terbang
Minggu, 11 Oktober 2020 - 14:34 WIB
JAKARTA - Pernahkah terpikir, apa yang terjadi pada kulit saat Anda terbang dan berada di ketinggian 36.000 kaki? Kalau fisik Anda merasa nyaman-nyaman saja, rupanya hal yang sama tak terjadi pada kulit.
Ketika Anda terbang menumpang pesawat, kulit mulai mengalami "malapetaka". Kondisi kelembaban udara yang turun, kering, dan berubah-ubah di dalam kabin pesawat dapat menyebabkan lapisan desmis kulit mengering, meningkatkan produksi minyak, serta memperparah jerawat yang mungkin sedang "bersarang" di kulit.
Tapi, Anda jangan terlalu khawatir karena tidak ada masalah yang tak bisa diatasi. Untuk mengantisipasinya, sebelum terbang tentu Anda harus aware dan melakukan ritual perawatan agar kulit tidak menjadi rusak.
( )
Beberapa anjuran pernah dikemukakan oleh ahli dermatologi terkenal dunia. Berikut kami rangkumkan ulasannya untuk Anda.
1. Kekeringan.
Menurut dermatologist Rina Allawh dari Montgomery Dermatology, Amerika Serikat, dengan kondisi udara yang dingin dan kering di dalam pesawat, kulit kita akan mengalami kekeringan dan "haus" hidrasi. Dalam keadaan normal, kulit kita akan terasa nyaman saat kelembaban udara berkisar antara 40%-70%. Namun, yang terjadi pada kabin pesawat hanya sekitar 20%. Jadi, bisa dibayangkan betapa kondisi tersebut dapat membuat kulit semakin kering.
Untuk mengatasinya, selain minum air putih, aplikasikan moisturizer sebelum Anda naik ke pesawat. Skincare tersebut tak hanya akan membuat kulit tetap moist, tapi juga menekan kemungkinan terjadinya iritasi.
Carilah produk yang mengandung asam hyaluronic. Asam hyaluronic ini merupakan molekul gula yang ditemukan secara alami pada kulit dan mampu mengikat air. Sebaliknya, hindari pemakaian face mist di dalam kabin pesawat karena air akan menguap dari kulit dan membuat kulit yang kering semakin parah.
Ketika Anda terbang menumpang pesawat, kulit mulai mengalami "malapetaka". Kondisi kelembaban udara yang turun, kering, dan berubah-ubah di dalam kabin pesawat dapat menyebabkan lapisan desmis kulit mengering, meningkatkan produksi minyak, serta memperparah jerawat yang mungkin sedang "bersarang" di kulit.
Tapi, Anda jangan terlalu khawatir karena tidak ada masalah yang tak bisa diatasi. Untuk mengantisipasinya, sebelum terbang tentu Anda harus aware dan melakukan ritual perawatan agar kulit tidak menjadi rusak.
( )
Beberapa anjuran pernah dikemukakan oleh ahli dermatologi terkenal dunia. Berikut kami rangkumkan ulasannya untuk Anda.
1. Kekeringan.
Menurut dermatologist Rina Allawh dari Montgomery Dermatology, Amerika Serikat, dengan kondisi udara yang dingin dan kering di dalam pesawat, kulit kita akan mengalami kekeringan dan "haus" hidrasi. Dalam keadaan normal, kulit kita akan terasa nyaman saat kelembaban udara berkisar antara 40%-70%. Namun, yang terjadi pada kabin pesawat hanya sekitar 20%. Jadi, bisa dibayangkan betapa kondisi tersebut dapat membuat kulit semakin kering.
Untuk mengatasinya, selain minum air putih, aplikasikan moisturizer sebelum Anda naik ke pesawat. Skincare tersebut tak hanya akan membuat kulit tetap moist, tapi juga menekan kemungkinan terjadinya iritasi.
Carilah produk yang mengandung asam hyaluronic. Asam hyaluronic ini merupakan molekul gula yang ditemukan secara alami pada kulit dan mampu mengikat air. Sebaliknya, hindari pemakaian face mist di dalam kabin pesawat karena air akan menguap dari kulit dan membuat kulit yang kering semakin parah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda