Hindarkan Masalah, Ini Remedi untuk Kulit Selama Terbang
Minggu, 11 Oktober 2020 - 14:34 WIB
2. Terpapar matahari.
Menurut dermatologist dari Dove, Mona Gohara, saat berada di atas awan itu artinya Anda sedang dekat dengan matahari. Padahal, jendela dan badan pesawat tidak tahan sinar UV sehingga tak ada perlindungan dari paparan cahaya matahari. Agar sinar UV tidak sampai merusak kulit, aplikasikan sunscreen yang mengandung high-SPF sebelum dan selama penerbangan .
3. Berminyak.
Ketika kulit mengalami kekeringan, otomatis produksi minyak bakal meningkat. Dokter kecantikan dari Nexus Clinic, Jasmine Ruth Yuvarani, mengingatkan bahwa produksi minyak yang meningkat drastis dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Untuk itu, Anda disarankan selalu membawa moisturizer bebas minyak berukuran kecil di dalam tas dan oleskan setiap kali Anda merasa kulit mengering.
4. Timbul jerawat.
Aktivitas sebelum terbang seperti perjalanan ke bandara, mengalami macet, ataupun lelah usai mengepak barang bawaan bisa membuat tubuh merasa letih dan stres. Kondisi tersebut dapat memicu peningkatan hormon kortisol, yang kemudian bermuara pada munculnya jerawat.
( )
Dermatologist Mona Gohara menyarankan agar begitu Anda naik dan duduk di pesawat, sisihkan waktu sebentar saja untuk rileks, lalu tarik napas yang dalam. Akan lebih baik bila Anda menggunakan minyak aromaterapi saat ingin terbang. Oleskan minyak tersebut di belakang kuping lalu ambil napas. Kondisi rileks dan nyaman dapat menekan hormon kortisol, sehingga timbulnya jerawat dapat dicegah.
Selain itu, menurut dermatologist Rina Allawh, menyenderkan wajah pada head rest pesawat dapat mengkontaminasi kulit dengan bakteri sehingga memicu timbulnya jerawat. Untuk itu, Anda disarankan agar tidak menyandarkan wajah pada permukaan kotor tersebut. Untuk jaga-jaga, bawalah selalu tisu basah di dalam tas agar Anda bisa membersihkan kulit sesegera mungkin kala dirasa kotor.
5. Muncul kantung mata.
Menurut dermatologist dari Dove, Mona Gohara, saat berada di atas awan itu artinya Anda sedang dekat dengan matahari. Padahal, jendela dan badan pesawat tidak tahan sinar UV sehingga tak ada perlindungan dari paparan cahaya matahari. Agar sinar UV tidak sampai merusak kulit, aplikasikan sunscreen yang mengandung high-SPF sebelum dan selama penerbangan .
3. Berminyak.
Ketika kulit mengalami kekeringan, otomatis produksi minyak bakal meningkat. Dokter kecantikan dari Nexus Clinic, Jasmine Ruth Yuvarani, mengingatkan bahwa produksi minyak yang meningkat drastis dapat menyebabkan timbulnya jerawat. Untuk itu, Anda disarankan selalu membawa moisturizer bebas minyak berukuran kecil di dalam tas dan oleskan setiap kali Anda merasa kulit mengering.
4. Timbul jerawat.
Aktivitas sebelum terbang seperti perjalanan ke bandara, mengalami macet, ataupun lelah usai mengepak barang bawaan bisa membuat tubuh merasa letih dan stres. Kondisi tersebut dapat memicu peningkatan hormon kortisol, yang kemudian bermuara pada munculnya jerawat.
( )
Dermatologist Mona Gohara menyarankan agar begitu Anda naik dan duduk di pesawat, sisihkan waktu sebentar saja untuk rileks, lalu tarik napas yang dalam. Akan lebih baik bila Anda menggunakan minyak aromaterapi saat ingin terbang. Oleskan minyak tersebut di belakang kuping lalu ambil napas. Kondisi rileks dan nyaman dapat menekan hormon kortisol, sehingga timbulnya jerawat dapat dicegah.
Selain itu, menurut dermatologist Rina Allawh, menyenderkan wajah pada head rest pesawat dapat mengkontaminasi kulit dengan bakteri sehingga memicu timbulnya jerawat. Untuk itu, Anda disarankan agar tidak menyandarkan wajah pada permukaan kotor tersebut. Untuk jaga-jaga, bawalah selalu tisu basah di dalam tas agar Anda bisa membersihkan kulit sesegera mungkin kala dirasa kotor.
5. Muncul kantung mata.
tulis komentar anda