Gitaris Metallica, Kirk Hammett Mulai Suka dengan Film Folk Horor
Minggu, 18 Oktober 2020 - 00:03 WIB
JAKARTA - Di luar kesibukannya bermusik, Kirk Hammett memilih waktu santai dengan menikmati film. Gitaris Metallica ini bukan penggemar film romantic atau komedi. Dia lebih suka film horror. Namun, baru-baru ini dia menyebut film zombie sekarang "tua dan lelah".
Musisi berusia 57 tahun itu mengaku bosan dengan genre tersebut dan justru lebih tertarik pada film-film "folk-horor". (Baca juga: CL Umumkan Tanggal Comeback dengan Dua Lagu Baru )
"Saya tidak terlalu suka film zombie akhir-akhir ini, karena sudah tua dan lelah. Saya tidak terlalu menyukai film jenis anak yang menyeramkan yang telah menjadi bagian besar dari genre ini tanpa ada yang menyadarinya. Jadi, saya hanya perlu mengatakannya - genre anak yang menyeramkan juga membosankan,” kata Hammett kepada Mercury News.
"Tapi kemudian Anda memiliki genre folk-horor baru, yang lebih banyak tentang negara yang berbeda dan cara lama yang berbeda dan semua jenis kepercayaan sehari-hari ini. Saya pikir itu adalah area yang kaya untuk menambang materi horror,” sambungnya.
Hammett yakin dia berada dalam posisi untuk membuat "film horor yang benar-benar hebat" dan dia dengan senang hati akan membuat musik untuk itu juga.
"Saya pikir saya memiliki potensi untuk membuat film horor yang sangat, sangat hebat. Dan tidak hanya membuat satu, tetapi juga membuat musik untuknya karena saya memiliki begitu banyak sejarah dan pengetahuan tentang itu,” jelas dia.
“Tapi itu tidak berarti bahwa hasilnya akan bagus. Tapi, tetap saja, saya merasa seperti saya bisa melakukannya. Satu-satunya hal yang membuat saya pernah terlibat (acting) adalah dua film sebelumnya - dua film Metallica - dan saya telah belajar satu hal: selalu lebih baik membuat film menggunakan uang orang lain,” tambahnya.
Bagi banyak orang mungkin masih terasa asing dengan istilah film folk horor. Namun, faktanya, genre ini termasuk sub-genre film horor. (Baca juga: Terungkap! Ahmad Dhani Hilangkan Angka 19 dari Nama Band Dewa )
Sebuah cerita fiksi yang mengacu pada tradisi pagan Eropa, mulai dari ritual-ritual aneh, penyembahan dan hal-hal mistis yang sebenarnya masih tabu dan dianggap cerita legenda saja.
Musisi berusia 57 tahun itu mengaku bosan dengan genre tersebut dan justru lebih tertarik pada film-film "folk-horor". (Baca juga: CL Umumkan Tanggal Comeback dengan Dua Lagu Baru )
"Saya tidak terlalu suka film zombie akhir-akhir ini, karena sudah tua dan lelah. Saya tidak terlalu menyukai film jenis anak yang menyeramkan yang telah menjadi bagian besar dari genre ini tanpa ada yang menyadarinya. Jadi, saya hanya perlu mengatakannya - genre anak yang menyeramkan juga membosankan,” kata Hammett kepada Mercury News.
"Tapi kemudian Anda memiliki genre folk-horor baru, yang lebih banyak tentang negara yang berbeda dan cara lama yang berbeda dan semua jenis kepercayaan sehari-hari ini. Saya pikir itu adalah area yang kaya untuk menambang materi horror,” sambungnya.
Hammett yakin dia berada dalam posisi untuk membuat "film horor yang benar-benar hebat" dan dia dengan senang hati akan membuat musik untuk itu juga.
"Saya pikir saya memiliki potensi untuk membuat film horor yang sangat, sangat hebat. Dan tidak hanya membuat satu, tetapi juga membuat musik untuknya karena saya memiliki begitu banyak sejarah dan pengetahuan tentang itu,” jelas dia.
“Tapi itu tidak berarti bahwa hasilnya akan bagus. Tapi, tetap saja, saya merasa seperti saya bisa melakukannya. Satu-satunya hal yang membuat saya pernah terlibat (acting) adalah dua film sebelumnya - dua film Metallica - dan saya telah belajar satu hal: selalu lebih baik membuat film menggunakan uang orang lain,” tambahnya.
Bagi banyak orang mungkin masih terasa asing dengan istilah film folk horor. Namun, faktanya, genre ini termasuk sub-genre film horor. (Baca juga: Terungkap! Ahmad Dhani Hilangkan Angka 19 dari Nama Band Dewa )
Sebuah cerita fiksi yang mengacu pada tradisi pagan Eropa, mulai dari ritual-ritual aneh, penyembahan dan hal-hal mistis yang sebenarnya masih tabu dan dianggap cerita legenda saja.
(tdy)
tulis komentar anda