Adaptasi di Tengah Pandemi, Eiger Rilis Produk APD
Minggu, 18 Oktober 2020 - 14:07 WIB
JAKARTA - Eiger Adventure meluncurkan produk-produk terbaru yang berfokus pada alat perlindungan diri (APD) melalui rangkaian EIGER Protect.
“Langkah ini kami ambil sebagai salah satu cara brand beradaptasi di tengah pandemi. Kami juga melihat kebutuhan dan keharusan masyarakat untuk berkegiatan di luar rumah masih tinggi. Di sini kami menawarkan solusi berupa proteksi yang lebih agar berkegiatan pun lebih aman,” ujar CEO PT Eigerindo MPI Ronny Lukito melalui siaran resminya, belum lama ini.
( )
Ronny menambahkan, dengan kondisi pandemi di Indonesia yang belum membaik, Eiger melihat demand masyarakat terhadap produk APD masih tinggi. Dengan landasan tersebut, Eiger meluncurkan EIGER Protect, yang berisi rangkaian produk-produk APD dengan dua kategori utama yaitu medis dan non-medis.
GM Marketing Eiger Harimula Muharam menjelaskan, produk pada kategori medis menyasar Business-to-Business (B2B), khususnya bagi perusahaan yang erat kaitannya dengan pelayanan dan industri kesehatan. Meskipun begitu, konsumen secara umum tetap dapat membeli produk kategori medis dengan peruntukan dan penggunaan yang sesuai kebutuhan.
Sedangkan kategori non-medis menyasar masyarakat umum yang membutuhkan proteksi lebih di masa pandemi.
Dari segi produk medis, Product Manager Eiger Hendra Wiguna mengungkapkan, Eiger memproduksi hazmat (coverall) dengan tiga jenis yang dibedakan sesuai fungsi. Yaitu EG Pro Coverall-LR, EG Pro Coverall-LD, dan EG Pro Coverall-ER.
“Pada dasarnya ketiga jenis hazmat yang kami keluarkan memiliki fitur water repellent, waterproof, breathable, antistatic, ringan, dan seam seal approved dengan beberapa ukuran yang disesuaikan dengan tinggi tubuh pengguna. Kami bedakan ketiga hazmat tersebut sesuai fungsi dan kebutuhan tingkat perlindungan,” ungkap Hendra.
Hendra menambahkan, ketiga jenis hazmat tersebut telah lulus uji AAMI PB 70 Level 3 berupa resistensi kain terhadap penetrasi cairan atau water impact (AATC 42) dan disempurnakan melalui uji resistensi kain terhadap penetrasi air di bawah kontak konstan dengan tekanan yang meningkat (AATC 127).
“Langkah ini kami ambil sebagai salah satu cara brand beradaptasi di tengah pandemi. Kami juga melihat kebutuhan dan keharusan masyarakat untuk berkegiatan di luar rumah masih tinggi. Di sini kami menawarkan solusi berupa proteksi yang lebih agar berkegiatan pun lebih aman,” ujar CEO PT Eigerindo MPI Ronny Lukito melalui siaran resminya, belum lama ini.
( )
Ronny menambahkan, dengan kondisi pandemi di Indonesia yang belum membaik, Eiger melihat demand masyarakat terhadap produk APD masih tinggi. Dengan landasan tersebut, Eiger meluncurkan EIGER Protect, yang berisi rangkaian produk-produk APD dengan dua kategori utama yaitu medis dan non-medis.
GM Marketing Eiger Harimula Muharam menjelaskan, produk pada kategori medis menyasar Business-to-Business (B2B), khususnya bagi perusahaan yang erat kaitannya dengan pelayanan dan industri kesehatan. Meskipun begitu, konsumen secara umum tetap dapat membeli produk kategori medis dengan peruntukan dan penggunaan yang sesuai kebutuhan.
Sedangkan kategori non-medis menyasar masyarakat umum yang membutuhkan proteksi lebih di masa pandemi.
Dari segi produk medis, Product Manager Eiger Hendra Wiguna mengungkapkan, Eiger memproduksi hazmat (coverall) dengan tiga jenis yang dibedakan sesuai fungsi. Yaitu EG Pro Coverall-LR, EG Pro Coverall-LD, dan EG Pro Coverall-ER.
“Pada dasarnya ketiga jenis hazmat yang kami keluarkan memiliki fitur water repellent, waterproof, breathable, antistatic, ringan, dan seam seal approved dengan beberapa ukuran yang disesuaikan dengan tinggi tubuh pengguna. Kami bedakan ketiga hazmat tersebut sesuai fungsi dan kebutuhan tingkat perlindungan,” ungkap Hendra.
Hendra menambahkan, ketiga jenis hazmat tersebut telah lulus uji AAMI PB 70 Level 3 berupa resistensi kain terhadap penetrasi cairan atau water impact (AATC 42) dan disempurnakan melalui uji resistensi kain terhadap penetrasi air di bawah kontak konstan dengan tekanan yang meningkat (AATC 127).
tulis komentar anda