Blackpink dalam investigasi China karena Membahayakan Panda

Sabtu, 07 November 2020 - 14:45 WIB
Menurut Administrasi Kehutanan Negara China, mengizinkan non-profesional untuk menyentuh panda meningkatkan risiko tertular infeksi zoonosis. Selain itu, peraturan tersebut menyatakan bahwa orang yang memiliki hewan peliharaan tidak boleh melakukan kontak dekat dengan panda untuk mencegah penyebaran penyakit lebih lanjut.

Pada 2015 lalu, beberapa panda mati karena penyakit anjing, virus yang ditemukan pada anjing peliharaan. Karena panda saat ini dianggap terancam punah, pemerintah China menganggap kesejahteraan mereka adalah yang terpenting.

Fakta bahwa Blackpink bukanlah pengasuh profesional bukan satu-satunya penyebab kekhawatiran netizen China. Sebagian besar anggota diketahui memiliki banyak anjing dan kucing di rumah. Akibatnya, protes di antara netizen China muncul tak lama setelah pratinjau 24/365 with Blackpink rilis di YouTube.

Satu postingan berita tentang insiden tersebut di Weibo mengumpulkan lebih dari 25 juta penayangan video, 800.000 suka, dan 10.000 komentar dalam waktu sekitar 15 jam. Netizen juga menunjukkan bahwa Blackpink memakai riasan dan parfum serta tidak mengenakan sarung tangan pada saat itu, yang selanjutnya melanggar perawatan ketat terkait panda.

Beberapa netizen China juga mengakui bahwa staf YG Entertainment dan penjaga kebun binatang Everland pada akhirnya bersalah karena tidak mengikuti aturan yang seharusnya mereka ketahui. Masalah ini langsung memuncak karena, menurut laporan berita, Pusat Penelitian & Konservasi Giant Panda China sekarang sedang dalam proses menyelidiki insiden tersebut.

Sampai saat ini, potensi penalti untuk Everland, YG Entertainment, dan Blackpink tidak diketahui, tetapi pemerintah China diketahui menarik panda dari kebun binatang di luar negeri sebelumnya. Untuk mencegah insiden ini semakin parah, fansite Blackpink di Cina, Blackpink Bar, dikabarkan telah menghubungi YG Entertainment meminta mereka untuk menarik episode tersebut sebelum ditayangkan secara penuh di YouTube.

Banyak penggemar Blackpink yang disebut Blink di media sosial menyetujui permintaan tersebut. Sementara yang lain mendesak netizen China untuk tidak menyalahkan Blackpink atas tindakan Dunia Panda Everland.
(sal)
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More