Tas Baguette Fendi Buatan Pengrajin Lokal Italia
Sabtu, 07 November 2020 - 19:00 WIB
JAKARTA - Rumah mode asal Italia, Fendi lakukan proyek bertajuk Hand in Hand, kemitraan grassroot dengan pengrajin dari atelier atau lokakarya di Italia untuk mendesain ulang tas tangan Baguette yang ikonik.
Nama Hand in Hand ini merepresentasikan perjumpaan tangan pengrajin lokal dengan pengrajin Fendi, untuk berikan kehidupan pada kolaborasi yang unik ini.
Selain berorientasi pada produk, proyek yang dijalankan Fendi ini bertujuan untuk membangun hubungan antarmanusia yang kuat. Serta menjadi langkah penting dalam melestarikan dan mentransmisikan paduan kerajinan langka, kreativitas, dan savoir-faire dari pengrajin lokal di penjuru Italia.
Awalnya, Baguette handbag dirancang oleh creative director Fendi, Silvia Venturini pada 1997. Namun, melalui proyek perdana yang turut libatkan keterampilan pengrajin spesialisasi seni terapan, akan melanjutkan sejarah panjang Fendi dalam lini tas legendaris Baguette dengan mentransformasikan konstruksi tas yang terkesan tradisional, menjadi obyek karya seni yang menawan.
“Saya mengembangkan proyek khusus dengan pengrajin Italia, masing-masing dipilih dari wilayah Italia yang berbeda. Seperti tas kulit Baguette yang ditampilkan pada catwalk Fall-Winter 2021, yang dibuat di kota Tuscany oleh seorang pria bernama Peroni yang biasanya membuat kerajinan tangan kecil dari kulit dengan jumlah yang sedikit,” ujar Silvia Venturini dalam pernyataan resminya.
Peroni jalankan bisnis keluarga yang khusus membuat bentuk kerajinan dengan struktur kaku seperti coin case ‘tacco’, yang kemudian diimplementasikan dalam rancangan tas kulit Baguette yang glossy tanpa perlu lining atau jahitan.
Sedangkan pengrajin di pulau Sardinia, tepatnya di desa puncak bukit Ulassai, lokakarya perempuan Su Marmuri menenun serat alami menjadi permadani secara manual sejak 1971 untuk warisi tradisi wilayah.
Nama Hand in Hand ini merepresentasikan perjumpaan tangan pengrajin lokal dengan pengrajin Fendi, untuk berikan kehidupan pada kolaborasi yang unik ini.
Selain berorientasi pada produk, proyek yang dijalankan Fendi ini bertujuan untuk membangun hubungan antarmanusia yang kuat. Serta menjadi langkah penting dalam melestarikan dan mentransmisikan paduan kerajinan langka, kreativitas, dan savoir-faire dari pengrajin lokal di penjuru Italia.
Awalnya, Baguette handbag dirancang oleh creative director Fendi, Silvia Venturini pada 1997. Namun, melalui proyek perdana yang turut libatkan keterampilan pengrajin spesialisasi seni terapan, akan melanjutkan sejarah panjang Fendi dalam lini tas legendaris Baguette dengan mentransformasikan konstruksi tas yang terkesan tradisional, menjadi obyek karya seni yang menawan.
“Saya mengembangkan proyek khusus dengan pengrajin Italia, masing-masing dipilih dari wilayah Italia yang berbeda. Seperti tas kulit Baguette yang ditampilkan pada catwalk Fall-Winter 2021, yang dibuat di kota Tuscany oleh seorang pria bernama Peroni yang biasanya membuat kerajinan tangan kecil dari kulit dengan jumlah yang sedikit,” ujar Silvia Venturini dalam pernyataan resminya.
Peroni jalankan bisnis keluarga yang khusus membuat bentuk kerajinan dengan struktur kaku seperti coin case ‘tacco’, yang kemudian diimplementasikan dalam rancangan tas kulit Baguette yang glossy tanpa perlu lining atau jahitan.
Sedangkan pengrajin di pulau Sardinia, tepatnya di desa puncak bukit Ulassai, lokakarya perempuan Su Marmuri menenun serat alami menjadi permadani secara manual sejak 1971 untuk warisi tradisi wilayah.
Lihat Juga :
tulis komentar anda