Tren Belanja Online di Masa Pandemi, 3 Situs E-Commerce Ini Paling Laris
Minggu, 22 November 2020 - 13:33 WIB
JAKARTA - Aktivitas belanja online mengalami peningkatan tajam selama berlangsungnya pandemi COVID-19. Peningkatan tersebut dipicu oleh terbatasnya ruang gerak masyarakat selama pandemi.
Alhasil, platform belanja online atau e-commerce dianggap menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
( )
Menurut data yang dirilis Populix, sepanjang 2020 persaingan untuk menggaet jumlah transaksi di platform e-commerce begitu ketat. Persaingan tersebut ditandai dengan banyaknya promo maupun hadirnya fitur andalan dari masing-masing platform. Dalam sebuah survei yang melibatkan 6285 responden, setidaknya ada tiga platform e-commerce yang saat ini menjadi favorit masyarakat Indonesia.
Urutan pertama ditempati Shopee dengan raihan 55% suara responden laki-laki dan 79% responden perempuan. Keberhasilan Shopee tidak lepas dari strategi promosi dan layanannya. Shopee leading dengan menawarkan promo ongkos kirim dan cashback.
Tokopedia berada di urutan kedua. E-commerce lokal ini dipilih oleh 18% responden pria dan 7% responden wanita.
Pada urutan ketiga, ada e-commerce Lazada yang memperoleh 14% suara responden laki-laki dan 9% responden wanita. Lazada terbilang gencar dalam melakukan promosi kreatif seperti menggaet aktor termahal Korea Selatan, Lee Min Ho, sebagai regional brand ambassador-nya.
Dari survei tersebut, Populix juga merilis sejumlah data tentang tren belanja online lain. Dari kategori usia, milenial dan gen Z masih mendominasi aktivitas belanja online. Usia 18-21 tahun dan 22-28 tahun memiliki angka tertinggi dalam aktivitas belanja online dengan masing-masing 35% dan 33% suara koresponden. Mayoritas konsumen, sebanyak 40%, berasal dari Pulau Jawa (non Jabodetabek). Sementara 31% lain berasal dari Jabodetabek.
Yang tak kalah menarik adalah munculnya data produk yang paling sering dibeli konsumen via belanja online. Produk makeup menjadi produk yang paling laris dibeli perempuan semasa pandemi. Angkanya mencapai 49% dari total responden.
( )
Rata-rata, anggaran yang dihabiskan oleh konsumen untuk belanja online sebanyak Rp50.000-500.000 dengan metode pembayaran yang cukup beragam. Sebagian besar konsumen masih memilih cash on delivery alias bayar di tempat. Sementara, untuk mengakses platform e-commerce dan melakukan transaksi, 9 dari 10 konsumen menggunakan smartphone.
Alhasil, platform belanja online atau e-commerce dianggap menjadi pilihan utama masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari.
( )
Menurut data yang dirilis Populix, sepanjang 2020 persaingan untuk menggaet jumlah transaksi di platform e-commerce begitu ketat. Persaingan tersebut ditandai dengan banyaknya promo maupun hadirnya fitur andalan dari masing-masing platform. Dalam sebuah survei yang melibatkan 6285 responden, setidaknya ada tiga platform e-commerce yang saat ini menjadi favorit masyarakat Indonesia.
Urutan pertama ditempati Shopee dengan raihan 55% suara responden laki-laki dan 79% responden perempuan. Keberhasilan Shopee tidak lepas dari strategi promosi dan layanannya. Shopee leading dengan menawarkan promo ongkos kirim dan cashback.
Tokopedia berada di urutan kedua. E-commerce lokal ini dipilih oleh 18% responden pria dan 7% responden wanita.
Pada urutan ketiga, ada e-commerce Lazada yang memperoleh 14% suara responden laki-laki dan 9% responden wanita. Lazada terbilang gencar dalam melakukan promosi kreatif seperti menggaet aktor termahal Korea Selatan, Lee Min Ho, sebagai regional brand ambassador-nya.
Dari survei tersebut, Populix juga merilis sejumlah data tentang tren belanja online lain. Dari kategori usia, milenial dan gen Z masih mendominasi aktivitas belanja online. Usia 18-21 tahun dan 22-28 tahun memiliki angka tertinggi dalam aktivitas belanja online dengan masing-masing 35% dan 33% suara koresponden. Mayoritas konsumen, sebanyak 40%, berasal dari Pulau Jawa (non Jabodetabek). Sementara 31% lain berasal dari Jabodetabek.
Yang tak kalah menarik adalah munculnya data produk yang paling sering dibeli konsumen via belanja online. Produk makeup menjadi produk yang paling laris dibeli perempuan semasa pandemi. Angkanya mencapai 49% dari total responden.
( )
Rata-rata, anggaran yang dihabiskan oleh konsumen untuk belanja online sebanyak Rp50.000-500.000 dengan metode pembayaran yang cukup beragam. Sebagian besar konsumen masih memilih cash on delivery alias bayar di tempat. Sementara, untuk mengakses platform e-commerce dan melakukan transaksi, 9 dari 10 konsumen menggunakan smartphone.
(tsa)
tulis komentar anda