Penghargaan AMI Awards 2020 Membuat Ardhito Pramono Makin Termotivasi
Jum'at, 27 November 2020 - 16:00 WIB
JAKARTA - Musisi muda bertalenta Ardhito Pramono sukses menorehkan prestasi dengan meraih penghargaan kategori ‘Artis Jazz Kontemporer Terbaik’ untuk single berjudul ‘Fine Today’ dalam ajang Anugerah Musik Indonesia (AMI) Awards 2020. Penyanyi 25 tahun ini ingin menjadikan kesuksesannya ini sebagai motivasi untuk berkarya lebih baik lagi untuk bisa menunjukan bahwa karya musisi Indonesia bisa bersaing dengan musik dunia.
Pemilik nama lengkap Ardhito Rifqi Pramono ini mengatakan penghargaan yang diterimanya ini merupakan suatu penghargaan yang membuat semua orang sangat termotivasi untuk berkarya lebih baik lagi terutama gua adalah musisi yang belum pernah belajar musik sebelumnya dengan kata lain hanya menikmati musik jazz jaman dulu jadi ini adalah penghargaan yang selalu melibatkan musisi terdahulu kayak Sam Saimun Nuri Satrio Theresa Zen dan Oslan Husein yang pernah kita kenal tahun 50-60an.
“Terima kasih banyak kepada musisi-musisi yang telah mendahului kita, Noeri Satrijo, Sam Saimun, Theresa Zen. Terima kasih atas inspirasinya yang telah kalian timbulkan sampai ke generasi kami mungkin anak millennial sekarang belum mengenalnya jadi ini sebuah motivasi untuk mengenalkan musik Indonesia pernah kita dengarkan sebelumnya tahun 50-60an untuk mengenal kembali sejarah musik Indonesia,” ucapnya kepada SINDOnews selepas mendapatkan piala penghargaan Ami Awards di backstage RCTI +, kompleks MNC Studio, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Kamis (26/11).
Menurut musisi kelahiran Jakarta, 22 Mei 1995 ini untuk menjadi seorang musisi memerlukan idealisme di era sekarang mungkin di era sebelumnya harus kesampingkan idealisme kita untuk bisa bermusik tapi sekarang waktunya kita untuk bisa menjadi idealis untuk membuktikan musik Indonesia itu masih tetap hidup sama seperti angkatan terdahulu ini adalah bukti musisi Indonesia masih diatas sana.
Pelantun lagu Fine Today ini pun menekankan sebuah solidaritas yang gokil ditimbulkan dari musisi sekarang ini dimana anak anak muda sudah mulai kolaborasi tanpa disuruh dengan label sendiri dan anak muda juga mulai buat label sendiri dan ini jadi bukti musik Indonesia masih menyala diluar sana dengan genre berbagai macam dan gak cuma masyarakat Indonesia saja yang suka musik Indonesia orang Korea suka musik Indonesia.
“Buktinya saya, band mocca bahkan Stephanie Putri bisa sampai luar negeri menurut gue ini adalah ajang dimana kita sadar bahwa orang Indonesia untuk menjadi bintang internasional gak perlu lagi untuk keluar Negeri hanya cukup di Indonesia kumandangkan suara musik Indonesia dari sini cukup karena musik kita sudah dipandang keren dunia,” ungkapnya.
Pada momen yang sama, pelantun lagu ‘Fake Optics’ tersebut juga mengajak generasi muda untuk mengapresiasi musisi-musisi Indonesia yang telah tiada. “Terima kasih banyak kepada musisi-musisi yang telah memberikan inspirasinya sampai ke generasi kami,” ucapnya. Di ajang penghargaan AMI Awards 2020, Ardhito Pramono masuk sebagai nominasi di berbagai kategori. Di antaranya Artis Jazz Kontemporer (menang), Karya Produksi, Produser Rekaman, Artis Solo Pria/Wanita Urban Terbaik, dan Karya Produksi Original Soundtrack Terbaik.
Pemilik nama lengkap Ardhito Rifqi Pramono ini mengatakan penghargaan yang diterimanya ini merupakan suatu penghargaan yang membuat semua orang sangat termotivasi untuk berkarya lebih baik lagi terutama gua adalah musisi yang belum pernah belajar musik sebelumnya dengan kata lain hanya menikmati musik jazz jaman dulu jadi ini adalah penghargaan yang selalu melibatkan musisi terdahulu kayak Sam Saimun Nuri Satrio Theresa Zen dan Oslan Husein yang pernah kita kenal tahun 50-60an.
Baca Juga
“Terima kasih banyak kepada musisi-musisi yang telah mendahului kita, Noeri Satrijo, Sam Saimun, Theresa Zen. Terima kasih atas inspirasinya yang telah kalian timbulkan sampai ke generasi kami mungkin anak millennial sekarang belum mengenalnya jadi ini sebuah motivasi untuk mengenalkan musik Indonesia pernah kita dengarkan sebelumnya tahun 50-60an untuk mengenal kembali sejarah musik Indonesia,” ucapnya kepada SINDOnews selepas mendapatkan piala penghargaan Ami Awards di backstage RCTI +, kompleks MNC Studio, Kebon Jeruk, Jakarta Barat Kamis (26/11).
Menurut musisi kelahiran Jakarta, 22 Mei 1995 ini untuk menjadi seorang musisi memerlukan idealisme di era sekarang mungkin di era sebelumnya harus kesampingkan idealisme kita untuk bisa bermusik tapi sekarang waktunya kita untuk bisa menjadi idealis untuk membuktikan musik Indonesia itu masih tetap hidup sama seperti angkatan terdahulu ini adalah bukti musisi Indonesia masih diatas sana.
Pelantun lagu Fine Today ini pun menekankan sebuah solidaritas yang gokil ditimbulkan dari musisi sekarang ini dimana anak anak muda sudah mulai kolaborasi tanpa disuruh dengan label sendiri dan anak muda juga mulai buat label sendiri dan ini jadi bukti musik Indonesia masih menyala diluar sana dengan genre berbagai macam dan gak cuma masyarakat Indonesia saja yang suka musik Indonesia orang Korea suka musik Indonesia.
Baca Juga
“Buktinya saya, band mocca bahkan Stephanie Putri bisa sampai luar negeri menurut gue ini adalah ajang dimana kita sadar bahwa orang Indonesia untuk menjadi bintang internasional gak perlu lagi untuk keluar Negeri hanya cukup di Indonesia kumandangkan suara musik Indonesia dari sini cukup karena musik kita sudah dipandang keren dunia,” ungkapnya.
Pada momen yang sama, pelantun lagu ‘Fake Optics’ tersebut juga mengajak generasi muda untuk mengapresiasi musisi-musisi Indonesia yang telah tiada. “Terima kasih banyak kepada musisi-musisi yang telah memberikan inspirasinya sampai ke generasi kami,” ucapnya. Di ajang penghargaan AMI Awards 2020, Ardhito Pramono masuk sebagai nominasi di berbagai kategori. Di antaranya Artis Jazz Kontemporer (menang), Karya Produksi, Produser Rekaman, Artis Solo Pria/Wanita Urban Terbaik, dan Karya Produksi Original Soundtrack Terbaik.
(wur)
Lihat Juga :
tulis komentar anda