Beyonce Didesak Tanggapi Panggilan Pengadilan
Selasa, 01 Desember 2020 - 14:33 WIB
NEW YORK - Seorang pemilik peternakan kuda di Shelter Island, New York telah memerintahkan anggota parlemen untuk memaksa Beyonce Knowles menanggapi panggilan pengadilan atas kasus hukum terkait dengan album visual miliknya berjudul Black Is King.
Mike Gaynor melancarkan tindakan hukum terhadap pejabat dewan kota setempat karena diduga mengizinkan Beyonce untuk merekam video di Sylvester Manor, bekas rumah pedagang budak Nathaniel Sylvester. Mereka diduga menerima imbalan besar dan Beyonce diduga tidak melakukan izin yang sesuai. (Baca juga: Billy Syahputra Terkejut, Penjual Bakso Mirip Raffi Ahmad Simpan Uang di Bawah Sofa )
"Saya orang yang sangat kaya dan saya bisa membela diri ketika saya diperlakukan tidak adil di komunitas saya. Apa yang kami temukan begitu indah tentang Pulau Shelter adalah sifat historisnya, itu tempat tak tersentuh, tetapi semakin banyak fakta bahwa jika Anda kaya di pulau itu, Anda akan diperlakukan dengan satu cara, dan itu berbeda untuk orang lain," jelas isi dokumen pengadilan Gaynor.
"Peternakan itu dibayar mahal untuk pembuatan film dan diminta untuk menandatangani perjanjian kerahasiaan yang menjamin kerahasiaannya," lanjut dokumen Gaynor dilansir dari Aceshowbiz, Selasa (1/12).
Lebih lanjut, Gaynor mengklaim bahwa dia mengajukan panggilan panggilan kepada Beyonce di East Hampton, New York mansion. Namun, sudah lebih sebulan, pelantun Single Ladies ini tidak menanggapi panggilan tersebut.
"Sekarang sudah lebih dari sebulan sejak Beyonce dilayani dengan panggilan pengadilan, dan dia tidak keberatan dengan panggilan pengadilan juga dia tidak memberikan pembenaran atas kegagalannya untuk menanggapi," ujar Gaynor.
"Pengadilan ini harus memaksa Beyonce untuk mematuhi. Dalam waktu 14 hari mengeluarkan surat perintah bagi Sheriff untuk membawanya untuk ke pengadilan atau memerintahkan dia untuk membayar biaya, denda, dan kerusakan," lanjutnya. (Baca juga: Kai EXO Berderai Air Mata ketika Baca Surat Penggemar )
Hingga saat ini, istri Jay Z itu belum menanggapi kasus ini. Sementara bos di Disney, perusahaan yang mendistribusikan Black is King di situs streaming Disney +, bersikeras bahwa mereka hanya membeli proyek yang sudah selesai dari Beyonce dan tidak ada hubungannya dengan lokasi syuting yang dia pilih.
Mike Gaynor melancarkan tindakan hukum terhadap pejabat dewan kota setempat karena diduga mengizinkan Beyonce untuk merekam video di Sylvester Manor, bekas rumah pedagang budak Nathaniel Sylvester. Mereka diduga menerima imbalan besar dan Beyonce diduga tidak melakukan izin yang sesuai. (Baca juga: Billy Syahputra Terkejut, Penjual Bakso Mirip Raffi Ahmad Simpan Uang di Bawah Sofa )
"Saya orang yang sangat kaya dan saya bisa membela diri ketika saya diperlakukan tidak adil di komunitas saya. Apa yang kami temukan begitu indah tentang Pulau Shelter adalah sifat historisnya, itu tempat tak tersentuh, tetapi semakin banyak fakta bahwa jika Anda kaya di pulau itu, Anda akan diperlakukan dengan satu cara, dan itu berbeda untuk orang lain," jelas isi dokumen pengadilan Gaynor.
"Peternakan itu dibayar mahal untuk pembuatan film dan diminta untuk menandatangani perjanjian kerahasiaan yang menjamin kerahasiaannya," lanjut dokumen Gaynor dilansir dari Aceshowbiz, Selasa (1/12).
Lebih lanjut, Gaynor mengklaim bahwa dia mengajukan panggilan panggilan kepada Beyonce di East Hampton, New York mansion. Namun, sudah lebih sebulan, pelantun Single Ladies ini tidak menanggapi panggilan tersebut.
"Sekarang sudah lebih dari sebulan sejak Beyonce dilayani dengan panggilan pengadilan, dan dia tidak keberatan dengan panggilan pengadilan juga dia tidak memberikan pembenaran atas kegagalannya untuk menanggapi," ujar Gaynor.
"Pengadilan ini harus memaksa Beyonce untuk mematuhi. Dalam waktu 14 hari mengeluarkan surat perintah bagi Sheriff untuk membawanya untuk ke pengadilan atau memerintahkan dia untuk membayar biaya, denda, dan kerusakan," lanjutnya. (Baca juga: Kai EXO Berderai Air Mata ketika Baca Surat Penggemar )
Hingga saat ini, istri Jay Z itu belum menanggapi kasus ini. Sementara bos di Disney, perusahaan yang mendistribusikan Black is King di situs streaming Disney +, bersikeras bahwa mereka hanya membeli proyek yang sudah selesai dari Beyonce dan tidak ada hubungannya dengan lokasi syuting yang dia pilih.
(tdy)
tulis komentar anda