Lewat Workshop, ENZ Bagikan Pendekatan Unik Mendidik Anak Usia Dini

Jum'at, 04 Desember 2020 - 18:45 WIB
Berbeda dengan seminar sebelumnya yang diselenggarakan secara singkat, workshop kedua akan dilaksanakan dengan durasi lebih panjang. / Foto: Ilustrasi/ist
JAKARTA - Education New Zealand (ENZ) menggelar rangkaian workshop virtual bertema pendidikan kepada guru di Indonesia. Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memperingati Hari Guru Nasional pada 25 November lalu itu mengangkat tema seputar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan pengajaran bahasa Inggris untuk masa depan.

( )

Rangkaian workshop virtual telah dimulai pada 25 November 2020 dan akan berakhir 12 Desember mendatang. Dalam penyelenggaraannya,ENZ bekerja sama dengan salah satu universitas di Selandia Baru, University of Canterbury, serta menggandeng dua mitra, yakni Sekolah Cikal dan organisasi nirlaba Teach for Indonesia yang berada di bawah naungan grup Bina Nusantara (Binus).

"Mewakili the College of Education Health and Human Development University of Canterbury, kami sangat antusias dengan kerja sama ini karena para akademisi kami bisa berbagi ide baru dengan guru-guru di Indonesia secara virtual di bidang PAUD dan pengajaran Bahasa Inggris," terang Dr Stuart Wise, Associate Dean (International) dari the College of Education, Health, and Human Development University of Canterbury dalam siaran persnya, Jumat (4/12).

Stuart memaparkan, sebagai salah satu universitas terkemuka di Selandia Baru, University of Canterbury biasanya mengadakan berbagai kursus singkat untuk para pendidik secara tatap muka. Namun, Covid-19 mengubah metode pengajaran tersebut. "Saat ini, para guru harus beradaptasi dengan dunia yang berbeda, yakni dunia online. Untuk itulah, University of Canterbury menciptakan model pengajaran baru dengan pendekatan online sebagai suplemen dari workshop yang biasa kami lakukan secara tatap muka di Selandia Baru," kata dia.



Selain workshop yang diselenggarakan secara virtual, tema yang diangkat juga berkaitan erat dengan pendidikan di era digital. Seminar pertama yang diselenggarakan pada 25 November fokus pada bagaimana guru PAUD beradaptasi di lingkungan belajar virtual. Seminar yang dilaksanakan selama dua jam itu dihadiri 26 peserta dari jaringan sekolah Cikal di Jakarta, Banten, dan Surabaya.

"Sebagai guru PAUD, kami harus kreatif dan terus berpikiran terbuka. Selain itu, kami juga harus membuat pengajaran yang menarik namun tetap efektif, terutama di masa sekarang ini. Kami sangat senang karena pelatih dari University of Canterbury, Anna Niles, mengajarkan dan memberikan pengalaman bagaimana sebaiknya guru PAUD berinteraksi dengan siswa usia dini melalui perangkat digital," kata Academic Head Office Sekolah Cikal, Indri Savitri.

Direktur untuk Asia Timur Education New Zealand, Ben Burrowes juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada guru PAUD. "Selandia Baru, khususnya University of Canterbury, memiliki reputasi yang baik di bidang pelatihan PAUD. Secara personal, saya sendiri sangat kagum dengan kerja keras para guru PAUD. Saya juga memiliki anak kecil dan tahu jika mengajar anak kecil tidaklah mudah. Terima kasih untuk semua perjuangan Anda. Melalui seminar ini, semoga guru PAUD bisa belajar tentang pendekatan unik yang dilakukan oleh Selandia Baru di ranah pendidikan anak usia dini," papar Ben.

Workshop berikutnya, dimulai dari 30 November hingga 12 Desember 2020 dengan tema pengajaran Bahasa Inggris untuk masa depan. Ada dua 24 peserta yang akan mengikuti workshop ini. Mereka merupakan guru dari jaringan organisasi Teach for Indonesia yang tersebar di Jakarta, Bekasi, Bogor, Tangerang, Surabaya, Manado, Palembang, Pangkal Pinang, Pontianak, Pekanbaru, dan Malang.
Halaman :