Kembaran Raffi Ahmad, Dimas Ramadhan Ahirnya Bisa Lunasi Tunggakan Uang Sekolah
Rabu, 09 Desember 2020 - 13:50 WIB
“Dimas, enggak nakal. Enggak nakal, kadang-kadang ngantuk saja selalu di belakang. Mudah-mudahan ini menjadi pembelajaran kamu kedepannya lebih sukses lagi,” sang guru merespons.
“Jangan lupa mendoakan orang tua, shalat lima waktu. Maafin ibu kalau punya salah selama tiga tahun,” ia menasehati lalu mendoakan muridnya sukses di masa depan.
Dalam perjalanan pulang, Dimas Ahmad menceritakan pengalaman jadi narasumber terkait usaha bakso ikan bersama ayah di depan guru dan peserta. Termasuk kiat merintis usaha. “Terus kiat-kiatnya apa yang mau disampaiin. Ya berbagi informasi lah sama teman-teman, adik kelas, atau tadi juga ada wirausaha muda yang lainnya,” Dimas Ahmad mengakhiri.
Sebelumnya, Dimas Ramadhan memang punya hidup miris dan menyedihkan. Bahkan ijazah SMK Dimas pun belum bisa diambil. Sebab Dimas masih punya hutang atau tunggakan biaya ke sekolah. Dimas pun kerap ditolak sejumlah perusahaan saat melamar pekerjaan.
Agus ayah dari Dimas pernah mengatakan kendala yang dialaminya tersebut kerap didapatkan Dimas saat melamar pekerjaan karena dia belum memegang ijazah SMKnya disebabkan belum melunasi biaya kelulusan.
"Sudah sejak 2019 dia lulus SMK, belum diambil ijazahnya. Karena belum lunas biaya gedung sekitar Rp 1,7 juta. Jadi sampai sekarang dia belum pegang ijazah SMK masih ditahan di sekolahnya," kata Agus.
Selama ini sejak lulus SMK, Dimas kerap hampir mendapat kesempatan bekerja di sejumlah perusahaan besar. Namun, karena terkendala tidak ada ijazah SMK membuat Dimas selalu gagal diterima di perusahaan tersebut."Iya jadi dia sudah berapa kali mau masuk perusahaan besar, cuman lagi-lagi gagal karena belum ada ijazah SMK," ujar Agus.
Padahal Agus mengenal Dimas merupakan anak yang mandiri dan pekerja keras. Dimas juga dikenal sebagai anak yang pintar dan berprestasi waktu sekolah."Dia sejak SMP itu tidak pernah minta uang SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) sama saya, SMP dia dapat beasiswa. SMK dia kerja sama tukang nasi goreng, uangnya dikumpulin buat bayar SPP," ujar Agus.
“Jangan lupa mendoakan orang tua, shalat lima waktu. Maafin ibu kalau punya salah selama tiga tahun,” ia menasehati lalu mendoakan muridnya sukses di masa depan.
Dalam perjalanan pulang, Dimas Ahmad menceritakan pengalaman jadi narasumber terkait usaha bakso ikan bersama ayah di depan guru dan peserta. Termasuk kiat merintis usaha. “Terus kiat-kiatnya apa yang mau disampaiin. Ya berbagi informasi lah sama teman-teman, adik kelas, atau tadi juga ada wirausaha muda yang lainnya,” Dimas Ahmad mengakhiri.
Sebelumnya, Dimas Ramadhan memang punya hidup miris dan menyedihkan. Bahkan ijazah SMK Dimas pun belum bisa diambil. Sebab Dimas masih punya hutang atau tunggakan biaya ke sekolah. Dimas pun kerap ditolak sejumlah perusahaan saat melamar pekerjaan.
Agus ayah dari Dimas pernah mengatakan kendala yang dialaminya tersebut kerap didapatkan Dimas saat melamar pekerjaan karena dia belum memegang ijazah SMKnya disebabkan belum melunasi biaya kelulusan.
"Sudah sejak 2019 dia lulus SMK, belum diambil ijazahnya. Karena belum lunas biaya gedung sekitar Rp 1,7 juta. Jadi sampai sekarang dia belum pegang ijazah SMK masih ditahan di sekolahnya," kata Agus.
Selama ini sejak lulus SMK, Dimas kerap hampir mendapat kesempatan bekerja di sejumlah perusahaan besar. Namun, karena terkendala tidak ada ijazah SMK membuat Dimas selalu gagal diterima di perusahaan tersebut."Iya jadi dia sudah berapa kali mau masuk perusahaan besar, cuman lagi-lagi gagal karena belum ada ijazah SMK," ujar Agus.
Padahal Agus mengenal Dimas merupakan anak yang mandiri dan pekerja keras. Dimas juga dikenal sebagai anak yang pintar dan berprestasi waktu sekolah."Dia sejak SMP itu tidak pernah minta uang SPP (Sumbangan Pembinaan Pendidikan) sama saya, SMP dia dapat beasiswa. SMK dia kerja sama tukang nasi goreng, uangnya dikumpulin buat bayar SPP," ujar Agus.
(wur)
tulis komentar anda