Strain Baru Covid-19 Ditemukan, Diduga Sangat Menular dan Tumbuh Lebih Cepat
Rabu, 16 Desember 2020 - 09:58 WIB
LONDON - Strain atau varian baru Covid-19 telah ditemukan dan tumbuh lebih cepat ketimbang yang lain di beberapa wilayah di Inggris. Menteri Kesehatan Inggris, Matt Hancock mengungkapkan, Covid-19 meningkat pesat di beberapa bagian Inggris selatan sebagai akibat dari strain virus baru.
( )
Strain Covid-19 diyakini menjadi kekuatan pendorong di balik lonjakan cepat infeksi di Inggris Tenggara. Hancock mengatakan, 60 otoritas lokal yang berbeda telah mencatat infeksi yang disebabkan oleh strain baru. Setidaknya 1.000 orang telah tercatat memiliki infeksi Covid-19 yang disebabkan oleh strain baru tersebut.
Seperti dilansir Daily Express, Rabu (16/12), analisis awal menunjukkan bahwa strain baru Covid-19 tumbuh jauh lebih cepat daripada strain yang ada, terutama di selatan.
"Saya dapat memberitahu Anda bahwa karena pengujian dan sistem pengawasan yang kami bangun, kami juga telah mengidentifikasi strain baru dari virus ini yang mungkin terkait dengan penyebaran yang lebih cepat di beberapa daerah," kata Hancock.
"Kami menangani strain ini seperti yang kami lakukan dengan yang lain, dan ini menggarisbawahi betapa pentingnya bagi kami untuk waspada," lanjutnya.
Hancock menyebutkan bahwa peningkatan transmisi ini serta strain baru Covid-19 harus menjadi peringatan bagi semua orang untuk harus tetap waspada. Orang dari segala usia bisa menyebarkan penyakit ini dan sekitar satu dari tiga orang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Tapi tetap bisa menyebarkannya.
"Kita seharusnya tidak pernah melupakan peran kita sendiri dalam hal ini, tanggung jawab pribadi kita," ujarnya.
Mutasi tidak selalu berarti buruk. Setiap virus bermutasi karena ketika melakukan kontak dengan inang, virus membuat salinan baru dari dirinya sendiri yang dapat menginfeksi sel lain. Virus RNA lebih rentan terhadap perubahan kecil yang terjadi, saat salinan dibuat dan dalam beberapa kasus, mutasi dapat membuat virus semakin lemah.
Terkadang strain ini membuat virus lebih menular dan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius. Virus corona biasanya membutuhkan lebih dari satu mutasi untuk mengubah proteinnya secara memadai untuk menghindari kekebalan.
(Baca juga: Biar Enggak Penasaran, Yuk Buat Mi Aceh di Rumah )
Namun, beberapa virus, seperti influenza, bermutasi dengan sangat cepat. Otoritas Kesehatan Masyarakat Inggris melacak virus dan menyesuaikan vaksin yang sesuai. Strain virus baru tidak mungkin akan membuat vaksin tidak berguna, tetapi ini mungkin terjadi pada akhirnya.
( )
Strain Covid-19 diyakini menjadi kekuatan pendorong di balik lonjakan cepat infeksi di Inggris Tenggara. Hancock mengatakan, 60 otoritas lokal yang berbeda telah mencatat infeksi yang disebabkan oleh strain baru. Setidaknya 1.000 orang telah tercatat memiliki infeksi Covid-19 yang disebabkan oleh strain baru tersebut.
Seperti dilansir Daily Express, Rabu (16/12), analisis awal menunjukkan bahwa strain baru Covid-19 tumbuh jauh lebih cepat daripada strain yang ada, terutama di selatan.
"Saya dapat memberitahu Anda bahwa karena pengujian dan sistem pengawasan yang kami bangun, kami juga telah mengidentifikasi strain baru dari virus ini yang mungkin terkait dengan penyebaran yang lebih cepat di beberapa daerah," kata Hancock.
"Kami menangani strain ini seperti yang kami lakukan dengan yang lain, dan ini menggarisbawahi betapa pentingnya bagi kami untuk waspada," lanjutnya.
Hancock menyebutkan bahwa peningkatan transmisi ini serta strain baru Covid-19 harus menjadi peringatan bagi semua orang untuk harus tetap waspada. Orang dari segala usia bisa menyebarkan penyakit ini dan sekitar satu dari tiga orang tidak menunjukkan gejala sama sekali. Tapi tetap bisa menyebarkannya.
"Kita seharusnya tidak pernah melupakan peran kita sendiri dalam hal ini, tanggung jawab pribadi kita," ujarnya.
Mutasi tidak selalu berarti buruk. Setiap virus bermutasi karena ketika melakukan kontak dengan inang, virus membuat salinan baru dari dirinya sendiri yang dapat menginfeksi sel lain. Virus RNA lebih rentan terhadap perubahan kecil yang terjadi, saat salinan dibuat dan dalam beberapa kasus, mutasi dapat membuat virus semakin lemah.
Terkadang strain ini membuat virus lebih menular dan dapat menyebabkan penyakit yang lebih serius. Virus corona biasanya membutuhkan lebih dari satu mutasi untuk mengubah proteinnya secara memadai untuk menghindari kekebalan.
(Baca juga: Biar Enggak Penasaran, Yuk Buat Mi Aceh di Rumah )
Namun, beberapa virus, seperti influenza, bermutasi dengan sangat cepat. Otoritas Kesehatan Masyarakat Inggris melacak virus dan menyesuaikan vaksin yang sesuai. Strain virus baru tidak mungkin akan membuat vaksin tidak berguna, tetapi ini mungkin terjadi pada akhirnya.
(nug)
tulis komentar anda