Perhatikan, Gejala Covid-19 Bisa Bertahan Satu Tahun

Kamis, 17 Desember 2020 - 16:30 WIB
Gejala COVID-19 paling buruk terjadi dalam waktu sekitar tiga hari. Namun, studi di Kings College London memperingatkan durasinya bisa hingga 1 tahun. Foto/Istimewa.
JAKARTA - Gejala COVID-19 cenderung menyerang seseorang selama beberapa minggu dengan efek samping yang paling buruk terjadi dalam waktu sekitar tiga hari. Namun beberapa orang menderita COVID-19 jagka panjang dan sekarang seorang ahli memperingatkan durasinya bisa hingga 1 tahun.

Gejala COVID-19 saat ini berupa batuk, demam, dan sakit kepala. Beberapa orang melaporkan gejala yang berkepanjangan hingga beberapa bulan setelah terinfeksi virus dan sekarang pakar kesehatan telah memperkirakan berapa lama gejala ini bisa bertahan. (Baca juga:Ini Perbedaan Rapid Test Antigen dengan Tes Covid-19 Lainnya! )

Mereka yang menderita gejala COVID-19 jangka panjang dapat mengalami efek samping hingga satu tahun. Kondisi ini membingungkan dokter. Tetapi, semakin banyak orang yang selamat dari virus corona mengalami gejala yang berkelanjutan selama berminggu-minggu hingga berbulan-bulan setelah infeksi awal.



(Baca juga : Januari, WHO Kirim Tim Investigasi ke Wuhan Lacak Asal-usul Covid-19 )

Terkait komplikasi COVID-19, orang tua dan mereka yang memiliki masalah kesehatan sebelumnya, cenderung menjadi kelompok risiko terbesar. Namun, orang yang lebih muda juga berisiko karena para peneliti baru-baru ini menemukan bahwa beberapa orang menderita kondisi genetik yang memengaruhi fungsi interferon tanpa menyadarinya.

Ketidakseimbangan tersebut menjadi bukti setelah terinfeksi COVID-19 yang mana nyawa bisa terancam meninggal. Sebuah studi yang dilakukan oleh Dr Claire Steves dan Prof Tim Spector di King's College London meneliti lamanya orang mengalami gejala, melihat faktor-faktor seperti usia dalam hal kemungkinan mengembangkan COVID-19 jangka panjang.

(Baca juga : Pasien Sembuh Bertambah Menjadi 521.984 Orang )

Studi ini berfokus pada subkelompok data dari 4.182 pengguna aplikasi COVID-19 Symptom Study yang secara konsisten mencatat kesehatan mereka dan dinyatakan positif COVID-19 melalui tes swab PCR. Para peneliti menemukan orang tua jauh lebih mungkin terkena COVID-19 jangka panjang daripada usia lebih muda, meskipun ini bisa terjadi di semua usia.

(Baca juga : Google Isyaratkan Belum Ada Vaksin yang Bisa Bebaskan Dunia dari COVID-19 )
Halaman :
tulis komentar anda
Follow
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More