Perhatikan, Gejala Covid-19 Bisa Bertahan Satu Tahun
Kamis, 17 Desember 2020 - 16:30 WIB
COVID-19 jangka panjang memengaruhi sekitar 10% orang berusia 18 hingga 49 tahun. Kemudian meningkat menjadi 22% di atas usia 70-an. Dr Greg Vanichkachorn membandingkan COVID-19 dengan SARS. Dia telah melihat lebih dari 100 pasien COVID-19 jangka panjang, dan tidak terlalu terkejut jika beberapa pasien COVID-19 membutuhkan waktu yang sama seperti orang yang selamat dari SARS.
"Pasien SARS membaik, tetapi butuh sedikit waktu, kadang-kadang bahkan lebih dari setahun bagi mereka untuk memulihkan fungsinya," ujar Vanichkachorn dilansir dari Express, Kamis (17/12).
Vanichkachorn menjelaskan bahwa kondisi ini tidak disebabkan genetik. Menurutnya, COVID-19 jangka panjang dapat diderita siapa saja setelah terinfeksi. Bahkan, mereka yang selamat dari COVID-19 parah tidak selalu mengalami kondisi ini. (Baca juga: Rapid Test Antigen Diwajibkan di Jakarta, Tes Apa Itu? )
“Saya pikir salah satu hal yang sangat mengejutkan tentang ini adalah bahwa pasien seperti itu, pasien yang dirawat di rumah sakit atau orang tua, tidak menjadi mayoritas dari pasien yang kami temui. Faktanya, banyak pasien yang kami temui berusia lebih muda dan cukup sehat serta bugar secara fisik sebelum terinfeksi COVID-19," jelas Vanichkachorn.
"Pasien SARS membaik, tetapi butuh sedikit waktu, kadang-kadang bahkan lebih dari setahun bagi mereka untuk memulihkan fungsinya," ujar Vanichkachorn dilansir dari Express, Kamis (17/12).
Vanichkachorn menjelaskan bahwa kondisi ini tidak disebabkan genetik. Menurutnya, COVID-19 jangka panjang dapat diderita siapa saja setelah terinfeksi. Bahkan, mereka yang selamat dari COVID-19 parah tidak selalu mengalami kondisi ini. (Baca juga: Rapid Test Antigen Diwajibkan di Jakarta, Tes Apa Itu? )
“Saya pikir salah satu hal yang sangat mengejutkan tentang ini adalah bahwa pasien seperti itu, pasien yang dirawat di rumah sakit atau orang tua, tidak menjadi mayoritas dari pasien yang kami temui. Faktanya, banyak pasien yang kami temui berusia lebih muda dan cukup sehat serta bugar secara fisik sebelum terinfeksi COVID-19," jelas Vanichkachorn.
(tdy)
tulis komentar anda