SEAScreen 2020 Digelar Daring, Hadirkan Pembuat Film dari Asia Tenggara
Kamis, 17 Desember 2020 - 14:21 WIB
Pendiri Rumata’ Artspace dan Direktur SEAScreen Academy, Riri Riza mengatakan, tujuan SEAScreen adalah menjadi tempat berbagi pengetahuan dan menjaga keterhubungan antara para pembuat film muda di timur Indonesia dan para pembuat film di Asia Tenggara. Penyelenggaraan secara daring dinilai akan membantu kemungkinan kegiatan bisa berjalan dengan isi yang lebih kaya.
Menurut Riri Riza , tahun 2020 bukanlah tahun yang mudah untuk banyak orang, tapi Rumata’ tetap berupaya merayakan berbagai kemungkinan memajukan film Indonesia melalui SEASreen 2020 yang tahun ini mengambil kata kunci: Manifesto.
"Tahun ini kami bersyukur mendapat dukungan dari Direktorat Film Musik dan Media Baru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Akan banyak topik pembicaraan yang semoga menjadi pembuka kemungkinan untuk keterhubungan, kemajuan dan keragaman film Indonesia ke depan. Manifesto!," jelas Riri Riza , dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/12/2020).
SEAScreen Academy (Manifesto) 2020 terdiri atas sejumlah rangkaian kelas dan diskusi yang diisi oleh 15 pegiat film dari Asia Tenggara . Gina S Noer, Jason Iskandar, dan Mira Lesmana akan mengisi kelas tentang produksi dan fenomena di tengah pandemi.
Ahmad Mahendra dan Riri Riza akan mengisi program indonesiana project, Intan Paramaditha, Adrian Jonathan P, dan Anwar Jimpe Rachman akan mengisi kelas kritik film. Annisa Adjam dan E Del Mundo akan berbicara tentang the storyteller in the near future: VR as a new medium.
Lalu David Hanan akan memberi kuliah mengenai culture specificity in Indonesian cinema, Sharifah Amani, Prima Rusdi, dan Asmayani Kusrini akan mengisi program asian master talk: The late of Yasmin Ahmad. Chew Tee Pao dan Lisabona Rahman akan mengisi kelas tentang film dan arsip. Dan terakhir, akan ada Forum Film Makassar: Manifesto.
Menurut Riri Riza , tahun 2020 bukanlah tahun yang mudah untuk banyak orang, tapi Rumata’ tetap berupaya merayakan berbagai kemungkinan memajukan film Indonesia melalui SEASreen 2020 yang tahun ini mengambil kata kunci: Manifesto.
"Tahun ini kami bersyukur mendapat dukungan dari Direktorat Film Musik dan Media Baru, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Akan banyak topik pembicaraan yang semoga menjadi pembuka kemungkinan untuk keterhubungan, kemajuan dan keragaman film Indonesia ke depan. Manifesto!," jelas Riri Riza , dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/12/2020).
SEAScreen Academy (Manifesto) 2020 terdiri atas sejumlah rangkaian kelas dan diskusi yang diisi oleh 15 pegiat film dari Asia Tenggara . Gina S Noer, Jason Iskandar, dan Mira Lesmana akan mengisi kelas tentang produksi dan fenomena di tengah pandemi.
Ahmad Mahendra dan Riri Riza akan mengisi program indonesiana project, Intan Paramaditha, Adrian Jonathan P, dan Anwar Jimpe Rachman akan mengisi kelas kritik film. Annisa Adjam dan E Del Mundo akan berbicara tentang the storyteller in the near future: VR as a new medium.
Lalu David Hanan akan memberi kuliah mengenai culture specificity in Indonesian cinema, Sharifah Amani, Prima Rusdi, dan Asmayani Kusrini akan mengisi program asian master talk: The late of Yasmin Ahmad. Chew Tee Pao dan Lisabona Rahman akan mengisi kelas tentang film dan arsip. Dan terakhir, akan ada Forum Film Makassar: Manifesto.
(luq)
Lihat Juga :
tulis komentar anda