#SaatnyaPerempuan Berkolaborasi untuk Pulihkan Perekonomian
Selasa, 22 Desember 2020 - 16:40 WIB
"Amartha tergerak oleh semangat, optimisme, dan ketangguhan para mitra perempuan di desa selama jatuh bangun di masa pandemi ini, sehingga kami luncurkan kampanye #SaatnyaPerempuan. Yakni di mana kami mengangkat para perempuan tangguh yang telah berpartisipasi, mengambil keputusan dan memimpin dalam segala aspek kehidupan. Kini, saatnya perempuan maju dan bangkit untuk meningkatkan kesejahteraan bagi dirinya, keluarga, dan bangsa," kata Hadi.
"Di Amartha, kami menekankan inklusivitas dan kesetaraan gender guna mencapai Sustainable Development Goals yang digagas oleh PBB melalui pilar pengentasan kemiskinan, partisipasi perempuan dalam pembangunan, dan pengurangan ketimpangan pendapatan di pedesaan," tambahnya.
( )
Amartha juga berupaya meningkatkan sektor UMKM melalui akses permodalan usaha lewat platform digital. Sebagai fintech pendanaan yang berdampak sosial, Amartha tidak hanya memberikan pendanaan tetapi juga melakukan pendampingan dan edukasi pengembangan usaha bagi mitra, terutama perempuan pengusaha mikro desa. Hingga Desember 2020, Amartha telah menyalurkan pendanaan kepada 583,037 mitra sebesar Rp2,92 triliun di lebih dari 45.000 desa di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi di mana 100%-nya merupakan perempuan pengusaha mikro.
"Di Amartha, kami menekankan inklusivitas dan kesetaraan gender guna mencapai Sustainable Development Goals yang digagas oleh PBB melalui pilar pengentasan kemiskinan, partisipasi perempuan dalam pembangunan, dan pengurangan ketimpangan pendapatan di pedesaan," tambahnya.
( )
Amartha juga berupaya meningkatkan sektor UMKM melalui akses permodalan usaha lewat platform digital. Sebagai fintech pendanaan yang berdampak sosial, Amartha tidak hanya memberikan pendanaan tetapi juga melakukan pendampingan dan edukasi pengembangan usaha bagi mitra, terutama perempuan pengusaha mikro desa. Hingga Desember 2020, Amartha telah menyalurkan pendanaan kepada 583,037 mitra sebesar Rp2,92 triliun di lebih dari 45.000 desa di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi di mana 100%-nya merupakan perempuan pengusaha mikro.
(tsa)
tulis komentar anda