Hati Hati, Strain Baru Covid 19 di Afrika Selatan Lebih Berbahaya
Kamis, 24 Desember 2020 - 18:25 WIB
JAKARTA - Afrika Selatan sedang berjuang untuk menahan gelombang kedua COVID-19. Strain baru tampaknya merupakan strain penyakit yang lebih menular, mirip dengan yang ada di Inggris. Sebanyak 56 juta orang di negara itu telah diperingatkan tentang strain baru ini oleh para ilmuwan dan pemerintah yang membawa viral load lebih berat dan lebih umum di kalangan anak muda.
“Ini masih sangat awal tetapi pada tahap ini, data awal menunjukkan virus yang sekarang mendominasi gelombang kedua menyebar lebih cepat dari gelombang pertama," kata Profesor Salim Abdool.Abdool mengungkapkan bahwa Afrika Selatan berada dalam bahaya melihat lebih banyak kasus dalam gelombang baru daripada yang dialami sebelumnya pada tahun 2020.
Sementara Dr Richard Lessells, pakar penyakit menular terkemuka di Afrika Selatan, menyebutkan masih belum jelas seberapa efektif vaksin yang ada terhadap strain tersebut.Dilansir dari Express, Kamis (24/12) kekhawatiran utama lainnya adalah kemungkinan infeksi ulang pada orang yang telah terjangkit COVID-19.
“Ada lebih banyak kekhawatiran dengan varian kami untuk vaksin. Tapi kami sekarang melakukan pekerjaan yang cermat dan metodis di lab untuk menjawab semua pertanyaan yang kami miliki, dan itu membutuhkan waktu," ujar Dr Lessells.
“Ini masih sangat awal tetapi pada tahap ini, data awal menunjukkan virus yang sekarang mendominasi gelombang kedua menyebar lebih cepat dari gelombang pertama," kata Profesor Salim Abdool.Abdool mengungkapkan bahwa Afrika Selatan berada dalam bahaya melihat lebih banyak kasus dalam gelombang baru daripada yang dialami sebelumnya pada tahun 2020.
Sementara Dr Richard Lessells, pakar penyakit menular terkemuka di Afrika Selatan, menyebutkan masih belum jelas seberapa efektif vaksin yang ada terhadap strain tersebut.Dilansir dari Express, Kamis (24/12) kekhawatiran utama lainnya adalah kemungkinan infeksi ulang pada orang yang telah terjangkit COVID-19.
“Ada lebih banyak kekhawatiran dengan varian kami untuk vaksin. Tapi kami sekarang melakukan pekerjaan yang cermat dan metodis di lab untuk menjawab semua pertanyaan yang kami miliki, dan itu membutuhkan waktu," ujar Dr Lessells.
Lihat Juga :
tulis komentar anda