Jelang Natal, Omzet Penjual Cokelat dan Kartu Ucapan Naik Drastis
Kamis, 24 Desember 2020 - 22:23 WIB
JAKARTA - Momen Natal dan Tahun Baru memicu peningkatan transaksi berbagai produk. External Communications Senior Lead Tokopedia Ekhel Chandra Wijaya mengungkapkan, masyarakat banyak membeli parsel, kue kering, dan produk berkaitan dengan Natal.
“Terbukti dari adanya peningkatan transaksi produk berkaitan dengan Natal sebanyak hampir 3 kali lipat dibandingkan dengan periode sebelum Natal,” ungkap Ekhel.
( )
Momen ini juga dimanfaatkan oleh pegiat usaha lokal seperti Pipiltin Cocoa dan Harvest. Dengan fokus memanfaatkan platform digital sejak Maret 2020, Tissa Aunilla (42) pemilik usaha Pipiltin Cocoa, mencoba bertahan di kondisi pandemi.
“Omzet kami menurun lebih dari 50% karena pandemi. Kami akhirnya mengubah strategi penjualan menjadi online agar bisnis tetap berjalan,” ungkap Tissa.
Tissa dan Irvan Helmi, partner bisnisnya di Pipiltin Cocoa, kini bekerja sama dengan kurang lebih 1.000 petani cokelat di berbagai daerah di Indonesia. Ia konsisten mengedukasi dan memberdayakan petani lokal agar bisa terus meningkatkan kualitas produksi. Menurutnya, cokelat hasil petani lokal juga mampu bersaing dengan buatan luar negeri.
“Karena biji cokelat yang kami gunakan 100% diperoleh dari petani lokal, artinya masyarakat yang membeli produk kami juga turut menyejahterakan petani lokal. Dukungan seperti ini diharapkan bisa semakin memotivasi petani untuk terus mengembangkan potensi cokelat lokal,” ungkap Tissa.
Menyambut Hari Natal, Pipiltin Cocoa menyediakan beragam produk dengan harga terjangkau yang dapat dijadikan pilihan masyarakat untuk merayakan momen spesial. Menurut Tisa, di momen Natal, penjualan Pipiltin bisa meningkat lebih dari 4 kali lipat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Selain Pipiltin Cocoa yang meningkat penjualannya, ada Harvest yang telah mengubah budaya kerja dan strategi pemasaran untuk menjaga relevansi.
“Terbukti dari adanya peningkatan transaksi produk berkaitan dengan Natal sebanyak hampir 3 kali lipat dibandingkan dengan periode sebelum Natal,” ungkap Ekhel.
( )
Momen ini juga dimanfaatkan oleh pegiat usaha lokal seperti Pipiltin Cocoa dan Harvest. Dengan fokus memanfaatkan platform digital sejak Maret 2020, Tissa Aunilla (42) pemilik usaha Pipiltin Cocoa, mencoba bertahan di kondisi pandemi.
“Omzet kami menurun lebih dari 50% karena pandemi. Kami akhirnya mengubah strategi penjualan menjadi online agar bisnis tetap berjalan,” ungkap Tissa.
Tissa dan Irvan Helmi, partner bisnisnya di Pipiltin Cocoa, kini bekerja sama dengan kurang lebih 1.000 petani cokelat di berbagai daerah di Indonesia. Ia konsisten mengedukasi dan memberdayakan petani lokal agar bisa terus meningkatkan kualitas produksi. Menurutnya, cokelat hasil petani lokal juga mampu bersaing dengan buatan luar negeri.
“Karena biji cokelat yang kami gunakan 100% diperoleh dari petani lokal, artinya masyarakat yang membeli produk kami juga turut menyejahterakan petani lokal. Dukungan seperti ini diharapkan bisa semakin memotivasi petani untuk terus mengembangkan potensi cokelat lokal,” ungkap Tissa.
Menyambut Hari Natal, Pipiltin Cocoa menyediakan beragam produk dengan harga terjangkau yang dapat dijadikan pilihan masyarakat untuk merayakan momen spesial. Menurut Tisa, di momen Natal, penjualan Pipiltin bisa meningkat lebih dari 4 kali lipat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Selain Pipiltin Cocoa yang meningkat penjualannya, ada Harvest yang telah mengubah budaya kerja dan strategi pemasaran untuk menjaga relevansi.
Lihat Juga :
tulis komentar anda