Sudah Cukupkah Konsumsi Vitamin C di Masa Pandemi Ini?
Senin, 28 Desember 2020 - 11:57 WIB
Masa pandemi Covid-19 belum diketahui kapan berakhir. Setiap remaja dan anak muda perlu kiranya menjaga kondisi daya tahan tubuh. Selain mengikuti anjuran pemerintah untuk tetap menggunakan masker, rajin mencuci tangan dan menjaga jarak sosial, juga perlu menjaga pola makan yang seimbang. Tak hanya itu, menambah asupan lain dalam masa Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) seperti mengonsumsi vitamin C dirasa cukup penting untuk menjaga kondisi tubuh agar tetap fit.
Vitamin C, yang juga dikenal sebagai asam askorbat, punya banyak khasiat untuk tubuh, seperti antioksidan, mencegah peradangan, stres, bahkan anti bakteri. Prof Dr dr Saptawati Bardosono, MSc dari Perhimpunan Nutrisi Indonesia, yang akrab disapa Prof. Tati, mengatakan bahwa sesuai anjuran Kementerian Kesehatan untuk Angka Kecukupan Gizi tahun 2019, kecukupan asupan vitamin C ditentukan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Contohnya, laki-laki usia mulai 16 tahun sampai lebih dari 80 tahun adalah 90 mg per hari, sementara pada perempuan sebesar 75 mg per hari. Lalu, sudah cukupkah konsumsi harian vitamin C Anda untuk beraktivitas pada masa pandemi ini? Yuk simak penjelasan di bawah!
Dari Mana Saja Kita Bisa Mendapat Asupan Vitamin C?
Untuk memberikan efek kesehatan yang optimal, kadar vitamin C dalam tubuh perlu dipertahankan. Selain itu, vitamin C juga merupakan zat gizi esensial yang harus diperoleh dari makanan sehari-hari. Secara alamiah, vitamin C dapat diperoleh dari buah dan sayur, misalnya jambu biji yang mengandung vitamin C sebesar 125 mg/buah, jeruk (70 mg/buah), brokoli (80 mg) dan kembang kol (50 mg).
Prof Tati mengatakan bahwa konsumsi vitamin C dapat disesuaikan berdasarkan aktivitas yang dilakukan setiap hari. “Asupan vitamin C dari makanan bisa mencapai 200 mg/hari, tapi bila Anda termasuk anak muda yang aktif dan sering melakukan latihan fisik, jumlah tersebut belum bisa mencukupi. Setidaknya Anda membutuhkan suplementasi mulai dari 500-1,000 mg/hari untuk mencegah terjadinya gangguan pernapasan,” ujarnya.
Siapa Saja yang Membutuhkan Konsumsi Vitamin C?
“Yang banyak membutuhkan vitamin C adalah mereka yang sering mengonsumsi makanan yang tidak segar dan makanan yang tidak mengandung sumber vitamin C. Mereka yang pola hidupnya tidak sehat, seperti tidak pernah berolahraga, merokok, dan sering meminum alkohol juga memerlukan asupan vitamin C yang cukup. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu serta ditambah dengan polusi, vitamin C menjadi penting untuk menjaga kondisi tubuh,” lanjut Prof Tati.
Sebuah penelitian mengatakan bahwa mengonsumsi vitamin C sebanyak 1.250 mg/hari selama delapan minggu bisa meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan risiko penyakit kronis dan memperlambat proses penuaan. Prof Tati menambahkan, salah satu penyebab penyakit jantung adalah kurangnya konsumsi vitamin C sebesar 300 mg/hari. Untuk itu, konsumsi vitamin C secara terus menerus justru dianjurkan.
Bagaimana mengetahui kecukupan jumlah vitamin C yang telah dikonsumsi?
Vitamin C, yang juga dikenal sebagai asam askorbat, punya banyak khasiat untuk tubuh, seperti antioksidan, mencegah peradangan, stres, bahkan anti bakteri. Prof Dr dr Saptawati Bardosono, MSc dari Perhimpunan Nutrisi Indonesia, yang akrab disapa Prof. Tati, mengatakan bahwa sesuai anjuran Kementerian Kesehatan untuk Angka Kecukupan Gizi tahun 2019, kecukupan asupan vitamin C ditentukan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Contohnya, laki-laki usia mulai 16 tahun sampai lebih dari 80 tahun adalah 90 mg per hari, sementara pada perempuan sebesar 75 mg per hari. Lalu, sudah cukupkah konsumsi harian vitamin C Anda untuk beraktivitas pada masa pandemi ini? Yuk simak penjelasan di bawah!
Dari Mana Saja Kita Bisa Mendapat Asupan Vitamin C?
Untuk memberikan efek kesehatan yang optimal, kadar vitamin C dalam tubuh perlu dipertahankan. Selain itu, vitamin C juga merupakan zat gizi esensial yang harus diperoleh dari makanan sehari-hari. Secara alamiah, vitamin C dapat diperoleh dari buah dan sayur, misalnya jambu biji yang mengandung vitamin C sebesar 125 mg/buah, jeruk (70 mg/buah), brokoli (80 mg) dan kembang kol (50 mg).
Prof Tati mengatakan bahwa konsumsi vitamin C dapat disesuaikan berdasarkan aktivitas yang dilakukan setiap hari. “Asupan vitamin C dari makanan bisa mencapai 200 mg/hari, tapi bila Anda termasuk anak muda yang aktif dan sering melakukan latihan fisik, jumlah tersebut belum bisa mencukupi. Setidaknya Anda membutuhkan suplementasi mulai dari 500-1,000 mg/hari untuk mencegah terjadinya gangguan pernapasan,” ujarnya.
Siapa Saja yang Membutuhkan Konsumsi Vitamin C?
“Yang banyak membutuhkan vitamin C adalah mereka yang sering mengonsumsi makanan yang tidak segar dan makanan yang tidak mengandung sumber vitamin C. Mereka yang pola hidupnya tidak sehat, seperti tidak pernah berolahraga, merokok, dan sering meminum alkohol juga memerlukan asupan vitamin C yang cukup. Dengan kondisi cuaca yang tidak menentu serta ditambah dengan polusi, vitamin C menjadi penting untuk menjaga kondisi tubuh,” lanjut Prof Tati.
Sebuah penelitian mengatakan bahwa mengonsumsi vitamin C sebanyak 1.250 mg/hari selama delapan minggu bisa meningkatkan daya tahan tubuh, menurunkan risiko penyakit kronis dan memperlambat proses penuaan. Prof Tati menambahkan, salah satu penyebab penyakit jantung adalah kurangnya konsumsi vitamin C sebesar 300 mg/hari. Untuk itu, konsumsi vitamin C secara terus menerus justru dianjurkan.
Bagaimana mengetahui kecukupan jumlah vitamin C yang telah dikonsumsi?
Lihat Juga :
tulis komentar anda