Singa Jadi Inspirasi Parfum Terbaru Chanel
Rabu, 20 Januari 2021 - 10:35 WIB
JAKARTA - Singa menjadi simbol kekuatan sekaligus tanda astrologi Gabrielle Chanel, pendiri label Chanel . Singa kini menjadi inspirasi dalam koleksi parfum terbaru Chanel, Le Lion. Editor sekaligus Perfume Enthusiast, Sophie Normand menerangkan, dalam buku biografi Gabrielle Chanel, Chanel pernah menulis. "Aku singa dan seperti binatang, aku menjulurkan cakar agar tidak terluka. Tapi percayalah, aku lebih menderita karena cakaran daripada digaruk."
Tulisan tersebut yang menjadi inspirasi pembuatan parfum Le Lion. Normand menerangkan Parfum Le Lion, produk Les Exclusifs dari Chanel, yang awalnya dijadwalkan diluncurkan pada September 2020 terpaksa ditunda hingga awal 2021 karena adanya pandemi. “Parfum Le Lion tak hanya menjadi tanda astrologi Gabrielle, tetapi juga menyiratkan temperamennya yang berapi-api,” ujar Normand seperti yang dilansir dari fragrantica.com.
Terpesona oleh astrologi, sang pendiri label mewah asal Perancis, Gabrielle alias Coco Chanel menjadikan singa sebagai jimat keberuntungan dan pelindung. “Hiasan atau motif singa dapat ditemukan tidak hanya di apartemennya, tetapi juga dalam kreasinya, kancing pada pakaian wol, jepitan tas tangan, perhiasan Haute miliknya, dan kini dalam inspirasi di parfum,” ujar Normand.
Parfum terbaru Chanel, Le Lion dicipakan oleh ahli parfum Olivier Polge. Parfum ini menurut Polge mencerminkan citra kekuatan pelindung dan berdaulat, tetapi juga simbol keanggunan absolut. “Untuk menerjemahkan kekuatan karakter ini, pembuat parfum mencampurkan bahan-bahan eksklusif untuk menonjolkan aroma New Majestic Oriental,” ujar Normand.
Parfum ini diciptakan dari bahan-bahan eksklusif, salah satunya bergamot yang membawa kesegaran tersembunyi. Ada pula aroma musky yang lembut. “Kedua bahan ini diibaratkan seperti binatang yang mendengkur, bersembunyi di dalam bayang-bayang, siap muncul saat Anda tidak menduganya,” ujar Normand.
Aroma bergamot dan musky tersebut dipadukan dengan sedikit aksen plum. Parfum ini juga diisi dengan aroma moiré hangat yang khas dan cistus untuk membuktikan dimensi oriental dari parfum. “Adapun aroma Vanila, nilam dan Sandalwood memberikan aroma lembut pada keseluruhan parfum ini,” ujar Normand
Tulisan tersebut yang menjadi inspirasi pembuatan parfum Le Lion. Normand menerangkan Parfum Le Lion, produk Les Exclusifs dari Chanel, yang awalnya dijadwalkan diluncurkan pada September 2020 terpaksa ditunda hingga awal 2021 karena adanya pandemi. “Parfum Le Lion tak hanya menjadi tanda astrologi Gabrielle, tetapi juga menyiratkan temperamennya yang berapi-api,” ujar Normand seperti yang dilansir dari fragrantica.com.
Terpesona oleh astrologi, sang pendiri label mewah asal Perancis, Gabrielle alias Coco Chanel menjadikan singa sebagai jimat keberuntungan dan pelindung. “Hiasan atau motif singa dapat ditemukan tidak hanya di apartemennya, tetapi juga dalam kreasinya, kancing pada pakaian wol, jepitan tas tangan, perhiasan Haute miliknya, dan kini dalam inspirasi di parfum,” ujar Normand.
Parfum terbaru Chanel, Le Lion dicipakan oleh ahli parfum Olivier Polge. Parfum ini menurut Polge mencerminkan citra kekuatan pelindung dan berdaulat, tetapi juga simbol keanggunan absolut. “Untuk menerjemahkan kekuatan karakter ini, pembuat parfum mencampurkan bahan-bahan eksklusif untuk menonjolkan aroma New Majestic Oriental,” ujar Normand.
Parfum ini diciptakan dari bahan-bahan eksklusif, salah satunya bergamot yang membawa kesegaran tersembunyi. Ada pula aroma musky yang lembut. “Kedua bahan ini diibaratkan seperti binatang yang mendengkur, bersembunyi di dalam bayang-bayang, siap muncul saat Anda tidak menduganya,” ujar Normand.
Aroma bergamot dan musky tersebut dipadukan dengan sedikit aksen plum. Parfum ini juga diisi dengan aroma moiré hangat yang khas dan cistus untuk membuktikan dimensi oriental dari parfum. “Adapun aroma Vanila, nilam dan Sandalwood memberikan aroma lembut pada keseluruhan parfum ini,” ujar Normand
(wur)
tulis komentar anda