Kunjungi Batam, Menparekraf Kaji Kemungkinan Travel Bubble
Jum'at, 22 Januari 2021 - 14:40 WIB
BATAM - Meninjau kemungkinan penerapan travel bubble antara Singapura dengan Indonesia di Kota Batam dan Kabupaten Bintan Kepulauan Riau, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno mengunjungi kawasan wisata di Batam.
"Kunjungan saya ke sini, ingin melihat dengan mata sendiri," kata Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Nongsa Point Marina and Resort Batam, Jumat (22/1).
Travel bubble adalah kesepakatan dengan negara lain untuk membuka akses masuk turis agar timbul gelembung atau koridor perjalanan.
Akan tetapi, Sandiaga Uno pun belum bisa memprediksi kapan rencana itu dilakukan guna memudahkan perjalanan wisatawan keluar masuk Indonesia. Termasuk dari Singapura yang selama ini menjadi negara penyumbang wisatawan mancanegara terbesar ke Indonesia. "Tapi tidak bisa janji. Mohon sabar," tandasnya.
Menurutnya, kunci pertama menghidupkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif adalah meyakinkan situasi kesehatan bisa dikelola dengan baik.
Selain itu, dia juga optimistis pariwisata dan ekonomi kreatif Batam segera pulih mengingat saat ini angka penularan pandemi Covid-19 di Batam mulai stabil. "Saya sangat kenal Batam . Usaha pertama saya sebagai pebisnis, di Batam. Saya tahu Batam punya potensi," ujarnya.
Rencana mengenai travel bubble itu masih terus dibahas dan saat ini dalam tahap mencari dan menggali informasi. Nantinya, hasil dari kunjungan disampaikan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Luar Negeri.
"Kita masih fight finding, mudah-mudahan bisa jadi bekal pulang dari Batam dan Bali," pungkasnya.
"Kunjungan saya ke sini, ingin melihat dengan mata sendiri," kata Menparekraf Sandiaga Uno saat mengunjungi Nongsa Point Marina and Resort Batam, Jumat (22/1).
Travel bubble adalah kesepakatan dengan negara lain untuk membuka akses masuk turis agar timbul gelembung atau koridor perjalanan.
Akan tetapi, Sandiaga Uno pun belum bisa memprediksi kapan rencana itu dilakukan guna memudahkan perjalanan wisatawan keluar masuk Indonesia. Termasuk dari Singapura yang selama ini menjadi negara penyumbang wisatawan mancanegara terbesar ke Indonesia. "Tapi tidak bisa janji. Mohon sabar," tandasnya.
Menurutnya, kunci pertama menghidupkan kembali pariwisata dan ekonomi kreatif adalah meyakinkan situasi kesehatan bisa dikelola dengan baik.
Selain itu, dia juga optimistis pariwisata dan ekonomi kreatif Batam segera pulih mengingat saat ini angka penularan pandemi Covid-19 di Batam mulai stabil. "Saya sangat kenal Batam . Usaha pertama saya sebagai pebisnis, di Batam. Saya tahu Batam punya potensi," ujarnya.
Rencana mengenai travel bubble itu masih terus dibahas dan saat ini dalam tahap mencari dan menggali informasi. Nantinya, hasil dari kunjungan disampaikan kepada Menteri Kesehatan dan Menteri Luar Negeri.
"Kita masih fight finding, mudah-mudahan bisa jadi bekal pulang dari Batam dan Bali," pungkasnya.
(nug)
Lihat Juga :
tulis komentar anda